Kaskus: Komunitas Virtual yang Terbengkalai

Anastasya Putri
Seorang mahasiswi di Universitas Singaperbangsa Karawang dan tertarik dengan dunia sastra.
Konten dari Pengguna
14 Mei 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anastasya Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : (Tasya)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : (Tasya)
ADVERTISEMENT
Kaskus sempat populer dan mengalami masa jayanya sejak tahun 2000 hingga 2015. Hal ini dikarenakan Kaskus merupakan situs forum kekinian pertama di Indonesia yang menyediakan tempat bagi penggunanya untuk berdiskusi secara ringan, berbagi cerita, hingga berjualan secara online. Dengan jutaan pengguna, Kaskus akhirnya menjadi platform antar komunitas yang menyenangkan, dari sinilah terciptanya jargon serta istilah-istilah khas bagi penggunanya muncul.
ADVERTISEMENT
Jargon-jargon tersebut secara alami menjadi budaya bagi pengguna internet di Indonesia. Beberapa istilah yang sempat populer di antaranya adalah Pertamax, Gan, Cendol serta celetukan unik lainnya. Emoticon khas ala Kaskus juga terasa sangat bernilai dan tak dapat ditemukan di forum lain. Namun kini, Kaskus menjadi tidak tepat guna karena beberapa hal sehingga menurunkan kualitas serta daya tariknya.
Kaskus tak memiliki inovasi yang berarti di dalam forumnya. Tidak adanya pembaharuan fitur-fitur maupun desain web yang berguna bagi para kaskuser sehingga terlihat sangat ketinggalan zaman. Kaskus berdiri dan besar karena komunitas, namun ia tidak meningkatkan dan tidak menyediakan fasilitas mumpuni bagi para penggunanya. Kaskus terlambat 1 generasi dan tampaknya malas mengimplementasikan pembaharuan ini.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, alasan membuka Kaskus pada awalnya adalah untuk menyimak konten-konten menarik dan unik di Hot Thread. Sedangkan saat ini, konten semacam cerita horror ataupun thread menarik bisa disimak melalui Twitter atau Quora dengan tampilan ala sosial media yang lebih ciamik di mata para pembaca. Bacaan berupa berita kini dapat di akses dengan mudah di aplikasi semacam IDN Times maupun Line Today. Menyimak hal-hal unik juga dapat di tonton melalui YouTube. Hal-hal inilah yang membuat Kaskus memiliki daya saing yang lemah sehingga sudah tidak diminati seperti dulu.
Semenjak pergantian CEO, perhatian terhadap komunitas juga mulai menurun. Iklan-iklan muncul semakin banyak sehingga terasa menjengkelkan dan memenuhi tampilan forum. User interface(UI) juga menjadi tidak user friendly. Komputer yang kurang mumpuni pada saat itu menjadi sulit jika ingin mengakses halaman utama Kaskus, sebab hanya untuk memilih sub-forum pun membutuhkan waktu loading yang sangat lama.
ADVERTISEMENT
Forum jual beli (FJB) yang stagnan juga menjadi salah satu penyebab besar runtuhnya Kaskus. Tidak adanya rekening bersama yang resmi dari Kaskus menjadi sasaran empuk bagi penipu untuk melancarkan aksinya. Tidak adanya opsi pembayaran lain seperti penggunaan transfer ATM atau kartu kredit akhirnya memunculkan inisiatif dari para user untuk membuat Rekening Bersama. User yang sudah menaruh percaya pada rekening bersama non resmi ini kemudian tertipu oleh Rekening bersama atas nama Blackpanda.
Blackpanda adalah salah satu dari sekian rekening bersama yang sangat terpercaya dan terkenal di Kaskus. Blackpanda melakukan penipuan dan membawa kabur uang ratusan juta dari para user. Setelah itu, muncul pula penipuan lain yang menimbulkan kerugian sebanyak ratusan juta rupiah. Setelah terjadinya berbagai kasus penipuan, semakin sedikit orang yang percaya untuk membeli barang di Forum Jual Beli Kaskus.
ADVERTISEMENT
Selain penipuan, tidak ada regenerasi atau pengguna baru yang atraktif. Kebanyakan anggotanya adalah generasi tua atau orang-orang yang berumur 30 tahun keatas. Thread-thread unik dan menarik mulai kehilangan originalitasnya. Thread yang ada saat ini kebanyakan merupakan thread hasil copy-paste dari website lain atau website luar negeri. Daya tarik Kaskus yang paling besar ini juga mulai punah akibat BOT yang membanjiri kolom komentar pada thread sehingga komentar yang berasal dari Kaskuser asli pun tenggelam.
Akhirnya, postingan thread tak terlihat bernilai lagi dan mulai ditinggalkan baik oleh kontributor aktif maupun pembaca pasif. Kaskus kalah unggul dibandingkan komunitas virtual lain yang setara, ia seperti kehilangan jati dirinya dan tidak tahu akan mengarah kemana. Kini forum tersebut nampak usang dan tak tersentuh dalam waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT