Konten dari Pengguna

Visit Home, Cara Guru Efektifkan Pembelajaran di Tengah Pandemi COVID-19

Ramadhan Khodarul Hakim
Saya merupakan seorang Mahasiswa Komunikasi di Institut Pertanian Bogor. saya juga merupakan orang yang memiliki ketertarikan terhadap desain grafis dan media.
28 Maret 2021 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramadhan Khodarul Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang anak sedang belajar. Foto: Peter Hershey/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak sedang belajar. Foto: Peter Hershey/unsplash
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi corona yang masih melanda Indonesia, seorang guru di Depok melakukan kunjungan ke rumah muridnya. Intan Karunia Fitri (33) atau akrab disapa Bu Intan merupakan guru sekolah dasar di SDN Utan Jaya, Depok. Ia melakukan kunjungan ke rumah dua anak didiknya pada Jumat, 29 Februari 2021.
SDN Utan Jaya
zoom-in-whitePerbesar
SDN Utan Jaya
Dua anak murid yang dimaksud adalah Muhammad Reza dan Baik Reva. Keduanya merupakan siswa kelas satu di sekolah dasar yang diajar Bu Intan, SDN Utan Jaya. Rumah Reza berlokasi di Kampung Panjang, sedangkan Rumah Reva di Kampung Utan. Jarak antara Kampung Panjang dan Kampung Utan sendiri tidak begitu jauh. Kampung Panjang maupun Kampung Utan masih berlokasi di kelurahan yang sama, yaitu Kelurahan Rawa Panjang.
ADVERTISEMENT
Destinasi Kunjungan pertama Bu Intan hari itu adalah Rumah Reza di Kampung Utan. Kondisi Reza sekeluarga sedang dalam keadaan berduka akibat wafatnya salah satu anggota keluarga mereka, yaitu kakak dari Reza yang belum lama ini meninggal dunia. Selepas berbelasungkawa, Bu Intan berpamitan dan melanjutkan kunjungan ke Rumah Reva di Kampung Panjang.
Reva sendiri merupakan seorang anak yatim piatu. Di kediamannya, Reva tinggal bersama neneknya. Rupanya selama pembelajaran daring Reva menghadapi sebuah kendala, yaitu kendala teknologi. Kendala tersebut diakibatkan ketidakpahaman Reva dan Neneknya dalam mengunakan ponsel pintar untuk kegiatan belajar daring. Bu Intan sebagai guru berinisiatif meminjamkan buku paket dan mengajarkan Reva cara menggunakan ponsel pintar untuk belajar.

Mengamalkan Protokol Kesehatan

Dalam melaksanakan Kunjungan langsung di tengah pandemi, Tentunya Bu Intan tidak asal-asalan. Ia mengamalkan dan mengedukasikan protokol kesehatan kepada muridnya secara langsung. Bu Intan memberi contoh langsung lewat perilaku dan sikap yang ia tunjukan. Bu Intan melapisi tangannya dengan sarung tangan, mengenakan masker pada wajahnya, membawa hand sanitizer di dalam sakunya, Mengenakan pakaian tertutup dan menjaga jarak selama kunjungan. Menurut Bu Intan mengajarkan sembari mempraktikkan protokol kesehatan secara langsung dan berulang di depan anak murid merupakan hal yang penting, Karena anak di usia kelas 1 SD cenderung mudah belajar lewat meniru apa yang mereka lihat sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Selain mencontohkan, Bu Intan juga memberikan kiat-kiat agar anak muridnya terhindar dari virus COVID-19. Seperti langsung mandi sepulang berpergian dan meminimalisir kontak langsung dengan orang lain. Hal itu Bu Intan ingatkan secara berulang. “Soalnya kalau tidak diingetin berulang, itu yang namanya anak kecil ya cuek. Kan serem kalau gara-gara dia main lalu pas pulang nularin COVID-19 ke ibu bapaknya,” ucap Bu Intan.

Program Visit Home

Sebagai salah satu tenaga pengajar di SDN Utan Jaya, Kunjungan yang Bu Intan laksanakan, Jumat (29/2/2021), bukan tanpa sebab. Kunjungan tersebut merupakan salah satu program dari SD tempat ia mengajar. Nama dari Program tersebut adalah Visit Home.
Visit Home merupakan kegiatan kunjungan langsung dari guru ke rumah anak muridnya. Tujuan dari Program ini sendiri adalah untuk mengecek dan mengontrol kondisi anak murid. Terlebih selama pembelajaran tidak tatap muka.
ADVERTISEMENT
Mengecek dan memantau langsung kondisi murid merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan banyaknya masalah yang kerap muncul selama pembelajaran daring. Seperti anak yang tidak memiliki ponsel pintar, atau orang tua yang gagap teknologi.
Orang tua murid merespons program ini dengan baik. Bu Intan menjelaskan bahwa para orang tua merasa terbantu dengan kehadiran guru secara langsung di depan anak mereka. Karena banyak dari anak yang cenderung malas belajar akibat merasa tidak diawasi gurunya. Bahkan beberapa hari selepas kunjungan, biasanya orang tua menghubungi Bu Intan untuk berterima kasih. “Ada yang nge-WA makasih bu Intan anak saya jadi rajin, kalau ada tugas langsung ngerjain gak harus ngomel-ngomel dulu sayanya,” gumam Bu Intan.
ADVERTISEMENT
Program Visit Home sendiri cenderung ramai dijalankan oleh guru berusia relatif muda. Sedang hanya sedikit dari guru berusia lanjut yang menjalankan program ini. Hal tersebut disebabkan kerentanan mereka akan virus COVID-19. Pihak sekolah sendiri tidak mewajibkan program ini untuk dijalankan semua guru, cukup yang berkenan saja.
Bu Intan sendiri sebagai guru berusia relatif muda, rutin menjalankan program ini. Tiap bulannya ia mengujungi 3-5 rumah anak didiknya. Menurutnya, program seperti ini penting guna membangun interaksi dan chmistry antara guru, anak didik, dan orang tua murid. Ia juga menuturkan bahwa bila kedua hal tersebut terbangun dengan baik, maka efektivitas proses belajar-mengajar akan meningkat. (WHY) Karena dengan mengetahui kondisi anak murid, guru bisa mengatur dan memberikan pembelajaran yang tepat dengan metode yang juga tepat.
ADVERTISEMENT
Program Visit Home sendiri dijalankan dengan sederhana, di mana guru yang bersangkutan bebas menentukan jadwal dan murid yang akan ia kunjungi. Syaratnya hanya satu, yaitu mematuhi protokol kesehatan. Bu Intan sendiri hanya mengunjungi murid yang ia rasa memiliki kendala terutama dalam pembelajaran daring. Seperti kendala yang menyebabkan muridnya kurang fokus atau terganggunya selama proses belajar mengajar.