Konten dari Pengguna

Bertahun-tahun Menderita Karena Sakit Kepala

Yuyun Wardhana
Certified Coach Master Trainer EFT
30 Maret 2025 17:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuyun Wardhana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bertahun-tahun mengalami sakit kepala, migrain, vertigo itu tentu saja bukanlah hal yang menyenangkan. Saya sudah mengalaminya. Bisa dikatakan saya mengalami sakit kepala hampir setiap hari. Dan sakitnya bukan kaleng-kaleng, saya dengan terpaksa harus minum obat sakit kepala yang ternama sampai 5x dalam sehari. Meskipun itu tidak saya lakukan setiap hari, tetapi frekuensinya sangatlah sering.
ADVERTISEMENT
Kenapa tidak ke dokter saja? Saya menemui dokter sudah lebih dari 10 dokter. Mulai 3 dokter umum, kemudian spesialis saraf, penyakit dalam, THT, mata, tulang, psikolog dan psikiater. Hanya spesialis kulit dan kelamin saja yang tidak saya kunjungi. Hasilnya? Tidak ada yang tuntas. Bahkan semuanya mengatakan "bapak ini stress saja kebanyakan pikiran". Mendengar jawaban seperti ini, siapa yang tidak kesal? Siapa sih yang mau stress? Siapa sih yang bisa menghindari masalah? Siapapun pasti mengingingkan bebas stres dan masalah. Tapi apakah itu mungkin? Dan apa iya, stress bisa membuat kepala sakit bertahun-tahun? Itulah kesan yang saya pikirkan waktu itu.
Semua upaya saya jalankan agar saya bisa terbebas dari sakit kepala yang menteror saya. Untuk menghindari serangan sakit kepala yang sering datang tiba-tiba, saya melengkapi diri dengan membawa obat sakit kepala kemanapun saya pergi. Saya menyimpan obat sakit kepala tidak hanya di rumah saja, tapi di kantor, di dashboard mobil, bahkan di dalam dompet saya bawa obat itu kemana-mana. Kenapa? Karena sakit kepala saya hanya bisa "disembuhkan" dengan obat tersebut. Hal ini bukan mengada-ada. Saya pernah mengalami serangan sakit kepala di Ubud Bali ketika saya sedang shooting. Oh ya, profesi saya adalah seorang produser, sutradara program televisi dan produk-produk audio visual lainnya, kalau sekarang lebih dikenal dengan sebutan konten kreator. Dan ketika di Ubud waktu itu, saya sedang menjalankan sebuah proyek program televisi mengenai kuliner dengan host Rudy Choiruddin, seorang chef yang cukup legendaris di khasanah kuliner nusantara, dan programnya ditayangkan di salah satu televisi swasta nasional.
ADVERTISEMENT
Tiba-tiba (seperti biasa) kepala terasa sakit. Saya minta salah satu kru saya untuk pergi mencari obat yang biasa saya konsumsi. Ternyata di Ubud waktu itu tidak ada yang jual, rata-rata menjual obat merk lain. Dan saya terpaksa minum obat yang lain. Obat itu bahkan menggunakan kata 'ekstra' untuk meyakinkan bahwa obat itu sangat efektif untuk mengatasi sakit kepala. Tapi, rupanya tubuh saya sudah terbiasa dengan obat yang lama, sehingga obat 'ekstra' itu tidak membantu banyak menyembuhkan sakit kepala saya, bahkan saya sampai muntah-muntah saking tidak kuat menahan rasa nyeri.
Akhirnya, dalam perjalanan menuju Denpasar, saya berhenti di sebuah mini market untuk mencari obat yang dimaksud, dan alhamdulillah ketemu kemudian saya bisa 'melanjutkan hidup' dengan sakit kepala yang semakin berkuran.
ADVERTISEMENT
Siapa sih yang pingin hidupnya sepert itu? Tentu tidak ada. Sayapun demikian. Upaya mencari kesembuhanpun saya usah
IIlustrasi seorang pekerja kreatif yang sedang sakit kepala. Source : aplikasi free image.
akan. Mulai pengobatan medis hingga berbagai pengobatan alternatif saya coba, dan hasilnya? Tidak ada yang tuntas mengatasi keluhan saya.
Kemudian bagaimana upaya saya kemudian? Ikuti tulisan berikutnya...