Konten dari Pengguna
Mengenal Klasifikasi Filum Arthropoda (Crustacea)
9 Juni 2025 14:18 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Siti Aisyah Nazua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia, mencakup kelompok hewan yang sangat beragam seperti serangga, laba-laba (arachnida), krustasea (termasuk udang dan kepiting), myriapoda (lipan dan keluwing), serta kelompok-kelompok terkait lainnya. Keberhasilan evolusioner artropoda tercermin dari kemampuannya untuk mendiami hampir seluruh jenis habitat di Bumi, mulai dari lingkungan laut yang dalam, perairan tawar yang beragam, daratan yang luas, hingga bahkan lingkungan udara. Selain itu, artropoda juga menunjukkan berbagai bentuk interaksi biologis, termasuk simbiosis mutualistik, komensalistik, dan parasitisme.
ADVERTISEMENT
Nama "artropoda" sendiri berasal dari akar kata bahasa Yunani, yaitu 'αρθρoν' (árthron) yang berarti "ruas", "buku", atau "segmen", dan 'πo∪ζ' (pous, dengan genitif podos) yang berarti "kaki". Kombinasi kedua kata ini secara harfiah membentuk makna "kaki berbuku-buku" atau "kaki beruas", yang merujuk pada ciri khas utama anggota filum ini. Oleh karena itu, artropoda juga dikenal secara umum sebagai hewan berbuku-buku atau hewan beruas.
Karakteristik (morfologi) yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu: tubuh bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan Artropoda), simetribu bilateral, eksoskeleton berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
ADVERTISEMENT
Crustacea adalah kelompok dalam filum Arthropoda yang mayoritas hidup di lingkungan laut dan bernapas menggunakan insang. Struktur tubuhnya terdiri dari bagian kepala (cephalo), dada (thorax), dan perut (abdomen). Kepala dan dada menyatu menjadi bagian kepala-dada (chepalothorax). Umumnya, kepala ini terbentuk dari lima segmen yang bersatu. Mereka memiliki dua pasang antena, sepasang rahang (mandible), dan dua pasang maksila (maxilla). Beberapa dari anggota tubuh ini berfungsi untuk bergerak. Segmen abdomen biasanya lebih ramping dan lebih fleksibel dibandingkan kepala dan dada. Segmen-segmen tersebut dilengkapi dengan embelan yang umumnya semakin kecil.
Crustacea memiliki lapisan luar (cangkang) yang keras akibat penumpukan kalsium karbonat di kutikula. Mereka bernapas dengan insang atau melalui seluruh permukaan tubuh. Kelenjar antena (kelenjar hijau) atau kelenjar maksila berfungsi sebagai alat untuk ekskresi. Kecuali untuk beberapa jenis tertentu, umumnya Crustacea bersifat dioecious, di mana fertilisasi terjadi di dalam tubuh. Sebagian besar dari mereka mengurus telur mereka. Fase larva awal Crustacea pada dasarnya adalah larva nauplius yang hidup bebas sebagai plankton.
Udang Windu (Penaeus monodon)
ADVERTISEMENT
1. Kerajaan: Animalia
2. Filum: Arthropoda
3. Subfilum: Crustacea
4. Kelas: Malacostraca
5. Ordo:Decapoda
6. Subordo: Dendrobranchiata
7. Famili: Penaeidae
8. Genus: Penaeus
9. Spesies: P. monodon
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
1. Kingdom: Animalia
2. Pilum: Arthopoda
3. Kelas: Malacostraca
4. Orde: Decatoda
5. Famili: Palaemonoidae
6. Genus: Macrobrachium
7. Spesies: Macrobrachium rosenbergii
Udang Vanname (Litopenaeus vannamei)
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Arthropoda
3. Kelas : Crustacea
4. Ordo : Decapoda
5. Famili : Penaeidae
6. Genus : Litopenaeus
7. Spesies : Litopenaeus vannamei
Crustacea merupakan kelompok besar dalam filum Arthropoda, meliputi udang, kepiting, dan lobster. Mayoritas hidup di laut, bernapas dengan insang, dan memiliki cangkang keras berkat kalsium karbonat. Tubuhnya terbagi menjadi kepala-dada (cephalothorax) dan perut (abdomen). Umumnya, mereka bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi internal, dan larva awalnya disebut nauplius yang hidup sebagai plankton.
ADVERTISEMENT
Siti Aisyah Nazua, Mutmainah, Kezia Apriliyanti, Radita Dwi Saputra, Putri Ayu Salbiah, Jizya Khai Runisa Sanusi, Ratu Permata Pema. Mahasiswa/Mahasiswi Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Indonesia.
Dosen Pengampu: Muhammad Kholiqul Amiin, S.Pi., M.Si., Oktora Susanti, S.Pi., M.Si., Esti Harpeni, ST., M.AppSc
Asisten Dosen: Reyva Dwi Hestiapin Pospos
Referensi: Verianta, M. 2016. Jenis Lobster di Pantai Baron Gunungkidul, Yogyakarta (Doctoral dissertation, UAJY).