Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Ketimpangan Jalur Pedestrian, Kapan Semua Wilayah Jakarta Setara?
26 Januari 2025 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tsabita Aqila Husna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta kerap disebut sebagai kota yang sedang menuju modernisasi, terutama dengan pembaruan infrastrukturnya. Kawasan Sudirman menjadi salah satu ikon pembangunan dengan trotoar lebar, bersih, dan estetis, lengkap dengan fasilitas ramah disabilitas.
Namun, jika kita melangkah keluar dari pusat bisnis Jakarta, tepatnya ke daerah seperti Kalideres di Jakarta Barat, kenyataan jauh berbeda. Jalur pedestrian di Kalideres sering kali rusak, tidak aman, dan jauh dari standar kenyamanan.
ADVERTISEMENT
Ketimpangan Infrastruktur yang Terlihat Jelas
Trotoar di Sudirman sangat layak untuk pejalan kaki, dengan paving yang mulus, tanaman hias, dan fasilitas tambahan seperti tempat duduk serta guiding block untuk tunanetra. Sementara itu, di Kalideres, trotoar sering kali rusak, terhalang oleh tiang listrik, atau bahkan tidak tersedia sama sekali. Sebagian besar pejalan kaki harus berjalan di bahu jalan yang ramai kendaraan bermotor, menempatkan mereka dalam risiko kecelakaan.
2. Keamanan dan Penerangan
Di Sudirman, lampu jalan terpasang dengan baik, memberikan rasa aman bagi pejalan kaki bahkan di malam hari. Sebaliknya, trotoar di Kalideres minim penerangan. Hal ini tidak hanya membahayakan pengguna trotoar, tetapi juga membuka peluang terjadinya tindakan kriminal.
ADVERTISEMENT
3. Fungsi Trotoar yang disalahgunakan
Banyak trotoar di Kalideres digunakan untuk hal lain, seperti parkir liar, lapak pedagang kaki lima, atau menjadi tempat kendaraan bermotor melintas. Hal ini jelas melanggar hak pejalan kaki, yang sebenarnya membutuhkan ruang aman untuk mobilitas sehari-hari.
Warga di kawasan seperti Kalideres merasa tidak dihargai, terpaksa berbagi ruang jalan dengan kendaraan bermotor yang membahayakan mereka. Hal ini juga mencerminkan bias pembangunan yang hanya berfokus pada pusat kota dan mengabaikan daerah pinggiran.
Trotoar yang Aman dan Nyaman adalah Hak Seluruh Warga Jakarta!
ADVERTISEMENT
Pemerintah harus memahami bahwa kenyamanan tidak boleh hanya dinikmati oleh mereka yang tinggal atau bekerja di kawasan elit. Semua warga Jakarta, termasuk mereka di Kalideres, berhak mendapatkan infrastruktur yang aman, nyaman, dan memadai. Trotoar bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal keselamatan dan hak dasar warga kota.
Jakarta untuk Semua
Trotoar yang aman dan nyaman bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan dasar setiap warga kota. Ketimpangan seperti yang terlihat antara Sudirman dan Kalideres menunjukkan bahwa Jakarta masih jauh dari kata inklusif.
Jika pemerintah serius ingin menjadikan Jakarta kota yang modern dan berkelanjutan, pembangunan infrastruktur harus dirasakan merata oleh semua warga, tanpa memandang lokasi geografis.