Juli, Oksigen Sulit, Rumah Sakit Menjerit

Ulfah Nur Azizah
Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penulis
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2021 21:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ulfah Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ruang perawatan di Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Asrama Haji di Pondok Gede, Jakarta.  Foto: Instagram/@kemenpupr
zoom-in-whitePerbesar
Ruang perawatan di Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Asrama Haji di Pondok Gede, Jakarta. Foto: Instagram/@kemenpupr
ADVERTISEMENT
Virus COVID-19 ini sudah banyak menyerang masyarakat bahkan sudah banyak merenggut nyawa, upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat Indonesia sudah sangatlah total dengan menerapkan aturan prokes yang ketat, mengadakan PPKM guna menertibkan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun apa daya pandemi ini mengakibatkan semua manusia seperti dipenuhi dengan rasa cemas, takut, panik, banyak dari mereka yang rela konsekuensi apa pun demi meraih uang untuk makan sehari-hari sehingga tidak berpikir bahwa Indonesia ini sedang tidak sehat.
Tepat di bulan Juli kami didatangi virus yang selama ini menakuti seluruh manusia, dipikir hanya sakit biasa, entah mengapa lemas tak berdaya dan sangat cepat menularkan, sedih melihat seluruh anggota keluarga terpapar, namun inilah Corona, setelah tau positif, nasihat yang pertama yaitu "Jangan Panik" baiklah, kita tetap tenang agar semua aman.
Esoknya, kami dibuat panik dengan dropnya bapak kami yang saat itu saturasinya rendah, rumah sakit di mana-mana penuh, IGD pun sesak, banyak yang tak tertolong, oksigen habis, antre sana-sini, tutup karena kehabisan, stok harga melejit, ada apa ini? tepat di bulan Juli ambulans berlalu lalang kuburan menjadi tempat ramai penuh tangisan.
ADVERTISEMENT
Kami hanya bisa berusaha berdoa dan berkeyakinan jika all is well, semua akan dilalui dengan baik, akan melewati ujian dengan kesabaran, qadarullah, dengan proses penyembuhan rumah sakit, isolasi, oksigen tiada henti semua bisa dilalui dengan mudah, tak bisa berkata apa-apa hanya tangis syukur hamdallah semua bisa terlewati.
PPKM semakin berlanjut, hari demi hari oksigen yang dicari-cari menjadi sepi, rumah sakit tenang tanpa desak-desakan, semoga semua semakin membaik, pemerintah semakin tegas dengan aturan yang diterapkan, dan Indonesia kembali sehat, Amin...
Jadi inti untuk melawan COVID-19 ialah jangan panik, banyak berzikir dan mengaji, berdoa, makan yang banyak, olahraga, latihan pernapasan, minum obat vitamin dan lain-lain bahkan jika diperlukan dapat minum air doa kiai, air zam-zam dan sebagainya, kita pasti bisa melawan virus ini, semangat!
ADVERTISEMENT