Konten dari Pengguna

5 Pengorbanan Ibu yang Perlu Diketahui Anak

Aska Izzah
Seorang istri dan ibu bagi keluarga kecilnya. ASN di Kemendag
15 Desember 2021 13:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aska Izzah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rintik hujan senja hari menggambarkan teduhnya wajah ibu.
Langit luas-Nya mendamaikan suasana hatiku.
ADVERTISEMENT
Sejuk memenuhi ketenangan kalbu.
Yang kembali mengingatkanku akan kebaikan dan nasihat ibu kepadaku.
Banyak sudah berita menyesakkan dada perihal kelakuan dan perilaku anak, seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Membaca judulnya saja, tega nian sampai hati anak berbuat demikian kepada ibundanya. Tidakkah ia pernah meresapi makna surga seseorang berada di bawah tapak kaki ibunya. Tidakkah ia memberikan hak-hak seorang ibu untuk dijaga jiwa dan raganya. Sebagaimana ia dulu di jaga sewaktu masih kecil.
Sebagai seorang anak yang telah berkeluarga kini merasakan sendiri, betapa menjadi ibu adalah pengorbanan dan cinta kasih. Allah hadirkan ibu untuk menjadi pengasuh, penjaga, dan pendidik bagi anaknya. Cukuplah bagi kita, firman Allah menjadi alasan untuk terus berbuat baik kepada orang tua Ibu dan Bapak.
ADVERTISEMENT
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra 23)
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah menyayangiku sewaktu kecil.” (QS. Al-Isra 24)
Inilah pengorbanan seorang ibu yang perlu seorang anak ketahui. Semoga dengan mengingat segala hal baik tentangnya dapat menambah bakti dan hormat seorang anak kepada ibunya.
Ibu dan anaknya sedang bercerita, Sumber : Freepik.com
Kesusahan saat mengandung dan melahirkan.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang Allah takdirkan untuk kita, melekat pada diri setiap insan manusia. Telah ia perjuangkan hidupnya. Melewati hari-hari dengan berat pada saat kehamilannya. Juga rasa sakit yang dialaminya serta kepayahan dirasainya yang bertambah-tambah. Jika perut seorang ibu sudah semakin membesar, semakin sulit juga ia untuk bergerak dan berpindah. Ditambah rasa sakit ketika hendak melahirkan, yang membuat seorang ibu melewati fase kritis dalam hidupnya. Menahan rasa sakit demi bertemu dengan buah hatinya, menyambung hidup denyut nadi darah dagingnya.
Mengesampingkan keinginannya demi buah hatinya.
Hampir semua ibu selalu berusaha mendahulukan kebahagiaan anaknya ketimbang dirinya sendiri. Ingatlah ketika kita kecil dulu, saat ibu pulang dari luar ia membawa oleh-oleh dan mempersilakan anak untuk memakan buah tangannya lebih dulu. Ketika ia punya rezeki ia dahulukan keperluan anaknya ketimbang dirinya sendiri. Seorang ibu mampu menahan nafsu dan keinginannya, demi anak-anaknya menjadi lebih baik. Tak ada rasa kesal dan menyesal ketika ia berbagi rezeki kepada anaknya.
ADVERTISEMENT
Bersabar membimbing, mendidik dan mengajarinya banyak hal.
Seorang anak kecil yang baru saja lancar berbicara. Bagaimana ia berceloteh menanyakan segala hal yang ingin ia ketahuinya. Berapa kali ia menanyakan hal yang sama berulang kali. Berapa kali pula ibu menjawab hal yang sama berulang kali. Apakah ibu membentaknya. Apakah ibu mengacuhkannya. Seorang ibu tulus menjadi guru terbaik bagi anaknya. Ia jelaskan sebanyak anaknya bertanya ini apa, itu apa sampai ia puas dengan jawaban sang ibu. Ibu adalah guru pertama dalam kehidupan seorang anak. Bagaimana ibu menemaninya belajar dan berusaha menjawab kesulitan pelajaran anaknya di saat mulai sekolah.
Mengingatkan dan memberi nasihat
Selayaknya kita melihat anak kecil yang akan terjatuh, ibu pasti akan bersegera untuk menangkapnya. Lisan berkata, “hati-hati nak, hati-hati jalannya”. Ibu selalu mengingatkan dan memberi nasihat. Ia tahu anaknya dalam bahaya jika ia tidak bersuara, dan mengatakan hal untuk mencegahnya.
ADVERTISEMENT
Selalu beribadah dan berdoa untuk kebaikan anaknya.
Jika kita memperhatikan menjadi ibu akan menambah kedekatan dengan Allah, Sang Penciptanya. Sewaktu malam ia terbangun mendirikan salat, mendekat kepada Tuhan. Ibadah nya tidak pernah ditinggalkan. Ibu begitu khusyuk dalam berdoa, ia panjatkan ke langit untuk kebaikan dan kebahagiaan anaknya.
Jika kita mungkin ada rasa dosa kepada ibu, cobalah untuk mengingat segala kebaikan-kebaikan. Karena rida Tuhan sama dengan rida kedua orang tua. Jika sikap ibu tidak seperti harapan, maafkan ibu dan bersabarlah. Bagaimanapun surga berada padanya. Bersyukurlah untuk semua kebaikannya. Terima kasih untuk semua ibu, berkat pengorbanannya kita bisa tumbuh sehat dan lebih baik. Selamat hari ibu, Ibu Pahlawan Kehidupan.