Tips Mengasah Kemampuan Anak pada Masa Golden Age

Aska Izzah
Seorang istri dan ibu bagi keluarga kecilnya. ASN di Kemendag
Konten dari Pengguna
9 November 2021 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aska Izzah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menyambung artikel sebelumnya tentang "Masa Golden Age Menentukan Kecerdasan Seseorang". Kali ini saya mencoba berbagi mengenai bagaimana mengasah kemampuan anak pada masa golden age. Pembahasan ini didapat dari ulasan dr. Zhara Vida pada kulwap yang saya ikuti tempo lalu. Apa yang harus dilakukan orang tua pada masa keemasan ini agar kemampuan anak lebih terasah.
ADVERTISEMENT
Ada empat aspek yang diperhatikan orangtua kepada anak-anaknya, agar kemampuannya lebih optimal. Keempat aspek itu adalah agama, nutrisi, stimulasi dan kasih sayang. Agama yang utama, orang tua memberikan pengenalan dan penanaman nilai-nilai ketuhanan dan fitrah manusia kepadanya.
Mengenalkan dengan penuh cinta. Bagaimana agar anak mampu mengenal jati diri dan identitasnya, untuk apa kehidupan ini. Memberi kesan positif dan menjadi teladan yang baik bagi anaknya. Menciptakan atmosfer pendidikan berketuhanan dalam rumah dan lingkungannya. Mengajarinya berbagai kebaikan dan amal shalih, juga mengaitkan segala sesuatu peristiwa dengan Sang Penciptanya. Kenalilah sifat-sifat Allah dan 99 nama baik-Nya kepada anak kita. Agar ia mencintai siapa Tuhannya.
Bagaimana cara memulainya, kita orang tua bisa mengenalkannya melalui aktivitas sehari-hari. Misalnya ketika mau makan, kita mengenalkan konsep berdoa dan berterima kasih pada-Nya. Mensyukuri atas segala rezeki yang telah diberikan, sebelum mulai menyantap makanan. Doa itu menjadi bagian yang terpenting sebelum dan sesudah segala aktivitas, agar mendapat ridha-Nya.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah banyak buku-buku anak yang beredar mengenai pengenalan kepada agamanya dengan bahasan dan ilustrasi yang menarik.
Penanaman nilai fitrah kepada anak agar bakat-bakat dalam dirinya bisa berkembang optimal dan maksimal. Ada 7 Indikator fitrah yang diharapkan anak dari orangtuanya yaitu memuat pembelajaran mengenai fitrah keimanan, fitrah belajar dan bernalar, fitrah bakat dan kepemimpinan, fitrah seksualitas, fitrah estetika dan bahasa, fitrah individualitas dan sosialitas, dan fitrah jasmani.
Ilustrasi perhatian orang tua kepada anak (Sumber : freepik.com)
Fitrah itu diharapkan tumbuh menjadi baik, bagus, sempurna dan bahagia. Orang tua adalah kunci keberhasilan menanam dan merawat fitrah anak. Berikan anak-anak pengalaman-pengalaman terbaik dan menarik dalam setiap indikator fitrahnya. Orang tua dilarang menyakiti, berkata kasar terlebih memberinya hukuman fisik kepada anak pada masa golden age ini.
ADVERTISEMENT
Aspek kedua yang menjadi perhatian untuk diberikan kepada anak adalah nutrisi. Orang tua agar memastikan gizi yang diberikan kepada anaknya cukup dan memadai. Sebab kekurangan gizi pada periode ini akan menyebabkan hambatan dan kerusakan tumbuh kembangnya. Nutrisi terpenting dan terbaik untuk masa kehidupan awalnya adalah Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan langsung oleh ibu kepada anaknya. Menginjak masa enam bulan anak diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI). Setiap ibu memastikan asupan makanan dan nutrisi untuk anaknya kelak dengan memberikan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhannya,semenjak masa kehamilan.
Ibu menyusui pada semester pertama kelahiran bayinya menggunakan sekitar 640 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal. Sehingga total kebutuhan energi ibu menyusui menjadi naik menjadi 2400 kalori/hari. Perbanyak makan dan minum untuk memproduksi ASI dan menjalani aktivitas ibu. Menurut dr. Zhara Vida nutrisi ibu menyusui agar memperhatikan vitamin A, yodium, zat besi dan kalsium tetap tercukupi. Juga menyediakan menu makan untuk si kecil agar memuat karbohidrat, sayuran, buah, susu, dan daging.
ADVERTISEMENT
Aspek ketiga yang menjadi perhatian untuk diberikan kepada anak adalah stimulasi. Orang tua dapat memberikan stimulasi-stimulasi, berbagai rangsangan kepada anak. Stimulasi pada anak erat kaitannya dengan perkembangan otak anak. Semakin banyak stimulasi akan semakin banyak pula koneksi antar otak (sinaps). Semakin banyak sinaps yang terbentuk dan terhubung dengan yang lainnya maka akan semakin besar kapabilitas yang dimiliki anak untuk belajar.
Contoh kegiatan menstimulasi anak bisa dilakukan sendiri di rumah. Kegiatan itu beragam dan mudah dilakukan. Orang tua mengajari si kecil membiasakan mencuci tangan dengan sabun. Mengenalkan berbagai rasa dengan gula, garam juga bumbu dapur lainnya untuk stimulasi penajaman indra perasa. Juga menggambar dan mewarnai untuk mengenalkan berbagai konsep bentuk, warna dan benda.
ADVERTISEMENT
Aspek terakhir yang bisa diberikan orang tua, untuk melejitkan potensi di masa golden age adalah kasih sayang. Kasih sayang orang tua adalah hal yang akan membuat anak bahagia dan dicintai. Kasih sayang menjadi energi positif bagi anak dalam melakukan aktivitas. Semoga kita berhasil mengasah kemampuan anak agar kelak kehidupannya menjadi lebih baik.