Belajar dari Abdoel Gaffar Pringgodigdo

Jika kita belajar hukum, tentu kita mengenal para ahli hukum dunia seperti Hans Kelsen, yang memperkenalkan Teori Hukum Murni (Reine Rechtslehre), John Rawls, dengan konsep Keadilan sebagai Kewajaran (Justice as Fairness), atau Ronald Dworkin, yang menekankan hukum sebagai interpretasi moral. Kita juga mempelajari pemikiran Jeremy Bentham dan John Stuart Mill tentang Utilitarianisme, serta Montesquieu dengan gagasannya mengenai trias politica, yang menjadi dasar sistem pemerintahan modern. Namun, dalam memahami hukum, kita tidak boleh hanya terfokus pada pemikir Barat. Kita juga harus mengenal tokoh-tokoh hukum dalam negeri yang memiliki kontribusi besar dalam membangun sistem hukum negara kita sendiri. Salah satu sosok yang patut kita kenali adalah Abdoel Gaffar Pringgodigdo.

Abdoel Gaffar Pringgodigdo adalah salah satu tokoh hukum yang memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia, terutama dalam membangun dasar hukum dan birokrasi pasca-kemerdekaan. Beliau tidak hanya dikenal sebagai seorang ahli hukum yang handal, tetapi juga sebagai seorang birokrat yang mengutamakan etika, integritas, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugasnya. Keteladanan yang ditunjukkannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam berbagai bidang, terutama dalam dunia hukum, pemerintahan, dan pendidikan.

Dok. Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Abdoel Gaffar Pringgodigdo merupakan sosok yang mencerminkan integritas tinggi dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Sebagai pejabat negara, ia tidak hanya memiliki tanggung jawab administratif, tetapi juga memegang teguh prinsip keadilan dan etika pemerintahan dalam setiap kebijakan yang diterapkan. Sikap disiplin yang dimilikinya tampak dalam cara ia menjalankan tugas dengan penuh ketelitian dan komitmen, memastikan bahwa aturan dan kebijakan yang dibuat berpihak pada kepentingan negara dan masyarakat. Selain itu, kejujurannya menjadi cerminan dari karakter seorang pemimpin yang menolak segala bentuk penyimpangan, termasuk korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Di tengah kondisi di mana banyak pejabat lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok, Pringgodigdo tetap berpegang teguh pada prinsip hukum yang adil, menempatkan integritas sebagai prioritas utama dalam setiap keputusan yang diambil. Dedikasi yang ia tunjukkan bukan hanya dalam bentuk loyalitas terhadap negara, tetapi juga dalam upayanya untuk menjaga sistem pemerintahan yang bersih, transparan, dan berlandaskan pada hukum.

Dedikasi Abdoel Gaffar Pringgodigdo dalam bidang hukum tidak hanya terlihat dari perannya sebagai pejabat negara, tetapi juga dari kontribusinya dalam membangun dasar hukum Indonesia. Ia aktif dalam berbagai upaya penyusunan hukum dan regulasi yang bertujuan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Dengan latar belakangnya sebagai seorang ahli hukum, ia memiliki pemahaman mendalam bahwa hukum merupakan pilar utama dalam menjaga stabilitas negara, terutama bagi Indonesia yang saat itu baru merdeka dan masih dalam tahap membangun sistem ketatanegaraan yang kokoh.

Sebagai bagian dari generasi awal perancang hukum nasional, Pringgodigdo terlibat dalam pembentukan berbagai kebijakan yang menjadi dasar dalam menjalankan roda pemerintahan, mulai dari penyusunan konstitusi hingga regulasi yang mengatur aspek administrasi negara dan penegakan hukum. Ia memahami bahwa tanpa landasan hukum yang jelas, negara akan mengalami ketidakpastian dalam berbagai aspek, baik dalam pemerintahan, ekonomi, maupun kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena itu, dalam setiap perumusannya, ia selalu menekankan pentingnya supremasi hukum dan prinsip keadilan, agar setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat luas. Selain aktif dalam pemerintahan, Abdoel Gaffar Pringgodigdo juga memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan hukum. Ia menjadi salah satu akademisi yang berperan dalam membangun pendidikan hukum di Indonesia agar dapat mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral dan etika yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.

Abdoel Gaffar Pringgodigdo memiliki peran yang signifikan dalam dunia akademik, khususnya dalam pengembangan pendidikan hukum di Indonesia. Ia tidak hanya aktif dalam berbagai diskusi akademik, tetapi juga turut serta dalam merancang kurikulum hukum di universitas-universitas, dengan tujuan membentuk generasi ahli hukum yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memahami bagaimana hukum harus diterapkan secara adil dan bermoral. Ia menyadari bahwa pendidikan hukum tidak boleh hanya berfokus pada aspek normatif, seperti hafalan pasal-pasal dalam undang-undang, tetapi harus mencakup pemahaman yang lebih luas tentang filosofi hukum, sistem peradilan, dan tanggung jawab moral yang melekat pada profesi hukum.

Dalam berbagai forum akademik, Pringgodigdo menekankan bahwa hukum harus berfungsi sebagai alat untuk mencapai keadilan, bukan sekadar sebagai perangkat aturan yang kaku. Ia percaya bahwa mahasiswa hukum perlu dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis agar dapat menginterpretasikan hukum dengan tepat sesuai dengan konteks sosial dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, ia mendorong metode pengajaran yang lebih interaktif, seperti studi kasus, debat hukum, dan simulasi peradilan, yang dapat melatih mahasiswa dalam menghadapi permasalahan hukum secara nyata.

Selain itu, Pringgodigdo juga berperan dalam menanamkan etika hukum dalam pendidikan tinggi, dengan menekankan bahwa seorang ahli hukum harus memiliki integritas dan moralitas yang tinggi dalam menjalankan profesinya. Ia memahami bahwa tanpa etika, hukum dapat dengan mudah disalahgunakan untuk kepentingan tertentu, sehingga nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keberpihakan pada keadilan harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kurikulum hukum. Melalui kontribusinya dalam dunia pendidikan, ia tidak hanya membantu membangun sistem hukum di Indonesia, tetapi juga mencetak generasi penerus yang siap menjalankan hukum dengan prinsip keadilan dan supremasi hukum yang kuat.

Dalam berbagai jabatan yang diembannya, Pringgodigdo menunjukkan konsistensinya dalam memegang prinsip. Ia tidak mudah tergoda oleh kepentingan politik atau tekanan dari pihak-pihak yang memiliki agenda tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki karakter yang kuat sebagai seorang pemimpin yang berintegritas yang harus ditiru oleh semua orang pada saat ini.

Ketika menghadapi berbagai tantangan dalam pemerintahan, ia selalu mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya. Ia juga tidak segan untuk menegakkan aturan hukum meskipun harus menghadapi berbagai hambatan. Sikap tegas dan konsistensinya ini menjadi contoh bagi para pemimpin masa kini yang ingin membangun pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.

Keteladanan yang ditunjukkan oleh Abdoel Gaffar Pringgodigdo tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini. Dalam konteks modern, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam bidang hukum dan pemerintahan, termasuk masalah korupsi, ketidakadilan hukum, dan lemahnya birokrasi. Nilai-nilai yang ditunjukkan oleh Pringgodigdo dapat menjadi pedoman dalam membangun pemerintahan yang lebih baik.

Generasi muda, terutama mahasiswa hukum dan calon pemimpin bangsa, dapat mengambil pelajaran dari kehidupan dan prinsip yang dipegang oleh Pringgodigdo. Kejujuran, kerja keras, dan dedikasi yang tinggi dalam mengabdi kepada negara adalah hal-hal yang perlu diteladani untuk menciptakan sistem hukum dan pemerintahan yang lebih adil dan transparan.