Konten dari Pengguna

Campur Bahasa dalam Konten YouTube Jadi Fenomena Kebahasaan Menarik

Sri Luluk Mutholi'ah
Saya Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang sekaligus menjadi guru prakarya dan madrasah diniyah di MTs.Manbaul Ulum di Tangerang Selatan.
24 Desember 2022 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Luluk Mutholi'ah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dokumen pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dokumen pribadi.
ADVERTISEMENT
Apakah kalian tahu campur bahasa? Apakah kalian pernah berbicara dengan dua bahasa atau lebih? Yuk kita bahas tentang campur bahasa!.
ADVERTISEMENT
Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa bisa dilambangkan sebagai sebuah kode, sehingga kode tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Dalam kehidupan masyarakat sering ditemukan pemakaian dua bahasa atau lebih secara bersamaan. Hal tersebut menjadi suatu fenomena kebahasaan yang disebut campur bahasa atau campur kode.
Campur bahasa atau campur kode disebut dengan campuran dari dua bahasa. Campur bahasa bisa berasal dari perpaduan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah atau berasal dari perpaduan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Luar Negeri atau Bahasa Asing.
Fenomena kebahasaan berupa campur bahasa ini telah dijelaskan oleh salah satu pendapat ahli yaitu M. Thelander (dalam Suandi 2014:139) yang menyatakan bahwa campur kode merupakan kombinasi atau pencampuran antara variasi bahasa yang berbeda-beda dalam suatu komunikasi. Dari penjelasan yang disampaikan bahwa campur bahasa atau campur kode merupakan penggunaan dua bahasa atau lebih saat berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Campur bahasa atau campur kode berdasarkan asalnya dibagi dua yaitu campur kode internal dan campur kode eksternal. Campur kode internal merupakan fenomena campuran bahasa yang berasal dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah dalam negeri, misalnya: Bahasa Bugis, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Betawi, Bahasa Padang, Bahasa Madura dan lainnya. Adapun contoh fenomena campur bahasa atau campur kode internal yaitu penggunaan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia seperti 'Kowe menyang klinik bertemu dokter sing cantik tho?' yang artinya kamu akan pergi ke klinik bertemu dokter yang cantik kan?. Kosakata Bahasa Jawa yang terdapat dalam konteks kalimat tersebut antara lain: kowe, menyang, sing, dan tho. Adapun kosakata yang berasal dari Bahasa Indonesia antara lain: bertemu, dokter, dan cantik.
ADVERTISEMENT
Campur kode eksternal merupakan fenomena campuran bahasa yang berasal dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Luar Negeri, misalnya: Bahasa Inggris, Bahasa Belanda, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin dan lainnya. Adapun contoh fenomena campur bahasa atau campur kode eksternal yaitu penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Korea seperti kalimat 'Di depan makanan ini ada tulisan tteugeom hankuk eumsik' yang artinya 'Di depan, makanan ini ada tulisan makanan yang panas. Kosakata Bahasa Korea dalam konteks kalimat tersebut antara lain: tteugeom hankuk eumsik. Sedangkan kosakata yang berasal dari Bahasa Indonesia antara lain: di depan, makanan, ini, ada, tulisan, makanan, yang, dan panas.
Fungsi lain dari bahasa selain sebagai alat berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia, bahasa dapat digunakan oleh seseorang untuk sarana berekspresi. Bahasa mengandung maksud tertentu yang dapat digunakan untuk menyampaikan sesuatu kepada manusia lainnya. Salah satu media yang digunakan untuk mengungkapkan ekspresi adalah media sosial. Media sosial sebagai sarana alternatif untuk mengungkapkan ekspresi seperti siaran langsung YouTube, Instagram, TikTok atau lainnya. Ekspresi yang diungkapkan berwujud bahasa yang digunakan oleh pengguna media sosial. Lalu informasi yang disampaikan melalui media sosial tersebut sebagai konten.
ADVERTISEMENT
Saat ini media sosial YouTube sering dimanfaatkan untuk pembuatan konten yang menarik. Konten YouTube biasanya menayangkan pembahasan bermacam-macam hal seperti: makanan yang unik, tempat wisata menarik, berbagai petunjuk untuk melakukan sesuatu, maupun informasi lainnya. Pembuatan konten akan menarik jika menggunakan bahasa yang khas. Salah satu bahasa yang khas dalam sebuah konten adalah campur bahasa atau campur kode.
Pada pembuka konten YouTube sering dijumpai fenomena campur bahasa, biasanya menggunakan kosakata seperti 'Hallo guys, welcome back dalam channel YouTube kita' atau menggunakan campur bahasa lainnya. Lalu saat mengenalkan sesuatu atau berbagi tips sering dijumpai penggunaan bahasa yang unik sehingga muncul fenomena campur bahasa. Nah, pada bagian penutup konten biasanya juga sering dijumpai fenomena campur bahasa, seperti 'Guys, sampai sini jumpa kita kali ini ya! Jangan lupa subscribe, like dan share ya!'. Demikian pembahasan fenomena bahasa berupa campur bahasa atau campur kode pada konten YouTube.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang kalian semakin tahu fenomena kebahasaan berupa campur bahasa. Kalian pasti tanpa sadar sering melakukannya.
Oleh Mahasiswa Universitas Pamulang
Sri Luluk Mutholi'ah
Sumber:
Suandi, Nengah.2014.Sosiolingustik.Yogyakarta:Graha Ilmu