Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Integrasi Bahasa Menjadi Fenomena Kebahasaan Pada Penamaan Alat Elektronik
15 Desember 2022 17:01 WIB
Tulisan dari Sri Luluk Mutholi'ah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa dalam segala aktifitasnya. Menurut Kridalaksana (dalam Chaer, 2014:32) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial dalam berkomunikasi. Seiring perkembangan zaman, bahasa berkembang sangat pesat, hal itu menyebabkan terjadinya fenomena kebahasaan dalam masyarakat. Salah satu fenomena kebahasaan yang terjadi yaitu integrasi bahasa.
ADVERTISEMENT
Integrasi bahasa memiliki arti penyerapan dari bahasa lain, misalnya bahasa asing dan bahasa daerah. Saat ini muncul berbagai macam alat elektronik di sekitar masyarakat. Alat elektronik tersebut ada yang berasal dari negeri sendiri dan ada yang didatangkan dari luar negeri. Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan adanya integrasi bahasa pada penamaan alat elektronik. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu fenomena kebahasaan yang unik.
Integrasi bahasa pada penamaan alat elektronik bisa terjadi karena pengguna alat elektronik sering menyebutkan nama alat elektronik, sehingga sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan telah disepakati oleh masyarakat. Namun prosesnya tidak berhenti begitu saja, kebiasaan masyarakat dalam penamaan alat elektronik, pihak KBBI akan menyeleksi kosakata asing yang memang layak diresmikan. Setelah itu KBBI akan memutuskan kosakata asing yang diresmikan, sehingga kosakata asing yang sudah diresmikan akan muncul pada KBBI.
ADVERTISEMENT
Proses integrasi bahasa terdiri dari proses audial, proses visual, proses penerjemahan langsung maupun proses penerjemahan konsep. Semua proses integrasi bahasa tersebut terjadi pada penamaan alat elektronik. Beberapa contoh integrasi bahasa pada penamaan alat elektronik, seperti kata “setrika “berasal dari bahasa Belanda yaitu “strijkijzer” yang memiliki arti menghilangkan kerutan baju menggunakan alat yang panas. Proses integrasi kosakata tersebut dengan proses audial (pendengaran), lalu setelah masuk dalam kamus KBBI penulisannya menjadi “setrika” yang memiliki arti alat melicinkan pakaian dan sebagainya yang terbuat dari besi lalu cara pemakaiannya dengan dipanaskan.
Selanjutnya, proses integrasi bahasa yang melalui visual (penglihatan) dapat dijumpai pada kosa kata “oven” yang artinya pemanggangan. Nah, oven berasal dari bahasa Inggris yang memiliki makna kompor, tungku, pemanggangan. Proses integrasi bahasa pada kosakata tersebut yaitu melalui visual, dalam pelafalan kata “oven” ejaannya sudah disesuaikan, sehingga dalam KBBI tidak ada perubahan penulisan pada kosakata “oven”. Dalam KBBI, kata “oven” memiliki arti tempat pembakaran (pemanggangan) kue atau roti.
ADVERTISEMENT
Proses integrasi bahasa yang melalui proses penerjemahan langsung dapat dijumpai pada kosakata “Hair Dryer” yang berasal dari bahasa Inggris. Seperti kata “hair” yang memiliki arti rambut, sedangkan kata “dryer” yang memiliki arti pengering. Kaidah penulisan pada bahasa Indonesia dalam menerjemahkan kosakata yang berasal dari bahasa Inggris tentunya memiliki susunan kalimat yang harus terbalik, sehingga didapatlah kosakata dalam bahasa Indonesia yaitu “pengering rambut”. Dalam KBBI, kata “pengering rambut” dapat dikatakan sebagai alat elektronik yang digunakan untuk mengeringkan rambut. Meskipun dalam KBBI sudah diresmikan kosakata “pengering rambut”, namun masyarakat Indonesia lebih sering menyebut kosakata “hair dryer” dalam kehidupan sehari-hari.
Proses integrasi bahasa yang melalui proses penerjemahan konsep dapat dijumpai pada kosakata “Lampu” yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “lampas” yang memiliki makna obor. Dalam menemukan kosakata asing pendengar tentunya sangat meneliti secara cermat konsep dari kata asing sebuah kata. Misalnya yaitu kosakata“lampas” ini memiliki makna sesuatu yang menerangi, sehingga munculah kosakata baru dalam bahasa Indonesia yaitu “lampu”. Dalam KBBI, kata “lampu” memiliki makna yaitu sebuah alat untuk menerangi.
ADVERTISEMENT
Proses integrasi bahasa pada penamaan alat elektronik ini, ternyata melalui semua proses integrasi bahasa. Misalnya melalui proses audial, proses visual, proses penerjemahan langsung maupun proses penerjemahan konsep. Namun, proses penamaan alat elektronik di Indonesia tidak selalu melalui proses integrasi bahasa. Karena hal tersebut disebabkan belum adanya kesepakatan masyarakat dalam penggunaan kosakata asing tersebut. Sehingga, kosakata tersebut belum diresmikan oleh KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Sesuai dengan fenomena kebahasaan di masyarakat, integrasi bahasa dapat terjadi pada penamaan tentang sesuatu salah satunya yaitu pada penamaan alat elektronik. Fenomena kebahasaan ini akan terus berkembang, sehingga penamaan tentang sesuatu kemungkinan akan menjadi bahasa resmi yang dimunculkan di KBBI.
Oleh Sri luluk mutholi'ah dan Lastri Lina Erliyawati Mahasiswa Universitas Pamulang
ADVERTISEMENT
Sumber:
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Khasanah, Ismail, et al. "Fenomena Penggunaan Bahasa Asing dalam Penamaan Bisnis Kuliner di Kawasan Soekarno-Hatta Kota Malang." Jurnal Lingkar Widyaiswara 2.1 (2015): 1-11.