Kamu yang Manis

Andika Ramdany Putra
Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris S1 Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
6 Desember 2022 14:39 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andika Ramdany Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berawal dari kegiatan mahasiswa reguler CS yang bisa dibilang sedikit membuat penat para karyawan yang menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Setiap pulang dari kampus, kami selalu berkumpul di tongkrongan yang ada di salah satu kantin kampus. Tidak hanya satu fakultas, tetapi hampir dari seluruh fakultas dalam satu angkatan.
ADVERTISEMENT
Di setiap sore setelah selesai perkuliahan menjelang terbenamnya matahari, satu persatu dari kami mulai berdatangan untuk mengisi meja kantin yang tampak kosong dan seakan menunggu kedatangan kami. Suara gaduh dari masing-masing meja mulai terdengar. Ada yang mengobrol, bercanda, ada yang sedang bernyanyi dengan iringan gitar, dan ada juga mahasiswa ambisi yang sedang berdiskusi sambil mengerjakan tugas.
Tidak terasa jika waktu yang sudah menunjukkan pukul 8 malam, memasuki suasana malam minggu yang begitu kelabu. Mulailah salah satu dari teman kami berinisiatif untuk membeli red wine Cap Orang Tua. Pada awalnya, keberadaan minuman tersebut tidak diketahui oleh teman-teman yang lain. Hal tersebut karena semua orang sedang asyik dengan topik pembicaraan masing-masing. Namun secara tidak sengaja dia menumpahkan minuman tersebut dan mengundang perhatian orang-orang yang sedang satu meja dengan dirinya, termasuk salah satu penjaga warung di kantin yang sedang duduk tidak jauh dari tempatnya tersebut. “Wah, anggur tuh“, ucap salah satu teman lainnya dengan suara yang cukup keras.
ADVERTISEMENT
“Boleh tuh, bisalah buat enakin badan. Gue lagi kurang enak badan nih“, disambut oleh penjaga warung. Akhirnya salah satu teman kami pergi untuk membeli beberapa minuman lagi. Bukan tanpa alasan, karena telah banyak uang yang sudah terkumpul dari hasil patungan beberapa orang yang ingin menikmati minuman berwarna merah pekat tersebut.
Photo results are taken directly by Pegimusari
Putaran gelas pertama membuka suasana hangat karena efek dari minuman tersebut. Putaran gelas kedua dan seterusnya membuat kami merasakan sedikit gerah karena efek minuman itu. Gelas demi gelas kami meminumnya dan tidak terasa jika satu botol pertama kami telah habis. Kebanyakan dari kami masih merasa kurang dengan beberapa botol minuman yang sudah dibeli tadi. Kami pun mengumpulkan uang lagi untuk membelinya. Kali ini tidak tanggung-tanggung, uang yang terkumpul lumayan banyak sehingga uang tersebut cukup untuk membeli lima botol minuman sekaligus.
ADVERTISEMENT
Di kemudian hari, ada beberapa teman kami di antaranya ada Rio, Kelvin, dan Niki yang sedang menyusun rencana agar dapat membujuk penjaga warung untuk menyediakan dan menjual minuman tersebut kepada komplotan mereka. Kemarin mereka secara kebetulan melihat ada yang meminum red wine di warung tersebut.
Pada saat itu, hanya komplotan Rio yang mengetahui jika akan ada minuman terlarang di kantin kampus. Negosiasi yang cukup panjang perihal menanyakan hal tersebut. Rio sebagai ketua dari teman-temannya mulai melancarkan aksinya.
“Jual anggur dong, Beh! Lumayan keuntungannya. Nanti kita kalo beli engga perlu jauh-jauh”, ujar si Rio dengan rayuannya.
Gue engga tau agennya di mana?” Jawab penjaga warung tersebut.
Gue tau, Beh. Modalnya murah, beli langsung di pabriknya aja, tapi ada syaratnya. Pokoknya harus janji kalau misalkan Rio kasih tau, nanti jualnya di bawah harga pasaran untuk kita. Gimana, Beh?" Ucap Rio memberi penawaran yang bagus.
ADVERTISEMENT
“Boleh tuh. Besok anter gue beli ya! Tapi inget, kalau misal gue udah mulai jual itu barang, jangan sampe kedengeran sama mahasiswa yang lain ya!” Jawab penjaga warung yang menyepakati negosiasi tersebut.
“Siap, Beh. Terima kasih”, ucap Rio yang bangga karena berhasil melancarkan rencananya.
“Sama-sama”, jawab penjaga warung dengan datar dan biasa saja.
Setelah selesai berdiskusi, mereka pun merasa sangat senang karena mendapat diskon minuman dari penjaga warung. Rencana demi rencana tidak akan pernah habis, selalu ada ide untuk dekat dengan penjaga warung. Beberapa saat kemudian, datanglah Ady dan Ari yaitu teman yang mengetahui hal tersebut. Setelah duduk dan berbincang sebentar, akhirnya mereka berdua menerima ajakan untuk bergabung sebagai teman terbaiknya. Mereka pun saling berdiskusi dan mengobrol untuk membicarakan secara bersama-sama. Pada suatu hari, mereka berkumpul di tempat yang berbeda karena ada diskusi santai. Setelah mengobrol dengan santai sampai dengan selesai, akhirnya kami pulang ke rumah masing-masing.
Photo results are take directly by Ramdan
Mereka semua termasuk anak yang rajin, bisa menyeimbangkan antara kegiatan kampus dan kegiatan di luar kampus. Walaupun mereka sering meminum minuman tersebut, tetapi mereka semua tetap konsisten terhadap kegiatan kampus yang mengharuskan mereka selalu aktif. Mereka juga dituntut untuk bisa mengontrol diri dan tetap menjaga stamina, serta bisa membagi waktu antara waktu kuliah dan waktu bermain.
ADVERTISEMENT
Pada suatu malam, pada saat itu Ady memulai diskusi dengan mengirim beberapa pesan singkat di grup Whats App yang telah dia buat. Grup chat tersebut beranggotakan semua teman-temannya. Mengingat keesokan harinya merupakan hari libur kuliah dan tugas juga sedikit, maka diputuskan untuk bersenang-senang.
Guys, besok kita libur?" Tanya Ady di grup.
Oiya. Tugas kita juga sedikit nih. Besok ngumpul yuk!” Jawab Rio.
Nah, boleh tuh. Kita kumpul buat bahas rencana selanjutnya”, jawab Gani.
Kemudian mereka pun sepakat untuk berkumpul bersama. Ady yang selalu membawa gitar, Rio dengan puisinya yang selalu mempunyai ciri khas, Gani yang selalu menghibur dengan pantun, Ari yang selalu mencari topik pembicaraan, Kelvin yang selalu menciptakan karya dalam bentuk percakapan, dan Niki yang selalu mendengarkan pembicaraan sambil bertingkah usil.
ADVERTISEMENT
Hari demi hari mereka lewati bersama dengan canda tawa dan penuh suka cita. Hal tersebut selalu dilakukan oleh mereka, setiap selesai kuliah di hari sabtu mereka selalu berkumpul dan membuat ritual gelas berputar.
Pembelajaran yang bisa kita dapat dari hal tersebut, yaitu tidak selalu efek dari sebuah minuman itu berdampak negatif, marilah juga kita melihatnya dari sudut pandang positif. Minuman berjenis anggur ini memiliki sisi positif, yaitu bisa digunakan sebagai jamu di saat kondisi tubuh kita sedang kurang fit, tentunya dengan dosis yang sesuai. Minuman ini bisa juga sebagai langkah untuk menghasilkan sebuah ide inspirasi dalam membuat suatu karya. Bisa juga untuk meluapkan emosional positif, seperti mengungkapkan sebuah masalah pribadi, berbagi pengalaman cerita, dan berargumentasi.
ADVERTISEMENT
Tentu saja semua itu dengan dosis yang tidak berlebihan dan kita juga harus bisa mengontrolnya. Sangat tidak dianjurkan untuk seseorang yang belum berusia 21 tahun. Saat seseorang belum mencapai usia tersebut, pemikiran seorang remaja masih labil dan penuh emosi, bahkan sulit untuk mengontrol dirinya sendiri.