Konten dari Pengguna

Tujuh Cara agar Bisa Pensiun dengan Sehat, Sejahtera, dan Bahagia

Dwi Ary Listyani
Pensiunan Guru PNS
29 Agustus 2023 20:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Ary Listyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Temu Kangen Pensiunan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Temu Kangen Pensiunan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Apa yang akan Anda lakukan ketika masa pensiun tiba? Sudahkah Anda memikirkan apa yang akan Anda lakukan? Menghabiskan waktu di rumah begitu saja? Memelihara binatang peliharaan? Berkebun? Menghabiskan waktu bersama cucu? Atau yang lainnya?
ADVERTISEMENT
Setiap pensiunan tentu ingin menghabiskan masa tua dengan tenang dan sejahtera. Mereka tidak mau bila harus menyusahkan anak, walaupun terkadang anak ingin orang tuanya bersedia tinggal bersama mereka agar tidak kesepian, namun bagi orang tua tidak ada tempat ternyaman dan damai selain di rumah sendiri, apa pun keadaannya. Oleh karena itu, mempersiapkan masa pensiun menjadi hal yang penting untuk dilakukan sebab hal itu tidak selalu mudah.
Berdasar pengalaman saya pribadi, berikut tujuh kiat untuk menjadi pensiunan yang sehat, sejahtera dan bahagia.

1. Lunasi utang

Seiring berakhirnya masa bekerja, pensiunan akan mendapatkan uang pesangon atau uang taspen bila PNS. Besarannya bisa berbeda-beda tergantung dari golongan jabatan dan lamanya bekerja. Hal ini pula yang saya lakukan ketika memasuki masa pensiun, melunasi semua utang dari utang yang besar hingga yang receh-receh.
ADVERTISEMENT
Saya merasa ini harus menjadi prioritas pertama yang harus dilakukan. Memang berat karena sebenarnya sudah lama saya ingin membeli sesuatu yang saya inginkan sejak dulu. Akan tetapi melunasi utang sesegera mungkin adalah cara paling bijak yang harus saya lakukan agar tidak terlilit utang. Dan inilah yang saya rasakan kemudian, hidup nyaman dan damai tanpa kejaran tagihan utang.

2. Atur pengeluaran secara lebih efisien dan hati-hati

Kita harus bisa menahan diri belanja sesuatu hanya karena ingin atau suka, bukan karena perlu. Munculnya situs-situs belanja online maupun aplikasi belanja yang tersemat di gadget memberi kita kemudahan dalam berbelanja, dan ini bisa sangat menggoda kita untuk belanja tanpa perencanaan.
Kalau dulu kita tergoda belanja ketika tengah berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, sekarang aneka produk dengan beragam pilihan bisa terpampang di layar HP, kita bisa dengan asyik melihat-lihatnya sambil rebahan atau duduk santai. Dan itu bisa berpotensi mengganggu kestabilan keuangan. Karena itu saya mulai membuat prioritas sesuai kebutuhan sekaligus anggarannya.
ADVERTISEMENT
Saya juga mulai mencatat semua pengeluaran bahkan yang paling receh sekalipun. Kebiasaan baru ini ternyata dapat membuat saya lebih berhati-hati dalam pengeluaran. Dalam hal ini kita harus disiplin karena kita hanya menerima uang 1x saja tiap bulan. Jangan merepotkan anak-anak karena mereka punya tanggung jawab sendiri atas keluarganya.

3. Bijak menjaga kesehatan keuangan

Situasi keuangan sangat berubah drastis begitu pensiun, kita tetap harus membiayai ini itu sementara pendapatan sudah jauh berkurang. Oleh karena itu menghindari hidup boros atau konsumtif adalah cara bijak dalam menjaga kesehatan keuangan. Menabung perlu dijadikan prioritas. Pakar keuangan menyarankan hendaknya kita menerapkan rumus 50:30:20, yaitu 50% gaji untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, 20% untuk tabungan.
ADVERTISEMENT
Pensiunan PNS biasanya menerima uang THR dan gaji ke 13. Mengalokasikan ‘uang surprise’ ini untuk tabungan sebagai dana darurat menjadi satu hal yang selayaknya dilakukan. Dana darurat ini bisa menjadi penyelamat ketika membutuhkan biaya tak terduga dan mendesak karena sebab tertentu.
Ini pula yang saya alami ketika karena hujan angin rumah menjadi bocor dan perlu perbaikan segera. Beruntung saya memiliki dana darurat sehingga saya tidak perlu bingung soal biaya. Itulah pentingnya dana darurat, sebagai antisipasi bila suatu saat terkena musibah.

4. Cek kesehatan secara rutin

Usia tua memiliki risiko yang tinggi atas penyakit, karena itu kita tidak bisa mengabaikan untuk mengecek kondisi fisik secara rutin walaupun kita merasa baik-baik saja. Pemeriksaan secara rutin dapat mendeteksi adanya gangguan kesehatan yang sebelumnya tidak disadari. Dengan mengetahui kondisi kesehatan kita, kita bisa mengatur pola hidup yang lebih baik demi tetap sehat dan bugar.
ADVERTISEMENT
Dulu saya merasa tidak perlu cek kesehatan sepanjang tidak ada keluhan, sekarang saya mulai melakukannya secara rutin untuk menghindari risiko datangnya atau menjadi parahnya penyakit. Saya juga mulai melakukan beberapa perubahan kebiasaan dan gaya hidup agar tetap sejahtera dan mandiri di masa tua. Dalam jangka panjang, rutin mengecek kesehatan dapat membantu menjaga produktivitas dalam beraktivitas.
Nah, bila selama ini Anda belum pernah melakukan cek kesehatan, kinilah saatnya Anda harus mulai memeriksakan kesehatan Anda secara rutin. Anda punya banyak waktu luang di masa pensiun.

5. Menjaga fisik tetap aktif

Ilustrasi Senam bersama di lingkungan RT (Sumber: Dokumen Pribadi)
Kebanyakan orang tua mulai mengurangi aktivitas fisiknya karena merasa staminanya sudah tidak sekuat dulu atau karena kondisi kesehatan tertentu. Padahal manula harus tetap aktif agar tetap sehat dan bugar. Olah raga ringan yang dilakukan dengan rutin bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan pasokan oksigen ke seluruh tubuh, mencegah gejala demensia atau pikun, menjaga ketahanan tulang dan otot, serta meningkatkan kualitas tidur.
ADVERTISEMENT
Ada banyak pilihan yang bisa Anda pertimbangkan dengan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan fisik Anda. Anda dapat sekadar jalan-jalan pagi di sekitar lingkungan rumah, berenang, mengambil kelas yoga untuk lansia, atau bila Anda malas atau ada hambatan untuk ke luar rumah Anda bisa mengikuti senam lansia dari video yang bertebaran di YouTube, seperti yang kadang kala saya lakukan. Anda juga dapat bergabung dengan suatu komunitas atau klub olah raga tertentu agar tetap giat dan bersemangat.

6. Menjaga hubungan sosial

Ilustrasi Ikut meramaikan acara perayaan HUT RI ke 78 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Untuk menjaga suasana hati tetap positif dan tidak kesepian, pensiunan harus tetap bersosialisasi. Mengikuti kegiatan sosial, menghadiri acara keagamaan, ikut arisan dapat menambah semangat dalam hidup. Anda juga bisa melakukan sesuatu yang selalu ingin Anda lakukan tetapi tidak pernah punya waktu sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tetap menjalin hubungan dengan rekan-rekan kerja Anda dulu atau teman-teman dekat Anda atau teman sekolah di waktu lalu juga akan menyenangkan. Melakukan reuni juga dapat menghadirkan gairah tersendiri. Anda dapat mengatur kesepakatan dan menjadwalkan pertemuan rutin secara teratur dan menikmati kebersamaan dengan mereka.

7. Produktif

Ilustrasi Kegiatan produktif dengan berkebun (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pensiun tidak berarti berhenti bekerja secara produktif. Banyak pilihan yang bisa diambil dan itu semua perlu perencanaan dan persiapan yang kadang tidak mudah. Pensiunan masih tetap punya daya dan upaya untuk mengoptimalkan kreativitas dalam banyak kegiatan produktif. Pensiunan masih bisa menghasilkan uang dengan berbisnis atau melakukan kegiatan yang sesuai dengan bidang keahlian ataupun hobi.
Menjalani masa pensiun yang indah, tetap sehat dan sejahtera adalah dambaan bagi siapa saja. Karena itu mempersiapkan diri menjelang pensiun merupakan hal bijak yang harus dilakukan. Seperti apa pun situasi Anda, masa pensiun dapat menawarkan banyak kesempatan untuk perubahan positif dalam kehidupan Anda.***
ADVERTISEMENT
Dwi Ary Listyani, Pensiunan.