Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Semua Orang Berhak Mengakses Pendidikan?
11 Desember 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari ANA WAGYINA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut UU No.20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah hak dasar yang harus diakses oleh setiap warga negara. Meski Indonesia sudah banyak upaya untuk meratakan akses pendidikan, kesenjangan akses pendidikan diberbagai daerah masih menjadi tentangan besar, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Oleh karena itu, timbul pertanyaan, "Kenapa pendidikan harus dapat diakses semua orang?".
1. Kesenjangan Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia (Kemdikbudristek), pada tahun 2024, masih terdapat perbedaan signifikan dalam akses pendidikan antara kota besar dan daerah terpencil seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan beberapa wilayah di Kalimantan, banyak sekolah yang mengalami kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas, buku, dan perangkat teknologi. Bahkan, akses terhadap pendidikan tinggi masih terbatas di daerah-daerah tersebut.
Program "Merdeka Belajar" yang dicanangkan pemerintah bertujuan untuk meratakan akses pendidikan dengan memanfaatkan teknologi dan pembelajaran jarak jauh. Namun, meskipun program ini membantu, kesenjangan digital dan terbatasnya infrastruktur internet masih menjadi hambatan bagi banyak siswa di daerah terpencil.
2. Peningkatan Keterlibatan Pemerintah dalam Pendidikan
Pada 2024, pemerintah Indonesia semakin meningkatkan anggaran untuk sektor pendidikan. Anggaran pendidikan Indonesia mencapai 20% dari total anggaran negara, yang sebagian besar dialokasikan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan di daerah-daerah yang paling membutuhkan. Salah satu program unggulan pemerintah adalah "Sekolah Penggerak," yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pemerataan fasilitas pendidikan.
Selain itu, ada upaya nyata untuk mendigitalkan pendidikan. Program ini bertujuan untuk menyediakan materi ajar secara daring, sehingga memudahkan siswa yang berada di daerah terpencil untuk tetap mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan yang ada di kota besar.
3. Tantangan Kualitas Pendidikan dan Ketersediaan Guru Berkualitas
Meskipun ada peningkatan akses, kualitas pendidikan di Indonesia tetap menjadi tantangan besar. Menurut Rapor Pendidikan 2024, kualitas pengajaran yang tidak merata antara daerah juga menjadi masalah utama. Daerah dengan sumber daya manusia terbatas, terutama di luar Jawa, masih kesulitan untuk mendapatkan guru berkualitas dengan kompetensi tinggi.
Sebagai solusinya, pemerintah telah mengadakan program pelatihan dan sertifikasi guru di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, masalah kesenjangan kualitas pengajaran di setiap daerah masih perlu mendapatkan perhatian serius. Peningkatan kapasitas guru, terutama di daerah-daerah yang tertinggal, adalah kunci utama untuk memastikan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.
4. Peran Teknologi dalam Memperluas Akses Pendidikan
Di era digital, teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan akses pendidikan di Indonesia. Program pendidikan daring yang diperkenalkan selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020 terus diperluas ditahun 2024, yang memungkinkan siswa di seluruh Indonesia, bahkan di daerah-daerah terpencil, untuk belajar tanpa hambatan geografis. Namun, meskipun teknologi membantu, masih banyak wilayah yang keterbatasan infrastruktur internet yang memadai.
Beberapa lembaga swasta dan pemerintah berusaha menyediakan solusi dengan menghadirkan program pembelajaran berbasis aplikasi dan portal yang memungkinkan siswa untuk mengakses materi pendidikan tanpa perlu koneksi internet yang kuat.
5. Upaya Peningkatan Akses Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi juga menjadi salah satu sektor yang diperhatikan oleh pemerintah. Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang diluncurkan pada 2024 bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi keluarga tidak mampu. Program ini memberi subsidi biaya pendidikan bagi ribuan mahasiswa yang berprestasi namun memiliki keterbatasan finansial.
Dengan demikian, meskipun Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas dan akses pendidikan, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa pendidikan dapat diakses secara merata oleh semua lapisan masyarakat, terutama di daerah terpencil dan bagi mereka yang secara ekonomi terbatas.
ADVERTISEMENT
https://www.melintas.id/pendidikan/344404366/raport-pendidikan-2024-sebuah-terobosan-baru-dalam-dunia-pendidikan-indonesiayuk-simak-ulasannya