Musim Hujan Masih Berlangsung, Waspada Mudahnya Anak Terjangkit Flu Singapura 

dr Fiona Wongkar
Dokter Umum lulus tahun 2021. Dokter Layanan Primer di Puskesmas Mengwi I (Bali-Indonesia).
Konten dari Pengguna
6 Maret 2023 9:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dr Fiona Wongkar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Anak Kena Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, Mulut (PTKM). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Kena Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, Mulut (PTKM). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Metereologi dan Klimatologi (BKMG) menganalisis bahwa peningkatan curah hujan akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Peningkatan curah hujan akan menyebabkan perubahan temperatur dan cuaca di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Tentu hal tersebut dapat mengakibatkan beberapa jenis virus lebih mudah untuk berkembang biak dan menginfeksi manusia seperti Flu Singapura ini. 
Dilansir dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dong et al, di Beijing telah dibuktikan bahwa curah hujan yang tinggi mengubah suhu udara menjadi lebih rendah serta angin yang kencang yang memudahkan virus Flu Singapura dalam transmisi dan replikasi dari virus ke dalam tubuh manusia. 
Flu Singapura yang juga dikenal sebagai Penyakit Kaki Tangan dan Mulut (PKTM) adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh Virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71. Dikenal sebagai Penyakit Kaki Tangan dan Mulut dikarenakan gejala klinis yang timbul dari penyakit ini hanya mengenai telapak tangan, kaki dan mulut. Flu Singapura lebih sering menginfeksi anak-anak usia di bawah 5 tahun walaupun dapat terjadi di semua umur. 
Ilustrasi kasus Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (raisingchildren.net.au)
Perjalanan klinis dari penyakit ini dimulai dari terinfeksinya seseorang dengan virus melalui udara ataupun kontak dekat dengan penderita misalnya berpelukan atau berpegangan tangan.
ADVERTISEMENT
Penyakit diawali dengan Flu-like symptoms yaitu gejala seperti demam, lemas, mual, muntah dan bisa juga diare. Umumnya, demam tidak lebih dari 38,5 °C.
Kemudian setelah demam ini timbul, bintik-bintik merah datar maupun lenting berisi cairan jernih yang tidak gatal maupun perih akan muncul hanya di telapak tangan dan telapak kaki.
Walaupun dalam beberapa kasus dapat juga ditemukan di lipat paha dan area bokong. Di daerah mulut dapat ditemukan sariawan dalam jumlah lebih dari satu yang mengakibatkan anak-anak jadi sulit makan. 
Ilustrasi Anak Kena Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, Mulut (PTKM). Foto: Shutterstock
Di dalam kurun satu minggu pertama setelah terinfeksi adalah waktu di mana penderita bersifat sangat infeksius. Sehingga biasanya anak-anak diisolasikan dan dilarang untuk pergi ke sekolah atau bermain dengan teman-temannya untuk menghindari penularan. Penderita diisolasikan sampai dengan demam dan sariawan sudah hilang. Hal ini menandakan seseorang sudah tidak bersifat infeksius. 
ADVERTISEMENT
Penting untuk diketahui bahwa Flu Singapura dapat sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu kurang lebih 7 hari. Umumnya penyakit ini bersifat tidak berbahaya dan dapat dirawat di rumah dengan obat-obatan yang dapat mengurangi keluhan demam maupun sariawan serta meningkatkan imun tubuh dengan beristirahat, mengkonsumsi makanan bergizi dan menambah suplementasi.
Tetapi perlu diketahui beberapa jenis virus Flu Singapura dapat berujung fatal seperti terjadinya infeksi otak. Oleh karena itu beberapa tanda di bawah ini merupakan indikasi perlu dirawat di Rumah Sakit:
Menjaga kebersihan dan higienis seperti menerapkan kebiasaan mencuci tangan, menutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk menggunakan tissue, tidak menggunakan alat makan dan minum bersama orang lain terutama di sekolah atau taman bermain penting diingat orang tua untuk mencegah anak tertular Flu Singapura.  
ADVERTISEMENT