Konten dari Pengguna

Strategi Komunikasi Digital untuk Meningkatkan Interaksi di Media Sosial Baru

Argin Adli Adzahra
Mahasiswi universitas Pamulang semester 2 jurusan ilmu komunikasi
28 April 2025 16:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Argin Adli Adzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ini dibuat menggunakan Dalle-2, alat generasi gambar berbasis AI
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ini dibuat menggunakan Dalle-2, alat generasi gambar berbasis AI
ADVERTISEMENT
Menggali Peluang di Media Sosial Baru untuk Meningkatkan Keterlibatan
ADVERTISEMENT
Media sosial baru seperti TikTok, BeReal, dan Snapchat bukan sekadar tren sesaat. Platform-platform ini telah mengubah cara kita berinteraksi, baik sebagai individu maupun sebagai brand. Berbeda dengan platform yang lebih lama seperti Facebook atau Instagram, media sosial baru lebih mengutamakan interaksi yang lebih personal, kreatif, dan sering kali lebih spontan. Bagi perusahaan dan organisasi, ini adalah peluang besar untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens.
Bahkan, komunikasi digital di media sosial baru ini menawarkan ruang bagi brand untuk lebih "terlihat nyata" dengan audiens mereka. Jika dulu media sosial lebih tentang menyampaikan pesan satu arah, kini era interaksi dua arah sudah tiba. TikTok, misalnya, memfasilitasi komunikasi yang lebih langsung melalui video kreatif, komentar, dan kolaborasi antar pengguna.
ADVERTISEMENT
Mengapa Interaksi Itu Penting?
Dengan banyaknya pilihan media sosial yang tersedia, audiens semakin pintar memilih platform yang dapat memberi mereka pengalaman yang autentik dan interaktif. TikTok memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam berbagai tantangan, berbagi cerita pribadi, atau bahkan membuat video duet yang langsung melibatkan brand atau tokoh terkenal. Ini bukan hanya soal mengonsumsi konten, tetapi juga menjadi bagian dari cerita yang lebih besar.
Di sinilah strategi komunikasi digital menjadi kunci. Berbeda dengan konten iklan tradisional yang cenderung satu arah, strategi di media sosial baru menuntut brand untuk lebih aktif mendengarkan dan merespons audiens. Hal ini memberi kesempatan untuk menciptakan koneksi yang lebih kuat, di mana audiens merasa dihargai dan terlibat.
ADVERTISEMENT
Studi Kasus: Kampanye TikTok yang Menggugah
Contoh yang menarik datang dari sebuah kampanye di TikTok yang dilakukan oleh sebuah organisasi sosial yang berfokus pada isu kesehatan mental. Alih-alih menggunakan cara-cara konvensional untuk menyampaikan pesan mereka, mereka mengajak audiens untuk berbagi cerita pribadi dengan tagar khusus. Tanpa diduga, kampanye ini memicu ribuan video yang diunggah oleh pengguna, membuat topik tersebut menjadi viral.
Tidak hanya meningkatkan kesadaran, kampanye ini juga memperlihatkan bagaimana sebuah platform baru bisa menciptakan percakapan yang lebih mendalam, bahkan dapat memotivasi pengguna untuk terlibat aktif. Dengan kolaborasi antar pengguna dan brand, interaksi menjadi jauh lebih organik.
Tantangan dan Peluang
Meskipun potensi untuk berinteraksi lebih dekat dengan audiens sangat besar, ada tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah bagaimana menciptakan konten yang tidak hanya menarik tetapi juga sesuai dengan karakter audiens yang sangat berbeda di setiap platform. Misalnya, TikTok lebih menuntut kreativitas dan kecepatan, sementara BeReal mendorong keaslian dalam setiap postingan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, meskipun audiens lebih mudah terlibat, perusahaan tetap harus memperhatikan algoritma masing-masing platform yang terus berubah. Tanpa pemahaman yang baik tentang cara kerja algoritma ini, brand mungkin kesulitan untuk mendapatkan eksposur yang optimal.
Bagaimana Mengoptimalkan Interaksi di Media Sosial Baru?
Untuk memaksimalkan strategi komunikasi di media sosial baru, penting untuk memahami karakteristik setiap platform. Di TikTok, misalnya, memanfaatkan tantangan kreatif atau bekerja sama dengan influencer bisa sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan. Tak hanya itu, menggunakan fitur-fitur baru seperti video duet atau reaksi terhadap konten juga memberikan audiens kesempatan untuk terlibat secara langsung.
Yang lebih penting lagi, brand perlu memiliki tim yang siap untuk berinteraksi secara cepat dan responsif. Audiens di media sosial baru lebih memilih komunikasi yang cepat dan tidak terkesan formal. Maka dari itu, respons yang cepat dan personal menjadi salah satu kunci sukses dalam membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Strategi komunikasi digital di media sosial baru memberikan kesempatan bagi brand untuk menciptakan hubungan yang lebih dekat dan lebih personal dengan audiens. Platform seperti TikTok, BeReal, dan lainnya memungkinkan komunikasi dua arah yang tidak hanya efektif dalam menyampaikan pesan, tetapi juga dalam meningkatkan keterlibatan. Meskipun ada tantangan dalam beradaptasi dengan dinamika baru ini, pemahaman yang baik tentang platform dan audiens dapat membuka peluang besar bagi perusahaan untuk berinovasi dan terhubung dengan cara yang lebih autentik.