Konten dari Pengguna

Membaca Permulaan sebagai Awal Membaca pada Anak Usia Dini

Putri Sephia Zahra
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
24 November 2022 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Sephia Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Membaca adalah pengucapan kata dan pemerolehan kata dari bahan cetak. Membaca ini melibatkan pengorganisasian, analisis, dan keterampilan yang kompleks, yang di dalamnya termasuk pelajaran, pemahaman, pemikiran, komposisi, sikap, penalaran, dan pemecahan masalah. Bisa disimpulkan membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis atau media cetak.
ADVERTISEMENT
Pada anak usia dini, anak-anak diberikan motivasi untuk membaca permulaan. Membaca permulaan adalah proses dimana anak-anak mengidentifikasi simbol bunyi bahasa, urutan huruf, dan maknanya. Glenn mengungkapkan bahwa belajar membaca dimulai dengan mengenalkan huruf, suku kata, dan kalimat. Pada membaca permulaan ini menegaskan pada kondisi ketika anak belajar mengenal bahan bacaan.
Dalam membaca permulaan ini terdiri dari beberapa komponen yaitu a) Pengenalan kata yang menekankan pada pengenalan kesamaan antara simbol lisan dan tulisan. b) Pengertian yaitu memahami apa yang dibaca atau memahami maknanya. c) Reaksi yaitu mengharapkan reaksi terhadap apa yang dibaca. d) Penggabungan yaitu menggabungkan ide-ide pemikiran dengan pengalaman membaca masa lalu.
Membaca pada anak dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu: 1) Pada tahap membaca pemula (beginning reader), anak merasa senang melihat tulisan dan senang jika orang lain membacakan untuk mereka; (2) Pembaca tumbuh (Emergent Reader), anak belajar bahwa menulis adalah cara untuk mengungkapkan cerita atau informasi ; (3) Pembaca Awal (Early reader), anak-anak mengetahui beberapa kata-kata yang sulit dan membaca karya lain; (4) Pembaca ahli (Fluent Reader), anak-anak dapat menilai bacaannya sendiri dan menemukan makna yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan yang dapat diambil dari tahapan-tahapan di atas adalah mulai dari tahap anak senang melihat tulisan, senang dibacakan buku, mengetahui bahwa tulisan mengandung informasi atau cerita, dan anak sudah mengenali beberapa kata. Tahap-tahap tersebut termasuk dalam tahap membaca permulaan.
Dalam proses mengajar anak membaca permulaan, perlu juga memperhatikan aspek perkembangan anak. Ahmad Rofi'uddin (1998:50) mengemukakan bahwa pengajaran membaca mengacu pada beberapa aspek, yaitu: (1) pengembangan aspek sosial anak, yaitu kemampuan kerjasama, kestabilan emosi, tanggung jawab, kepercayaan diri, dan pengendalian diri. (2) pengembangan fisik, yaitu kemampuan motorik, koordinasi gerak mata, dan tangan. (3) perkembangan kognitif, yaitu kemampuan membedakan bunyi, huruf, dan menghubungkan kata dengan maknanya.
Ada juga faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini. Keluarga dan guru merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama. Keduanya ini berperan penting dalam proses pendidikan seorang anak. Bagaimana cara mendidik orang tua dan guru akan berpengaruh pada proses belajarnya. Dari penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa yang mempengaruhi perkembangan membaca permulaan adalah faktor motivasi, lingkungan keluarga, guru, dan bahan bacaan sebagai faktor utama (Siti dkk: 2012).
ADVERTISEMENT
Faktor motivasi dapat mendorong semangat anak untuk membaca. Motivasi menjadi faktor penting terhadap kemampuan membaca. Dalam situasi membaca, motivasi dapat dibagi menjadi dua kategori. Motivasi intrinsik datang dari pembaca itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik datang dari luar pembaca. Motivasi adalah minat membaca yang penting karena jika dimotivasi akan menghasilkan kemampuan belajar anak yang lebih baik. Jika motivasi hanya datang dari diri anak, tidak mungkin anak dapat memaksimalkan kegiatan belajarnya tanpa adanya dorongan dari dunia luar. Maka untuk mendorong semangat anak membaca, mereka membutuhkan inspirasi dari orang lain.
Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama anak. Peran keluarga sangat penting dalam pendidikan anak usia dini. Seorang anak membutuhkan contoh dari keluarganya dalam hal membaca. Jika anggota keluarganya melakukan kegiatan membaca secara rutin dan mengajarkan bahwa membaca adalah hal yang penting, anak akan melihat dan meniru kegiatan membaca. Sehingga bagaimana cara orang tua mendidik akan berpengaruh terhadap proses dan perkembangan belajar anak.
ADVERTISEMENT
Guru menjadi salah satu lembaga pendidikan utama bagi seorang anak. Peran guru sangat berpengaruh dalam proses membaca anak, karena anak membutuhkan dorongan dan berbagai media dalam belajarnya. Cara guru mengajar juga dapat mempengaruhi semangat belajar anak. Anak-anak pasti akan antusias dan tertarik membaca jika cara yang digunakan menarik. Guru harus memiliki metode sendiri untuk meningkatkan motivasi belajar anak dan menggunakan berbagai media untuk mengajar.
Bahan bacaan juga mempengaruhi minat baca dan kemampuan membaca seseorang. Bahan bacaan yang sulit akan merusak selera anak untuk membaca. Saat memilih bahan bacaan untuk anak, perlu memperhatikan topik bacaan, dan isi bacaan. Anak-anak juga perlu mengenal berbagai topik dan bacaan. Penting juga untuk memilih topik yang menarik bagi anak, baik dari isi atau penyajiannya, seperti gambar-gambar di dalam buku, agar anak tidak cepat bosan.
ADVERTISEMENT
Pengajaran membaca yang baik didasarkan pada kebutuhan anak, dengan memperhatikan pengetahuan yang dimiliki anak. Menurut saya, salah satu cara terbaik untuk mengajar anak usia dini membaca adalah dengan tahap membaca permulaan. Membaca permulaan cocok untuk anak usia dini karena sesuai dengan kebutuhan usia anak. Karena dalam pengajaran membaca anak usia ini menekankan pada kegiatan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa, hubungan antara bunyi dan huruf, membedakan bunyi, membedakan huruf, kemampuan mengingat, kemampuan memahami, dan penguasaan kosa kata. Faktor motivasi, lingkungan keluarga, guru dan bahan bacaan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kemampuan membaca awal anak usia dini.
Tinjauan Pustaka
Harianto, Erwin, “Keterampilan Membaca dalam Pembelajaran Bahasa”. Jurnal Didaktika, Vol 9 no.1. Februari, 2020.
ADVERTISEMENT
Katoningsih, Sri. Keterampilan Bercerita. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2021.
Saptowati,Heny, Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Media Pasir. Jakarta: Skripsi UMJ, 2018.
Susanti, Elvi. Keterampilan Membaca. Bogor: IN MEDIA, 2021.
Tarigan, Henry Guntur. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 2015.