Konten dari Pengguna

Mahasiswa Bukittinggi: Suara Kritis di Tengah Hiruk Pikuk Politik

Al Ikhsan
Pemuda pengamat sosial, budaya & politik serta PA UKM KIR UIN SMDD Bukittinggi
30 September 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Al Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
tempat diskusi berlansung. sumber : dokumentasi
zoom-in-whitePerbesar
tempat diskusi berlansung. sumber : dokumentasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukittinggi, salah satu kota bersejarah di Sumatera Barat, kembali bergemuruh dengan hiruk pikuk politik menjelang pemilihan Wali Kota. Dalam suasana penuh dinamika, para calon pemimpin saling adu gagasan dan visi, memperebutkan hati masyarakat. Namun, ada yang menarik perhatian dalam salah satu agenda diskusi publik yang digelar beberapa hari lalu—peran aktif mahasiswa yang menjadi jembatan aspirasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam acara diskusi publik tersebut, hadir calon Wali Kota Bukittinggi yang berbagi pandangan mengenai masa depan kota ini. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi sorotan karena kehadiran Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, yang juga menjabat sebagai Koordinator Daerah (Korda) Mahasiswa Wilayah Bukittinggi. Sosok muda ini tampil sebagai representasi suara mahasiswa, menyuarakan gagasan yang segar dan solutif untuk masa depan Bukittinggi.
Diskusi publik ini bukan hanya ajang adu visi antara para calon wali kota, tetapi juga menjadi ruang bagi mahasiswa untuk turut andil dalam menentukan arah politik kota. Kehadiran Mahasiswa UIN Bukittinggi di forum diskusi publik tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa kini bukan lagi hanya sebagai pengamat, tetapi juga aktor penting dalam merumuskan kebijakan yang relevan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menjadi suara bagi kampus, kehadiran mahasiswa dalam forum publik ini mencerminkan semangat kolaborasi antara akademisi dan pemerintahan. Mereka hadir untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil tidak melupakan kepentingan rakyat, terutama generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan Bukittinggi.
Di tengah hiruk pikuk politik yang terkadang hanya berfokus pada kepentingan pragmatis, mahasiswa berhasil menjadi penyeimbang yang menawarkan perspektif idealis namun realistis. Mereka menuntut calon pemimpin untuk tidak hanya bicara soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga memastikan adanya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan tekad dan semangat yang tinggi, mahasiswa Bukittinggi siap menjaga nilai-nilai demokrasi tetap hidup, sekaligus mendorong para calon wali kota untuk tidak melupakan janji-janji mereka kepada masyarakat. Peran mereka dalam diskusi ini menjadi bukti nyata bahwa masa depan Bukittinggi tidak hanya ada di tangan calon pemimpin, tetapi juga di tangan generasi muda yang siap memberikan kontribusi nyata.
ADVERTISEMENT
Bukittinggi tidak hanya butuh pemimpin yang pandai berbicara, tetapi juga pemimpin yang mendengar. Dan mahasiswa telah memastikan, suara mereka akan terus menggema di tengah hiruk pikuk politik kota ini.