Konten dari Pengguna

Paradigma terhadap Ekonomi dan Pendidikan setelah Pandemi Covid-19

Syamsil Hafifah
Mahasiswi Pengejar Mimpi, Berkuliah di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
7 Februari 2022 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syamsil Hafifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
By; Author
zoom-in-whitePerbesar
By; Author

Virus yang berasal dari Kota Wuhan, China, pada 2019 yang saat ini kita kenal dengan sebutan Covid-19 memaksa kita semua untuk berpikir lebih keras akan langkah yang akan kita tuju kedepannya, serta bagaimana kita mewujudkan hal yang sempat tertunda karena hadirnya tamu tidak diundang yang menggemparkan seluruh penjuru dunia. Pandemi Covid-19 memang suatu musibah bagi miliaran individu di berbagai penjuru dunia. Bahkan di berbagai negara terkemuka yang terkenal akan sistem ekonomi dan teknologi yang tidak diragukan lagi kemampuannya juga merasakan dampak dari virus ini sehingga merasa terseok-seok dalam menghadapinya.

ADVERTISEMENT
Kondisi ini tidak kalah jauh dengan kondisi negara kita saat ini. Pemerintah negara kita telah bekerja sangat keras untuk menangani virus ini, bahkan dengan segala keterbatasan dan tantangan dalam menghadapinya. Tim medis pun telah berjuang tanpa kenal lelah dan tanpa mengenal kata menyerah, bahkan banyak di antara mereka meninggal ditengah perjuangannya dalam menangani pasien Covid-19 tersebut. Tidak hanya perjuangan pihak berwajib, namun Warga Negara Indonesia pun juga saling bekerja sama dan saling support dalam menghadapi musibah ini.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, pandemi Covid-19 yang menyebabkan negara besar terseok - seok dalam menghadapinya sehingga setiap negara merasakan krisis dengan skala yang berbeda terhadap dampak dan dalam menanganinya. Namun, sebenarnya jika kita ulas kembali terdapat banyak hikmah dibalik Covid-19 yang menimpa kita beberapa tahun belakangan ini, mulai dari kita diminta untuk stay at home agar kita bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, kita diajarkan lebih menjaga lagi kesehatan dan kebersihan, serta juga diajarkan menjaga jarak bagi yang bukan mahram, dan sebagainya.
Dan kita juga akan merasakan banyak dampak positif dari pandemi Covid-19 ini jika kita dapat mengubah pola pikir kita dari pesimis ke optimis. Bahkan jika kita merasa Covid-19 ini suatu hal yang sangat merugikan dari segala bidangnya maka itulah suatu tantangan bagi kita. Dan kita bisa mengubah tantangan tersebut sebagai sebuah peluang atau misi bagi kita dalam menghadapi permasalahan / musibah yang tidak pernah kita duga akan kehadirannya. Kita pun pasti tau bahwa di setiap musibah pasti ada hikmah. Dan dibalik tirai musibah tersebut pun akan selalu ada kesempatan kita untuk bangkit serta berubah lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Dampak Covid-19 terhadap pendidikan dan ekonomi di Indonesia memang sangat terasa bagi masyarakat disetiap negara, sebab hal ini tidak menyerang pada satu titik saja melainkan juga menyerang berbagai bidang dikehidupan masyarakat, salah satunya yaitu tersendatnya kebutuhan primer dalam kehidupan sehari - hari. Negara juga akan terbebani jika harus menanggung segala kebutuhan pokok setiap penduduknya. Selain itu, daya beli menurun, biaya pendidikan meningkat dan harga barang naik, terutama masker, hand sanitizer, pengukur suhu, hingga obat obatan yang merupakan penunjang utama dalam menghadapi Covid-19 ini.
Namun, di kondisi new normal atau di kondisi beradaptasi dengan kebiasaan kehidupan baru ini bukanlah perkara mudah dan juga bukan perkara sulit. Melainkan, bagaimana kita menyesuaikan diri setelah meredanya pandemi Covid-19 ini. Berikut akan diulas terkait kondisi pendidikan dan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Mari kita simak terkait paradigma terhadap pendidikan dan ekonomi setelah pandemi Covid-19 yang melanda selama ini!
EKONOMI
Pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang sangat kentara terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia sendiri. Berbagai kehidupan sosial ekonomi masyarakat berubah secara drastis sehingga mengubah cara interaksi dalam berbagai hal termasuk dalam perekonomian. Ada perusahaan industri yang mengalami penurunan sangat drastis, meskipun ada beberapa perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari musibah ini, namun secara keseluruhan perekonomian mengalami penurunan. Bahkan penurunannya menimbulkan rasa yang cukup mengkhawatirkan terhadap perekonomian yang pastinya akan berdampak atas kemakmuran negara kedepannya.
Dalam hal ini berbagai strategi pun telah dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian sekaligus juga mempertahankan tingkat kesehatan publik. Namun, kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah atas hal ini perlu dikaji ulang dengan memperhatikan situasi perekonomian saat ini dan juga memperhatikan jangka waktu manfaat dari kebijakan itu sendiri. Berdasarkan data yang tercatat sampai dengan triwulan III-2021, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 3,24 %, meski dari perkiraan seharusnya indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi pada angka 5,3% .
ADVERTISEMENT
Sedangkan, berdasarkan pertumbuhan year - on - year, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen. Hal ini wajar mengingat dengan adanya anjuran untuk tidak keluar rumah maka banyak orang mengakses pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi. Seiring berjalannya hal tersebut, volume penjualan listrik PLN ke rumah tangga meningkat.
Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat yang berkerja diluar rumah dan sangat kecil kemungkinan bagi mereka untuk mengakses pekerjaannya dari rumah melalui teknologi informasi itu sendiri, sehingga hal ini menyebabkan perekonomiannya sangat terdampak. Di samping itu ada juga masyarakat yang perekonomiannya tidak terdampak, sehingga masih tetap bisa mengembangkan bisnisnya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah mengenai pembahasan undang-undang omnibus law yang timbul pada masa lagi marak - maraknya Covid-19 kala itu. Yang membuat para investor semakin leluasa menanamkan modal, namun mengabaikan kelestarian lingkungan yang semakin mempengaruhi kondisi masyarakat menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
PENDIDIKAN
Selain berdampak terhadap ekonomi Covid-19 juga berdampak terhadap hal penting satu ini, yaitu pendidikan. Pendidikan yang merupakan salah satu aspek terpenting dalam kemakmuran bangsa juga tidak lepas dari jangkauan Covid-19 ini. Terhitung kurang lebih sudah satu setengah tahun pandemi Covid-19 menyerang dunia pendidikan sehingga juga mengubah teknik dari proses pembelajaran. Proses belajar mengajar yang sebelumnya bertatap muka tanpa adanya kendala terpaksa diberhentikan dan di akses dari rumah (daring), bahkan sempat akan ditiadakan sehingga terancaman akan terjadinya learning lost yakni hilangnya kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa.
Bahkan UNESCO menyebutkan bahwa kurang lebih ada 1,6 miliar pelajar secara global tidak dapat pergi ke sekolah sebagai akibat dari kebijakan lock down, sehingga kegiatan belajar-mengajar diwajibkan dilakukan secara daring. Sistem pendidikan daring dan sekolah virtual pun merupakan standar baru dan didorong sebagai agenda politik pemerintahan di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangannya, penggunaan platform daring seperti Zoom Meeting, Classroom, dan lainnya sebagai sarana pembelajaran jarak jauh mengalami peningkatan drastis. Secara sederhana, proses pembelajaran new normal ini membuat pelajar dan guru saling bertatap layar, seakan - akan mereka sedang berada di kelas secara normal. Tidak hanya itu penilaian kompetensi pelajar berdasarkan tugas atau project juga merupakan alat utama bagi para guru dalam memberikan penilaian sehingga mampu mengurangi knowledge gap yang merupakan akibat kondisi pandemi.
Namun, proses belajar di rumah (daring) dirasa kurang efektif karena penyampaian materi hanya dijelaskan menggunakan aplikasi video seperti Zoom dan pemberian materi dalam bentuk file. Tidak semua anak dapat menerima dan mencerna dengan baik pelajaran yang disampaikan. Belum lagi tugas yang dibebankan menambah daftar panjang efek buruk pembelajaran daring. Banyak orang tua juga yang mengeluhkan masalah kuota yang cepat habis.
ADVERTISEMENT
Lalu seperti apa metode pembelajaran yang diberlakukan setelah pandemi Covid-19?
Setelah pandemi Covid-19 diberlakukannya sistem pembelajaran secara blended learning, yaitu suatu metode pembelajaran di mana menggabungkan dua metode belajar yaitu tatap muka atau luring dan online atau daring.
Besar harapan pemerintah atas kebijakan ini, berharap akan blended learning merupakan solusi terbaik dalam mempertahankan dan memajukan pendidikan di Indonesia setelah pandemi COVID-19, dikarenakan metode ini diyakini bisa memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar. Peserta didik dapat mempelajari materi pembelajaran yang dibagikan melalui online learning sehingga lebih matang ketika mengikuti pembelajaran tatap muka. Hal ini dilakukan dengan berbagai pembaharuan dari sistem pembelajaran online itu sendiri agar dapat berjalan berdampingan dengan pembelajaran tatap muka.
ADVERTISEMENT
Begitulah paparan terkait paradigma terhadap ekonomi dan pendidikan setelah pandemi Covid-19, semoga Covid-19 ini benar - benar hilang dan kita bisa menjalani kehidupan tanpa halangan seperti sedia kala.
Terimakasih~