Konten dari Pengguna

Keajaiban Ilusi Optik: Ketika Mata Menipu Pikiran

Nailah Athaya Irsyah
Mahasiswa-Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya
2 Desember 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nailah Athaya Irsyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilusi Optik. Sumber: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilusi Optik. Sumber: freepik.com
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian melihat gambar di atas berselancar di media sosial, terkadang ada saja postingan yang membagikan gambar-gambar dengan ilusi optik yang mengandung beberapa penafsiran. Lalu, apa sebenarnya ilusi optik itu?
ADVERTISEMENT
Menurut buku Why? Ride - Wahana Permainan, Seonghun Kim, (2020: 110), pengertian dari ilusi optik adalah campuran kesalahan persepsi informasi yang diterima oleh mata atau sisa sementara dari apa yang dilihat sebelumnya.
Ilusi optik merupakan sebuah ilusi visual yang mana gambar di mata dan wujud asli objek terlihat berbeda. Ada beberapa jenis ilusi optik, antara lain ilusi optik literal, ilusi optik kognitif, dan ilusi optik fisiologis.
Ilusi optik literal merupakan suatu kondisi yang memperlihatkan sebuah bentuk berbeda dari yang sebenarnya. Cara bekerja ilusi jenis ini dengan memanipulasi pikiran di otak manusia. Misalnya, kondisi ketika ingin mengenali bayangan dengan menentukan dimensi, kedalaman, dan geraknya. Selain itu, pikiran seseorang sudah memiliki sistem untuk mengenali suatu ilusi optik sesuai dengan apa yang seseorang tersebut kenali sejak lama.
ADVERTISEMENT
Yang kedua adalah ilusi optik kognitif. Pada ilusi ini, pengolahan informasi seseorang akan berkaitan dengan alam bawah sadar. Contoh dari jenis ilusi kognitif adalah ilusi ambigu, distorsi, dan paradoks. Semua ilusi tersebut secara otomatis membuat asumsi berdasarkan informasi yang dikirim dari mata. Ilusi ini kadang-kadang disebut permainan pikiran.
Lalu yang terakhir adalah Ilusi optik fisiologis. Hal ini terjadi akibat adanya sarana fisik di mata atau otak. Hal ini terjadi ketika mata merangsang langsung visual berupa terang atau gelap, warna ukuran, sampai komposisi suatu objek.
Dengan jenis-jenis ilusi optik di atas kita bisa lebih mengetahui seperti apa ilusi optik sendiri bekerja. Tetapi ilusi optik tidak seputar itu saja. Ilusi optik terjadi karena cara otak kita memproses informasi visual yang diterima dari mata. Ketika cahaya masuk ke mata, ia mengenai retina dan diubah menjadi impuls listrik yang dikirim ke otak untuk diinterpretasikan. Namun, otak kita tidak selalu mengartikan informasi dengan cara yang akurat. Berbagai faktor seperti kontras, pencahayaan, dan kebiasaan persepsi otak dapat mempengaruhi bagaimana kita melihat dunia. Misalnya, pada ilusi geometris, bentuk atau garis yang tampak berbeda ukuran atau panjangnya, meskipun objek yang sesungguhnya tidak berubah. Hal ini terjadi karena otak kita menggunakan aturan tertentu dalam menginterpretasi gambar, dan aturan-aturan ini bisa menyesatkan kita dalam kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
Faktor yang Mempengaruhi Ilusi Optik
1. Kontras dan Pencahayaan: Perbedaan cahaya dan gelap di sekitar objek bisa memengaruhi persepsi kita. Cahaya yang terang di satu sisi dan gelap di sisi lain bisa menciptakan ilusi warna atau kedalaman.
2. Kebiasaan Visual: Otak kita cenderung mengandalkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk menafsirkan informasi visual. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan persepsi, terutama ketika sesuatu yang tidak biasa atau baru dilihat.
3. Ambiguity (Ketidakjelasan): Beberapa ilusi bermain dengan ambiguitas visual, di mana satu gambar bisa memiliki lebih dari satu interpretasi. Misalnya, gambar yang bisa dilihat sebagai dua objek berbeda tergantung pada cara kita memandangnya.
Mengapa Ilusi Optik Penting?
Ilusi optik memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana otak manusia bekerja dan bagaimana persepsi visual kita dipengaruhi oleh berbagai faktor. Studi tentang ilusi optik juga memiliki manfaat dalam berbagai bidang, termasuk psikologi, desain grafis, seni, dan teknologi. Dengan mempelajari ilusi optik, kita dapat lebih memahami cara otak kita memproses informasi dan mengapa kita bisa terjebak dalam kesalahan persepsi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, fenomena ilusi optik juga menunjukkan keterbatasan indera kita. Walaupun kita menganggap penglihatan sebagai salah satu indera yang paling bisa kita diandalkan, kenyataannya kita tidak selalu melihat dunia dengan cara yang sepenuhnya akurat. Ini mengingatkan kita bahwa persepsi kita tentang realitas bisa dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal maupun internal.
Referensi
HowStuffWorks. (n.d.). Optical illusions. HowStuffWorks. Retrieved November 28, 2024, from https://science-howstuffworks-com.translate.goog/optical-illusions.htm?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq
Kumparan. (2023, November 28). Pengertian ilusi optik dan ciri-cirinya. Kumparan. Retrieved November 28, 2024, from https://kumparan.com/ragam-info/pengertian-ilusi-optik-dan-ciri-cirinya-21KhmPU3ew5
Murray, M. M., & Herrmann, C. S. (2014). Psychophysical approaches to understanding the neural basis of visual illusions. Frontiers in Human Neuroscience, 8, 566. https://doi.org/10.3389/fnhum.2014.00566
ScienceDirect. (n.d.). Optical illusion. ScienceDirect. Retrieved November 28, 2024, from https://www.sciencedirect.com/topics/veterinary-science-and-veterinary-medicine/optical-illusion
ADVERTISEMENT