Konten dari Pengguna

Diabetes Pada Anak: Pentingnya Deteksi dan Pencegahan Awal

kholis nur rahmah
mahasiswa universitas pamulang
17 Desember 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kholis nur rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
canva.com (dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
canva.com (dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Apa itu Diabetes?
Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah yang tidak dapat digunakan secara maksimal. Umumnya, glukosa atau gula merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Namun, untuk penderita diabetes glukosa tidak dapat digunakan oleh tubuh dengan efektif. Diabetes sendiri termasuk ke dalam salah satu penyakit kronis jangka panjang yang berbahaya,, terutama bagi penderita yang sudah mengalami komplikasi.
ADVERTISEMENT
Apa penyebab terjadinya Diabetes?
Pada umumnya, diabetes dapat terjadi karena gaya hidup yang kurang sehat dan menyebabkan menumpuknya kadar gula dalam darah sehingga berada di atas ambang batas normal. Selain itu dalam keadaan normalnya glukosa merupakan sumber energi bagi sel-sel dalam tubuh yang dapat membentuk otot dan juga jaringan otak. namun, apabila kadar gula berlebihan dapat membahayakan karena dapat memicu terjadinya penyakit gula darah atau yang biasa dikenal dengan sebutan diabetes.
Adapun penyebab lain terjadinya diabetes, yaitu:
ADVERTISEMENT
Diabetes dapat menyerang siapa saja?
Umumnya, Diabetes menyerang pada usia dewasa hingga lanjut usia. Namun dalam perkembangannya, diabetes ini juga dapat menyerang anak-anak. Anak-anak yang mengalami diabetes ini biasanya disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat, karena pada umumnya anak-anak masih sering mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Pada kasus seperti ini peran orang tua untuk dapat lebih memperhatikan kesehatan anak sangat diperlukan.
Pada bulan januari 2023, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mengeluarkan suatu data penelitian sampai tanggal 31 januari 2023 bahwa prevalensi kasus diabetes pada anak di Indonesia meningkat 70 kali lipat pada januari 2023. Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah diabetes anak pada tahun 2010.
ADVERTISEMENT
Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa pada januari 2023. Kasus diabetes pada anak yang banyak ditemukan adalah diabetes tipe 1. Sedangkan diabetes tipe 2 ditemukan sebanyak 5%-10% dari keseluruhan kasus diabetes pada anak.
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mencatat, terdapat 1.645 anak dengan diabetes melitus yang tersebar di 13 kota besar di Indonesia yakni, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Palembang, Padang, Medan, Makassar, dan Manado. Hampir 60% penderitanya merupakan perempuan, sedangkan berdasarkan usianya, sebanyak 46% usia 10-14 tahun, dan 31% merupakan usia 14 tahun ke atas. Apabila kondisi ini dibiarkan begitu saja maka generasi penerus bangsa akan mengalami angka kesakitan yang tinggi dan dapat berimbas pada produktivitas negara dan bangsa Indonesia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara mendeteksi diabetes pada anak?
banyak yang mengira penyakit diabetes hanya mengancam orang dewasa. Namun nyatanya, penyakit ini juga dapat menyerang anak-anak. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan para orang tua untuk mengetahui gejala terjadinya diabetes pada anak:
Anak yang terkena diabetes biasanya buang air kecil lebih sering. Apabila asupan cairan pada anak normal namun intensitas buang air kecilnya sering orang tua perlu waspada.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah jumlah minum anak. Karena pengeluaran urine yang banyak, maka tubuh anak yang terkena diabetes menjadi lebih sering mengalami kekurangan cairan dan menyebabakan sering kehausan.
Karena gula darah yang tidak dapat masuk ke sl akibat kurangnya insulin, sel-sel tubuh tidak memiliki energi untuk beraktivitas. Sehingga hal ini dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Walaupun anak makan dengann normal atau bahkan lebih banyak namun berat badan anak terus menurun para orang tua perlu curiga karena, anak yang menderita diabetes biasanya memiliki ciri tersebut.
Salah satu contohnya yaitu, anak dengan diabetes biasanya menjadi lebih sensitif dan berkurangnya konsentrasi belajar.
Apabila salah satu dari gejala di atas terjadi pada anak, maka orang tua harus segera membawa anak ke fasilitas kesehatan.
Apa pencegahan yang harus dilakukan?
Melihat banyaknya faktor yang dapat membuat anak-anak terkena diabetes, berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk me;ncegah diabetes pada anak:
Pastikan anak mendapatkan makanan yang seimbang dan bergizi. Berikan contoh yang baik kepada anak dengan cara membiasakan pola makan sehat dalam keluarga. Dengan begitu risiko diabetes tidak hanya ditekan pada anak , tetapi pada semua anggota keluarga.
ADVERTISEMENT
Dorong anak untuk bergerak lebih banyak. Ajak anak untuk bermain di luar seperti, bersepeda atau olahraga lainnya. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu untuk mengatur kadar gula dalam tubuh.
Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak. Pastikan para orang tua untuk memperhatikan anak supaya memiliki berat badan yang sesuai dengan cara mengatur asupan makanan serta pastikan pula kalau anak aktif secara fisik.
Batasi waktu anak didepan layar seperti, televisi, komputer, atau ponsel. Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengarah pada gaya hidup yang tidak aktif dan peningkatan risiko obesitas.
Anak-anak cenderung meniru apa yang dilihat dari orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, contohkan pola makan sehat serta gaya hidup aktif di depan anak.
ADVERTISEMENT
Stres dan kecemasan juga dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk risiko diabetes. Berikan dukungan emosional yang diperlukan dan pastikan anak memiliki outlier untuk mengatasi stres, seperti bermain, beraktivitas, atau berbicara dengan orang tua atau orang dewasa yang dipercayai mereka.
Diabetes pada anak bukanlah akhir dari segalanya. Dengan memberikan penanganan yang tepat dan dukungan dari keluarga, anak-anak dengan diabetes tetap dapat hidup aktif dan produktif.