Konten dari Pengguna

Strategi Keamanan Siber: Menghadapi Serangan di Era Digital

Oktavia Dewi Anggraeni
Mahasiswa AMIKOM Purwokerto Prodi Bisnis Digital
23 Oktober 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oktavia Dewi Anggraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Antoni Shkraba: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-malam-smartphone-ponsel-pintar-5475758/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Antoni Shkraba: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-malam-smartphone-ponsel-pintar-5475758/
ADVERTISEMENT
Di era digital yang semakin maju, keamanan siber menjadi perhatian utama bagi individu, perusahaan, dan pemerintah. Teknologi digital telah mempermudah berbagai aspek kehidupan, tetapi juga membuka peluang bagi ancaman dan serangan siber yang semakin canggih. Oleh karena itu, strategi keamanan siber yang efektif sangat penting untuk melindungi data, aset dan infrastruktur dari serangan siber yang dapat merusak atau menghancurkan. Berikut adalah beberapa strategi keamanan siber di era digital yang dapat Anda terapkan, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik
• Kata sandi kompleks: Buat kata sandi yang kuat dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Patikan panjang kata sandi minimal 8 karakter untuk meningkatkan keamanannya.
• Kata sandi unik: Gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun untuk mengurangi risiko jika satu akun diretas. Pertimbangkan menggunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan dan mengelola kata sandi dengan aman.
2. Aktifkan Autentifikasi Dua Faktor (2FA)
Autentifikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan verifikasi kedua selain kata sandi, seperti kode yang dikirim ke ponsel Anda. Ini membuat akun Anda lebih sulit diakses oleh pihak yang tidak berwenang, seghingga meningkatkan perlindungan data.
ADVERTISEMENT
3. Wapadai E-mail dan Pesan Phishing
Serangan phishing menjadi salah satu metode withering umum yang digunakan oleh penjahat siber untuk mencuri informaasi pribadi, seperti nama pengguna, kata sandi, dan information keuangan.
Foto oleh Tima Miroshnichenko: https://www.pexels.com/id-id/foto/teknologi-tampilan-reptil-monitor-pengawas-5380651/
4. Keamanan Cloud dan (IoT )
Dengan adopsi cloud computing dan web of Things (IoT) yang semakin meluas, keamanan siber harus mencakup perlindungan terhadap teknologi ini. Information yang disimpan di cloud harus dilindungi dengan enkripsi, kontrol akses yang ketat, dan pemantauan aktivitas yang cermat.
Kesimpulan: keamanan siber bukanlah tugas sekali selesai, melaikan proses berkelanjutan yang memerlukan adaptasi terhadap ancaman baru. Perusahaan dan organisasi harus selalu siap untuk merespons serangan dengan strategi yang tepat, teknologi yang mutakhir, dan kerangka kebijakan.
ADVERTISEMENT
Oktavia Dewi Anggraeni, Mahasiswi Bisnis Digital Universitas Amikom Purwokerto.