Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
PTIC, Pohon Besar Untuk Memulai Teacherpreneur
6 September 2021 18:17 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Dodi Iswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang siswa dengan sangat bersemangat berangkat ke sebuah kelas berenang, tapi yang dijumpai di sana adalah seorang instruktur yang belum pernah sama sekali berenang dalam hidupnya. Tapi instruktur renang tersebut tetap mengajarkan cara berenang kepada siswa tersebut, namun hanya berupa konsep – konsep nya saja, dan hingga kelas renang selesai siswa tersebut sama sekali belum pernah terjun ke kolam renang?
ADVERTISEMENT
Bisakah membayangkan ini dan seringkah terjadi di kelas-kelas belajar yang kita ampu?
Dalam membangun Gerakan Teacherpreneur Indonesia ini adalah, kami, kita dan merekalah instruktur renangnya, yang pastinya, tahu cara berenang, pernah berenang dan menguasai berbagai teknik dan metode tertentu dan tentunya memiliki tujuan yang sama mengembangkan Teacherpreneur di Indonesia.
Jadi gerakan Teacherpreneur ini prinsipnya bukan tentang KAMI, tetapi bagaimana kami harus menjadi kita mengambil 1 aksi nyata untuk menghasilkan sesuatu perubahan, bersama KITA mewujudkan Indonesia adil dan makmur untuk seluruh pendidik di Pelosok Nusantara.
***
Menemukan Gairah (Semangat)
Dalam permainan sepakbola suatu tim yang ingin menjadi pemenang akan mencoba melakukan banyak hal, mulai dari merenovasi stadion sepakbola, mendatangkan pelatih andal atau bintang dan mungkin juga membeli pemain bintang. Tapi dalam sebuah pertandingan sepakbola hal yang paling diperlukan adalah para pemain dapat menguasai pertandingan, mendikte permainan dan mencetak gol, tentunya untuk menang dalam sebuah pertandingan sepak bola pemain harus bergairah dalam pertandingan tersebut dan menunjukkan kreativitas permainan pada laga tersebut, tanpa itu maka pertandingan akan sulit di menangkan. Nah begitu juga para guru, hanya mampu memenangkan hati siswa dalam suatu kelas jika guru tersebut bergairah pada hari pertunjukannya dan tahu cara mencapai tujuannya pada hari pertunjukannya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu gairah yang harus selalu dijaga adalah keinginan untuk selalu berkreativitas. Dan KITA bersama harus meletakkan kreatifitas ini sebagai fondasi gerakan Teacherpreneur. Kreativitas yang kita pahami bukan hanya tentang menciptakan sesuatu, tetapi meniru, mengamati, membuat ulang dengan cara tersendiri juga bagian dari kreativitas.
***
Memiliki mimpi besar
Pernahkah anda membayangkan bahwa perusahaan telekomunikasi seperti Nokia dan Blackberry bukan lagi penguasa dalam bidang alat telekomunikasi atau Perusahaan KODAK yang bisa bangkrut pada tahun 2012.
Perubahan itu sangat cepat sekali dan bahkan itu terjadi disaat kita belum siap untuk menghadapi perubahan tersebut. Sehingga yang berhenti bergairah akan berhenti untuk bermimpi dan yang berhenti untuk bermimpi akan tidak tahu mengapa ia hidup dan bernapas dan tidak tahu apa yang harus dilakukan serta arah mana yang akan ia tuju.
ADVERTISEMENT
Jangan pernah berhenti bermimpi seperti Nelson Mandela yang memiliki mimpi untuk Afrika Selatan yang tetap bergairah walaupun dipenjara selama 27 tahun dan menerjemahkan gairah nya menjadi bagaimana menciptakan gerakan untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Tetaplah bergairah untuk bermimpi seperti Elon Musk yang masih mencari cara terbang dan mendarat di Mars.
Maka hal penting untuk membentuk karakter teacherpreneur adalah menjaga gairah dan semangat untuk terus bermimpi dan menetapkan target dan tujuan yang jelas.
***
Dimulai dari kelas sebagai unit terkecil
Untuk setiap perubahan selalu dimulai dari satu langkah kecil, satu langkah akan menjadi dua, tiga, ribuan hingga jutaan langkah berikutnya. Memulai suatu aksi, konsisten dan komitmen merupakan hal terberatnya.
Pertanyaannya bagaimana harus memulainya dari kelas sebagai unit terkecil?
ADVERTISEMENT
Selalu awali dari apa yang anda percayai dan yakini setiap melakukan sesuatu. Dan keyakinan tersebut diawali dengan rasa percaya dan positif terhadap semua hal yang ada di sekitar kita.
Kita yakin dan optimis di sekolah semua siswa kita bisa menyenangi matematika, walaupun sekarang fakta nya belum demikian. Kita yakin dan optimis waktu belajar merupakan waktu yang paling menyenangkan bagi siswa, kita yakin orang tua siswa terlibat aktif memantau aktivitas belajar anaknya di sekolah. Dan untuk poin Gerakan Teacherpreneur nya kita juga harus yakin bahwa semua pendidik dan tenaga pendidik di Indonesia bisa bermartabat sejahtera dan sukses di mana pun berada.
Karena jika keyakinan akan perubahan positif saja tidak kita miliki dan selalu beraura negatif dan pesimis maka setiap aksi nyata tidak akan pernah dimulai dari satu langkah kecil, dan satu langkah tidak akan pernah menjadi dua, tiga hingga jutaan langkah berikutnya. Penuhi dasarnya dan syaratnya baru bisa lewati proses berikutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memulai dari satu hal terkecil untuk mewujudkan gerakan teacherpreneur selalu hindari sifat dan karakter tidak percaya terhadap diri sendiri. Selalu berpikir saya terlalu sibuk untuk memulai sesuatu yang lain di luar aktivitas rutin buanglah jauh – jauh. Selalu ada waktu untuk memulai sesuatu yang baru. Berpikir bahwa saya harus lebih maju lebih dahulu dari yang lainnya buang juga jauh – jauh, majulah bersama dan kolaborasi dalam mewujudkan teacherpreneur ini. Perasaan bahwa gerakan teacherpreneur ini tidak sesuai dengan pengembangan kurikulum buang juga jauh – jauh dari kamus kita semua.
Kita terlalu tua atau bahkan terlalu muda untuk membuat gerakan teacherpreneur Indonesia buang juga jauh – jauh, tidak kah kita sadar bahwa Kolonel sanders mendirikan KFC di usia 65 Tahun dan sukses di usia 70 tahun. Dan di dalam negeri sendiri Nadiem Makarim masih sangat terlalu muda untuk menjadikan Go – Jek salah satu perusahaan terbesar di dunia. Kesimpulannya tidak ada batasan usia untuk selalu memulai satu langkah kecil.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengerti terhadap semua keluhan dan masalah yang ada di sekitar kita. Hal – hal sakit dan menyakitkan kita yang mengganggu di sekitar kita. Mengerti terhadap semua yang kita keluhkan di sekitar kita. Dan langkah terbaik untuk memecahkan semua masalah tersebut adalah mengerti mengapa hal tersebut terjadi, dan mampu menggambarkan masalah tersebut dalam sebuah pohon besar, yang mana batang pohon tersebut adalah masalahnya, akar pohon tersebut merupakan sebab masalah tersebut terjadi dan cabang – cabang pohon itu merupakan gambaran besar apa yang akan terjadi selanjutnya, jika masalah tersebut tidak diatasi dan satu hal kecil perubahan tidak kita lakukan.