Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Santi Ambarukmi, Teacherpreneur Guru Yang Memiliki Nilai Tambah
25 September 2021 20:24 WIB
Tulisan dari Dodi Iswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sabtu (25/09/2021) Perkumpulan Teacherprenuer Indonesia Cerdas (PTIC) kembali mengadakan kegiatan webinar dengan tema menumbuhkan jiwa teacherprenuer dan mandiri sejak usia dini. Dodi Iswanto Sekretaris Jenderal (Sekjen) PTIC Menuturkan ini merupakan kegiatan mingguan yang rutin dilakukan oleh PTIC.
ADVERTISEMENT
Kegiatan kali ini menghadirkan Direktur Pembinaan GTK PAUD Kemendikbud - Ristek RI Dr. Santi Ambarukmi, M.Ed.
Kegiatan di buka oleh Pangeran Gusti Surian selaku ketua umum Perkumpulan Teacherprenuer Indonesia Cerdas (PTIC).
Dalam paparannya Santi Ambarukmi menyampaikan konsep tentang Teacherprenuer yang kaitannya dengan tugas utama guru sebagai pendidik, beliau menekankan bahwa Teacherprenuer itu merupakan kreativitas guru yang menghasilkan nilai tambah yang bisa meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan sehari-hari nya di dalam kelas guru tersebut.
Pembentukan karakter Teacherpreneur seorang guru lebih kepada pembukan jiwa dan karakter serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. karakter seorang Teacherpreneur dalam paparan Santi Ambarukmi menyampaikan ada beberapa yaitu, Risk Taker, Persuader, Ambitious, Performer, Leadership dan Manajerial.
Narasumber yang lainnya adalah dari Pengurus Pusat PTIC Marliana dan Masdiana Masdik
ADVERTISEMENT
Marliana menyampaikan Pembentukan mental sejak dini tidak jauh dari pembentukan karakter sejak dini, seperti yang kita ketahui bersama mental itu adalah keadaan batin,watak,ke jiwaan kita dalam menghadapi sesuatu yang akan datang.sedangkan karakter itu cara berfikir yang menjadi ciri khas tiap individu untu hidup dan berkerjasama,baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat,bangsa dan negara . Pengaruh mental akan berperan penting terhadap perkembangan karakter dari seorang anak dan berpengaruh terhadap masa depan yang menanti mereka.karena keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar ditentukan oleh kecerdasan emosi (80%) hanya 20% kerja kecerdasan kognitif khas. Ini dibuktikan dengan hasil penelitian 13 faktor penunjang keberhasilan di dunia kerja 80% tergantung dari karakter seseorang.
Aspek-aspek pendidikan karakter mencakup
ADVERTISEMENT
1. Aspek spiritual
2. Aspek personal/kepribadian
3. Aspek sosial
4. Aspek lingkungan.
Ada tiga hal ada tiga hubungan atau sering disebut triangle relationship membangun karakter sejak dini
1. Hubungan lingkungan
2. Hubungan Tuhan yang maha esa
3. Hubungan diri sendiri
Karakter anak usia dini bisa dibina sejak usia dini dengan menggunakan 3 prinsip tersebut usia dini meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan kepada Tuhan, dan hubungan dengan lingkungan baik manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Dalam pengamalannya, pendidikan karakter harus melibatkan komponen orang tua dan guru dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan.
2. Tersedianya kurikulum dan modul yang berbasis karakter
3. Tersedianya guru yang kompeten dan berkarakter
ADVERTISEMENT
4. Tersedianya alat bantu mengajar berbasis karakter.
5. Kerjasama antara sekolah dan orang tua .
Masdiana menyampaikan Basepuh atau Baca Sepuluh Menit sangat dahsyat pada anak usia dini. Di mana karakter anak terbentuk dengan proses yang luar biasa yang berawal dati lingkungan di rumah, di sekolah maupun lingkungan sekitar. Anak terlatih untuk mandiri, percaya diri dan mampu menyampaikan apa yang sudah dilihat dan didengarnya walaupun hanya berupa gambar, disimak dan dibacanya berupa tulisan sederhana.
Bagus Dibyo S menyampaikan closing statment, dan selanjut MC dan Moderator Sri Rahayu menutup kegiatan dengan khidmat dan pemberian doorprize kepada para peserta yang beruntung.