Konten dari Pengguna

[Cerpen] Salju Abadi dan Desa Hivernia

Lintang Ahadiah Diarni
Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Pamulang
2 Januari 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lintang Ahadiah Diarni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi: cerita anak salju abadi dan desa hivernia. sumber: oleh Lintang Ahadiah
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi: cerita anak salju abadi dan desa hivernia. sumber: oleh Lintang Ahadiah
ADVERTISEMENT
Di puncak tertinggi Pegunungan Aslara, tersembunyi sebuah desa yang menakjubkan, Desa Hivernia. Di sini, salju turun sepanjang tahun, dan setiap sudut desa diselimuti lapisan putih yang tebal dan lembut. Pepohonan yang tinggi menjulang dengan dahan-dahan berbalut salju, dan atap rumah-rumah penduduk desa selalu tertutup es berkilauan. Kehidupan di Desa Hivernia begitu damai, penuh dengan makhluk ajaib, rusa bercahaya yang melompat dengan anggun, rubah perak yang bisa berbicara, dan burung hantu bersayap emas yang terbang di langit malam.
ADVERTISEMENT
Di desa ini, hiduplah tiga sahabat: Aurel, seorang gadis pemberani dengan jaket bulu ungu pemberian neneknya. Kaelan, bocah laki-laki cerdas yang selalu membawa kacamata tebal dan berbagai alat ciptaannya. Serta Fiona, rubah perak yang setia menemani mereka dalam setiap petualangan. Mereka sangat menyukai berpetualang di hutan bersalju dan menjelajahi tebing-tebing es yang megah di sekitar desa. Meskipun masih muda, ketiganya sudah terkenal sebagai sahabat yang selalu berani menghadapi tantangan apapun.
Namun, suatu hari, desas-desus yang menakutkan mulai terdengar di seluruh penjuru desa. Salju Abadi yang berada di Lembah Kasa, sumber kristal salju yang menjaga keseimbangan cuaca dan makhluk ajaib di desa, mulai mencair. Kristal-kristal salju itu sangat penting karena tanpa mereka, desa ini bisa terjebak dalam musim panas yang tak terkendali. Jika Salju Abadi benar-benar hilang, maka musim panas akan menggantikan musim dingin, dan makhluk-makhluk ajaib akan kehilangan tempat tinggal mereka.
ADVERTISEMENT
Aurel, Kaelan, dan Fiona tahu mereka tidak bisa berdiam diri. Bersama-sama, mereka memutuskan untuk menyelamatkan desa mereka. Dengan tekad, mereka memulai perjalanan menuju Lembah Kasa, melewati jalanan berbatu yang licin dan sungai-sungai yang membeku. Di tengah perjalanan, badai salju besar tiba-tiba datang menghantam, seakan mencoba menghalangi mereka. Aurel segera mengenakan jubah ajaib pemberian neneknya yang mampu menahan badai, sementara Kaelan menggunakan alat pemanas kecil yang ia buat dari kayu dan batu untuk menghangatkan tubuh mereka. Fiona, dengan indra tajamnya, memimpin mereka menuju sebuah gua es yang aman.
Di dalam gua itu, mereka bertemu dengan penjaga Salju Abadi, seekor rusa bercahaya bernama Eldar. Eldar menjelaskan bahwa ada kekuatan jahat dari Negeri Ombra, yang dikenal dengan Bayangan Hitam, yang berusaha mencuri kekuatan kristal salju demi kepentingan mereka sendiri. "Hanya hati yang murni dan penuh keberanian yang bisa menyelamatkan desa kita," kata Eldar dengan tatapan penuh harapan kepada Aurel, Kaelan, dan Fiona.
ADVERTISEMENT
Dengan bimbingan Eldar, ketiganya melanjutkan perjalanan menuju puncak tertinggi di Lembah Kasa, tempat di mana kristal salju terbesar yang disebut Inti Dingin berada. Di sana, mereka dihadapkan pada sosok Bayangan Hitam yang sedang berusaha mencuri kristal tersebut. Tanpa ragu, Aurel melangkah maju dan menghadang Bayangan Hitam dengan keberanian yang tak tergoyahkan. Kaelan, dengan kecerdikannya, mengaktifkan alat penjaga yang ia buat dari batu ajaib yang ia temukan di gua es. Fiona, menggunakan kekuatan sihirnya, memanggil angin es yang sangat kuat untuk melawan kegelapan yang mengancam.
Perlawanan sengit pun terjadi, namun berkat kekuatan persahabatan mereka, Bayangan Hitam akhirnya kalah. Dengan berani, Aurel, Kaelan, dan Fiona meraih Inti Dingin dan mengembalikannya ke tempat semula. Saat kristal itu kembali ke tempatnya, desa mulai terasa kembali sejuk, dan kristal-kristal salju di seluruh desa bersinar terang, seakan berterima kasih atas keberanian mereka.
ADVERTISEMENT
Penduduk Desa Hivernia menyambut kepulangan ketiga sahabat itu dengan perayaan besar. Mereka berterima kasih atas keberanian Aurel, kecerdikan Kaelan, dan kesetiaan Fiona yang telah menyelamatkan desa dari kehancuran. Desa Hivernia kembali tenang, dan Salju Abadi pun kembali menjaga keseimbangan musim. Sejak saat itu, nama Aurel, Kaelan, dan Fiona dikenang sebagai "Penyelamat Salju Abadi". Cerita tentang petualangan mereka terus diceritakan dari generasi ke generasi, sebagai pengingat bahwa keberanian, kecerdikan, dan persahabatan dapat mengalahkan kegelapan dan menyelamatkan dunia.