Konten dari Pengguna

Komunikasi Kesehatan: Apakah Sudah Efektif di Indonesia?

Laila Rahmania Rosyadah
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
6 Januari 2025 11:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Laila Rahmania Rosyadah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto yang saya ambil mengamati bidan yang sedang berkomunikasi dengan pasien hamil
zoom-in-whitePerbesar
foto yang saya ambil mengamati bidan yang sedang berkomunikasi dengan pasien hamil
ADVERTISEMENT
Menurut Yuniar Sakinah Walulu dkk, dalam buku Komunikasi Kesehatan (2024) Komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator, lewat saluran atau media tertentu, kepada komunikan, dengan maksud tertentu. Komunikasi kesehatan memainkan peran penting dalam kesehatan masyarakat, terutama di negara yang berkembang seperti Indonesia. Indonesia telah mencapai peningkatan yang signifikan dalam hal penyampaian terkait pesan-pesan kesehatan, namun efektivitas upaya ini masih perlu untuk pertanyaan, karena negara ini menghadapi tantangan unik yang dapat mempersulit prosesnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu hambatan terbesar dalam komunikasi kesehatan yang efektif di Indonesia adalah keragaman penduduk. Masyarakat Indonesia menggunakan lebih dari 700 bahasa dengan tingkat pendidikan dan literasi yang beragam. Pesan yang dibuat untuk masyarakat perkotaan yang berpendidikan mungkin tidak akan memiliki efek yang sama dengan masyarakat pedesaan yang memiliki prioritas dan konteks budaya yang berbeda. Selain itu, terdapat kesenjangan teknologi yang signifikan. Daerah perkotaan memiliki akses yang lebih terhadap alat komunikasi canggih seperti media sosial, aplikasi seluler, dan kampanye online. Sedangkan pada daerah pedesaan dan terpencil sering kali tidak memiliki akses ke web yang dapat memadai, sehingga membatasi paparan mereka terhadap pesan-pesan ini. Kesenjangan ini menciptakan kesenjangan dalam kesadaran kesehatan antara penduduk perkotaan dan pedesaan. Tantangan lainnya adalah shame seputar topik kesehatan tertentu. Isu-isu seperti kesehatan mental, kesehatan seksual dan reproduksi, dan penyakit seperti HIV/AIDS sering kali dianggap tabu, sehingga menyulitkan tenaga kesehatan untuk berkomunikasi secara terbuka dan efektif. Ketakutan akan penghakiman atau diskriminasi membuat banyak orang enggan untuk mencari informasi atau perawatan.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi kesehatan di Indonesia, diperlukan pendekatan yang lebih inklusif. Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer setempat perlu ikut andil dalam menyusun dan menyampaikan pesan kesehatan karena orang-orang ini memiliki kepercayaan yang lebih besar dari masyarakat dan dapat menjadi jembatan antara tenaga kesehatan profesional dan masyarakat. Saat ini Indonesia telah menggunakan beberapa strategi untuk meningkatkan komunikasi kesehatan. Kampanye di televisi dan radio, petugas kesehatan masyarakat, dan program pemerintah biasanya digunakan untuk menyebarkan informasi. Meskipun metode-metode ini telah terbukti efektif untuk kampanye yang luas, metode-metode ini sering kali kekurangan anggota dan gagal memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat yang berbeda. Sebagai contoh, ketika pandemi COVID-19, Indonesia meluncurkan kampanye kesadaran publik secara besar-besaran tentang vaksin dan praktik kebersihan. Meskipun upaya ini terlihat nyata, informasi yang salah dan ketidakpercayaan menghambat efektivitasnya Alat bantu visual seperti video atau infografis dalam bahasa yang dapat dimengerti orang awam juga dapat membuat pesan kesehatan menjadi lebih menarik dan mudah diakses. Pendidikan juga merupakan unsur yang penting pada konteks ini. Dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan ke dalam kurikulum sekolah, Indonesia dapat memberdayakan generasi masa depan dengan pengetahuan untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat. Pendekatan jangka panjang ini dapat secara signifikan meningkatkan hasil kesehatan masyarakat dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Komunikasi kesehatan di Indonesia memerlukan banyak peningkatan untuk menjamin keefektivitasannya. Meskipun Indonesia telah membuat langkah maju dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat, masih ada ruang untuk perbaikan dalam membuat pesan yang lebih inklusif, terlokalisasi, dan relevan secara budaya. Dengan menggunakan kombinasi metode tradisional, inovasi teknologi, dan keterlibatan masyarakat, Indonesia dapat membangun kerangka kerja komunikasi kesehatan yang lebih efektif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.