Urine Kodok Dapat Membutakan Mata, Mitos atau Fakta?

Rosita Astiani Silmi
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Biologi semester 2
Konten dari Pengguna
10 Juni 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosita Astiani Silmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kamu mendengar mitos tentang urine kodok yang dapat menyebabkan kebutaan? Kodok merupakan hewan yang biasanya ditemukan di lingkungan air, seperti rawa, danau, atau sungai. Mereka termasuk hewan amfibi, artinya memiliki kemampuan untuk hidup di air dan di darat. Mereka juga melakukan metabolisme untuk mempertahankan hidupnya. lalu, bagaimana kodok dapat melakukan pertahanan diri?
Ilustrasi kodok (Sumber : https://www.pexels.com/search/frog/)
Kodok yang merasa terancam dengan keberadaan manusia akan mengeluarkan urinenya sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri. Akan tetapi, tidak semua spesies kodok melakukan perlindungan dirinya dengan cara tersebut. Bahkan menurut penelitian Baker, terdapat sebagian spesies kodok yang beracun melakukan perlindungan dirinya dengan cara mengeluarkan bau maupun mengeluarkan cairan dari kulit yang terdapat pada daerah punggungnya. Namun, seiring berjalannya waktu terdapat banyak perbincangan mitos dan fakta tentang urine kodok. Mari mengulas lebih lanjut untuk membuktikan mitos atau fakta tentang pernyataan bahwa urine kodok dapat menyebabkan kebutaan.
ADVERTISEMENT
Pernyataan yang menyatakan bahwa urine kodok dapat membutakan mata sudah mulai tersebar di lingkungan masyarakat. Karena pernyataan tersebut, tak heran jika banyak masyarakat yang mulai mempertanyakan mitos atau fakta jika urine kodok dapat menyebabkan mata mengalami kebutaan. Apakah hal tersebut hanya mitos belaka atau merupakan menjadi fakta yang sesuai? Ternyata, pernyataan tentang urine kodok dapat membutakan mata adalah pernyataan yang tidak benar. Hal itu semua hanya sebuah mitos saja ya, karena urine kodok hanya cairan dari produk sampingan proses metabolisme yang tidak diperlukan dalam tubuh kodok.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kats, yang menyatakan bahwa kandungan urine kodok mirip urine manusia sebagaimana urine-urine hewan lain pada umumnya, yaitu mengandung garam dan urea. Hingga saat ini belum terdapat bukti ilmiah dan kasus yang membuktikan bahwa urine kodok dapat membutakan mata manusia. Jadi, fakta yang sebenarnya adalah urin kodok hanya dapat menyebabkan iritasi dan pandangan kabur sementara jika terkena mata manusia yang secara langsung dikucek sehingga terkontaminasi dan mengalami infeksi pada mata. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa urin kodok mungkin memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang bisa berguna untuk melawan infeksi mata.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui masyarakat bahwa mata dapat mengalami buta diakibatkan karena terjadi kerusakan pada mata yang dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti peradangan pada saraf mata, kemudian tumor pada retina ataupun saraf mata, kelainan pada genetik dan penyebab lainnya.
Dengan penjelasan tersebut, kesimpulan yang dapat kita ambil dari kontroversi ini yaitu mitos tentang urin kodok sebagai penyebab kebutaan adalah hanya sekadar cerita tanpa dasar yang kuat dan mitos yang beredar. Namun, tetaplah waspada dan bijak dalam berinteraksi dengan alam sekitar.
Sumber
Baker. B W. Cooper, J. E., & Cooper, M. (2012) Forensic Science and Herpetology. The Herpetological Journal, 22(2), 71-72.
Katz, U., Pagi, D., Hayat, S., & Degani, G. (1986). Plasma Osmolality, Urine Composition and Tissue Water Content Of The Toad Bufo vindis Laur. in Nature and Under Controlled Laboratory Conditions Comparative Biochemistry and Physiology Part A: Physiology, 85(4), 703-715.
ADVERTISEMENT