Konten dari Pengguna

Mahasiswa sebagai Pengaruh Formulasi Kebijakan Pemerintah

Tegar Alimudin
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ & Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
5 November 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tegar Alimudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar seorang mahasiswa sedang berorasi di atas mobil komando. Foto: Milik pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar seorang mahasiswa sedang berorasi di atas mobil komando. Foto: Milik pribadi.
Indonesia adalah Negara demokrasi, dalam Negara Demokrasi tentu kekuasaan tertinggi itu ada pada tangan rakyat. Secara etimologis Demokrasi berasal dari Bahasa Yunani kuno, yaitu demos artinya rakyat dan kratos artinya kekuasaan atau pemerintahan. Salah satu prinsip Negara Demokrasi adalah keadilan dan hak asasi manusia.
ADVERTISEMENT
Keadilan dalam Negara Demokrasi adalah ketika masyarakat diperlakukan sama di hadapan hukum tidak memandang dia orang elit ataupun orang golongan kelas bawah, dan mendapatkan hak yang adil untuk ikut berpartisipasi dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Hak asasi manusia dalam Negara Demokrasi adalah menjadi hal yang fundamental, dimana masyarakat harus terjamin haknya oleh Negara sebagai warganegara tanpa ada diskrimasi darimanapun.
Secara etimologis mahasiswa adalah pelajar yang paling tinggi kedudukannya, dengan kedudukannya sebagai pelajar tertinggi mahasiswa juga berperan signifikan untuk masyarakat. Peran mahasiswa adalah sebagai agen of change artinya mahasiswa memiliki peran yang signifikan sebagai penggerak perubahan dan harus memiliki kesadaran jiwa, kepekaan, rasa peduli dan imajinasi untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik kedepannya.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai agen of change peran mahasiswa juga adalah sebagai social control yang artinya mahasiswa harus peka terhadap lingkungan sosial disekitarnya dan juga permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan mahasiswa dituntut untuk berperan aktif untuk masyarakat karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat.
Oleh karena itu ketika masayarakat yang hari ini merasa dirinya tidak diberlakukan secara adil dan hak asasi manusia mereka tidak terpenuhi oleh para wakilnya di pemerintahan maka mahasiswa harus paling pertama dan paling depan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan permasalahan sosial yang terjadi di sekitarnya.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seringkali tidak memihak untuk kepentingan rakyatnya oleh sebab itulah mahasiswa sebagai agen of change dan social control harus ikut andil untuk menyuarakan aspirasi masyarakat kepada wakilnya di pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat kebelakang sejarah perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dan menjadi peran yang fundamental dalam formulasi kebijakan pemerintah, dimulai dengan Gerakan mahasiswa di masa orde lama pada tahun 1945-1965, gerakan ini adalah awal mula keterlibatan mahasiswa dalam formulasi kebijakan pemerintah.
Dalam aksinya pada tahun 1945, ketika Indonesia dipimpin oleh presiden Soekarno, mahasiswa aktif dalam mengkritik pemerintahan terutama dari sektor ekonomi dan politik karena pada saat itu terjadi ketidakstabilan dari sektor ekonomi dan politik yang sangat serius. Dan yang menjadi sorotan lagi pada aksi mahasiswa pada tahun tersebut adalah ketika mahasiswa ikut turun untuk mendesak pembubaran partai komunis Indonesia (PKI) setelah terjadinya peristiwa gerakan 30 September PKI atau sering kita sebut dengan G30S PKI.
ADVERTISEMENT
Dilanjut dengan aksi demonstrasi mahasiswa tahun 1966, yang dikenal dengan aksi Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), dalam aksinya mahasiswa pada saat itu, mahasiswa menuntut penurunan harga barang, pembubaran PKI, dan reformasi kabinet. Act ini menjadi salah satu faktor penting yang menyebabkan Orde Lama runtuh dan Orde Baru dimulai di bawah pimpinan Soeharto. Mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) memainkan peran penting dalam gerakan ini.
Pada tahun 1974, yang dikenal dengan aksi malari, Meskipun demonstrasi sering dibatasi, mahasiswa tetap aktif. Pada tahun 1974, terjadi demonstrasi besar yang disebut 'Peristiwa Malari' juga dikenal sebagai "Malapetaka Lima Belas Januari" di mana mahasiswa memprotes ketidakadilan ekonomi dan kedatangan modal asing. Aksi ini diikuti oleh kerusuhan besar di Jakarta. Kerusuhan ini menunjukkan ketidaksetujuan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang mereka anggap tidak menguntungkan rakyat kecil.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1998, ini adalah kemarahan dalam aksi demonstrasi mahasiswa yang dikenal dengan gerakan Reformasi. ketika ribuan mahasiswa berkumpul di jalan-jalan untuk menuntut reformasi sebagai akibat dari krisis ekonomi Asia yang melanda Indonesia Mereka menuntut Soeharto turun dari jabatan selama lebih dari tiga puluh tahun. Era Reformasi dimulai setelah Soeharto mundur setelah aksi yang intens dan mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Gerakan ini menunjukkan kemenangan mahasiswa dalam mengubah sistem politik Indonesia.
Setelah aksi reformasi pada tahun 1998, Mahasiswa tetap menjadi kekuatan politik yang aktif dan sering turun ke jalan untuk menentang kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat. Ini terlihat dalam penolakan mereka terhadap Undang-Undang Cipta Kerja, revisi Undang-Undang KPK, dan masalah dengan RUU KUHP pada tahun 2019 dan 2020.
ADVERTISEMENT
Dan yang terjadi baru-baru ini, pada kamis, 22 Agustus 2024, seluruh mahasiswa di Universitas yang ada di Jakarta, salah satunya Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), berdemonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI menolak kebijakan yang ingin dikeluarkan DPR RI tentang Revisi Undang-Undang Pilkada. Ada dua pasal yang ditolak mahasiswa UMJ pada saat itu yaitu Pasal 7 tentang syarat usia minimum calon kepala daerah dan pasal 40 tentang ambang batas pencalonan kepala daerah.
Mahasiswa memainkan peran penting dalam proses politik di Indonesia, terutama dalam membentuk kebijakan pemerintah. Mahasiswa, sebagai kelompok intelektual muda, sering kali menjadi pemimpin gerakan sosial untuk melindungi kepentingan publik dan mempertahankan demokrasi. Mahasiswa dapat mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil atau merugikan masyarakat melalui demonstrasi, diskusi publik, dan berbagai bentuk advokasi.
ADVERTISEMENT
Sejarah panjang demonstrasi mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa masih menjadi agen of change dan social control atas kebijakan pemerintah. Mahasiswa memiliki semangat dan idealisme yang kuat sehingga mereka berani mengangkat masalah yang dianggap tabu atau sulit dibicarakan publik.
Peran-peran mahasiswa ini menunjukkan kekuatan politik yang berpengaruh dan menunjukkan betapa pentingnya pengawasan publik terhadap pemerintah. Mahasiswa berfungsi sebagai agen of change yang berani menantang kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Oleh karena itu, mahasiswa Indonesia terus menjadi representasi kontrol sosial yang kritis dan berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang transparan, akuntabel, dan pro-rakyat. Panjang umur perjuangan, Panjang umur pergerakan.
Hidup Mahasiswa
Hidup Rakyat Indonesia
Hidup Perempuan yang Melawan
Penulis: Tegar Alimudin
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ
Kader IMM FISIP UMJ