Konten dari Pengguna

Memperingati Hari Batik Nasional: Batik Sumber Persatuan Rakyat Indonesia

Tegar Alimudin
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ & Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
2 Oktober 2024 7:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tegar Alimudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar seseorang sedang berdiri di dalam ruangan dan mengenakan baju batik. Foto: Milik pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar seseorang sedang berdiri di dalam ruangan dan mengenakan baju batik. Foto: Milik pribadi.
Hari Batik Nasional adalah warisan budaya yang berharga yang dimiliki oleh Negara Indonesia yang terus dilestarikan oleh rakyat Indonesia. Sebagai bentuk dari menghargai dan mencintai warisan budaya yang dimiliki rakyat Indonesia, rakyat Indonesia setiap tanggal 2 Oktober, selalu memperingati Hari Batik Nasional dengan cara, semua seluruh masyarakat Indonesia mulai dari pemerintah, pekerja swasta, pelajar/mahasiswa dan aparatur sipil negara (ASN), masyarakat kelas atas, masyarakat kelas menengah maupun masyarakat kelas bawah, setiap tanggal 2 Oktober selalu memperingati nya dengan mengenakan baju batik.
ADVERTISEMENT
Setelah diakui nya batik Indonesia oleh UNESCO tahun 2009, pada sidang ke- 4 Komite antar pemerintah di Abu Dhabi tanggal 2 Oktober 2009, sebagai warisan budaya tak benda. Setelah di akui oleh UNESCO, Indonesia yang pada saat itu presidennya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melalui keputusan presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009, yang dikeluarkan pada 17 November 2009, Indonesia secara resmi menetapkan Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober.
Setelah secara resmi di tetapkannya tanggal memperingati hari batik nasional, seluruh masyarakat Indonesia dengan berbagai macam cara memperingatinya yaitu salah satu cara memperingatinya dengan cara seluruh masyarakat Indonesia menggunakan baju batik pada tanggal tersebut. Tentu ini adalah salah satu bentuk dari menghormati dan menghargai warisan budaya tradisional yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Warisan budaya tradisional ini terus dikembangkan dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia di beberapa Daerah, salah satunya Daerah Pekalongan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara bhinneka tunggal Ika, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki ada 6 (enam) ras, 1.300 (seribu tiga ratus) suku, 5 (lima) agama dan 8 (delapan) budaya. Dimana masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan berbagai macam ras, suku, budaya dan agama. Memperingati hari batik Nasional tentu bukan hanya di ukur dari ke kekompakannya masyarakat Indonesia mengenakan baju batik pada saat tanggal memperingati hari batik Nasional itu tiba, tetapi lebih daripada itu karena dalam memperingati hari batik Nasional masyarakat Indonesia tidak memandang ras, suku, agama dan budaya untuk mengenakan baju batik.
Dengan tidak memandang ras, suku, agama dan budaya untuk mengenakan baju batik masyarakat Indonesia lebih bisa menghargai dan menghormati ras, suku, agama dan budaya meraka satu sama lain. Dengan mengenakan baju batik itulah Indonesia bisa lebih kuat dalam persatuan dan kesatuan bangsa karena dari dalam memperingati hari batik Nasional tersebut Indonesia tidak memandang mau ras mereka apa, suku mereka darimana, agama mereka apa dan budaya mereka seperti apa. Disitulah persatuan dan kesatuan itu muncul yang disatukan ketika kita semua masyarakat Indonesia memperingati dan mengenakan baju batik secara bersama.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui bahwa di Negara Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2024, jumlah masyarakat kelas atas1,07 juta jiwa, masyarakat kelas menengah berjumlah 47,87 juta jiwa, dan masyarakat kelas bawah berjumlah 25, 22 juta orang. kita bisa lihat bahwa jumlah masyarakat kelas atas, masyarakat kelas menengah dan masyarakat kelas bawah itu berbeda jumlahnya tetapi pada saat memperingati hari batik Nasional dan seluruh masyarakat Indonesia mengenakan baju batik maka semua masyarakat bisa lebih menghargai tingkat perekonomian antar masyarakat dan tidak membandingkan hal tersebut.
Selain itu masyarakat Indonesia juga lebih bisa menghargai perekonomian masyarakat itu sendiri, karena ketika kita memperingati hari batik Nasional, yang Dimana masyarakat yang memiliki perekonomian kelas atas, kelas menengah dan kelas atas bisa di satukan melalui peringatan hari batik Nasional.
ADVERTISEMENT
Memperingati hari batik Nasional adalah warisan budaya yang sangat berharga yang dimiliki Negara Indonesia, Setelah diakui nya batik Indonesia oleh UNESCO tahun 2009, sebagai warisan budaya tak benda dan setelah keluarnya keputusan presiden (keppres) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nomor 33 tahun 2009, tepatnya pada tanggal 17 November 2009, menetapkan setiap tanggal 2 Oktober Indonesia memperingati hari batik Nasional. Di hari peringatan tersebut masyarakat Indonesia mulai dari pemerintah, pelajar/mahasiswa pekerja swasta, Aparatur Sipil Negara (ASN), masyarakat kelas atas, masyarakat kelas menengah maupun masyarakat kelas bawah mereka memperingatinya dengan cara seluruh masyarakat Indonesia mengenakan baju batik. Masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan berbagai ras, suku, agama dan budaya yang berbeda-beda tetapi dengan adanya hari memperingati batik Nasional masyarakat Indonesia dalam hari tersebut tidak pernah memandang hal tersebut sebagai penghalang mereka untuk tidak mengenakan baju batik. Baju batik adalah salah satu bentuk untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka dari itu selayaknya seluruh masyarakat Indonesia harus bisa terus menjaga dan melestarikan warisan asli budaya tradisional Indonesia yang sangat berharga yang dimiliki oleh Negara.
ADVERTISEMENT