Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pemikiran Anak Zaman Dulu vs Sekarang: Perubahan Yang Mempengaruhi Perkembangan
2 Januari 2025 21:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ega Satria Harshavardana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemajuan zaman memang membawa banyak manfaat, namun tidak jarang juga membawa dampak yang tidak diinginkan, terutama bagi perkembangan fisik dan mental anak-anak. Banyak yang berpendapat bahwa anak-anak zaman sekarang cenderung lebih lemah dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Perbandingan ini tentunya bukan berarti anak-anak zaman dulu lebih unggul dalam segala hal namun ada beberapa faktor yang membuat anak-anak jaman sekarang menjadi lebih rentan, baik secara fisik maupun psikologis.
Perubahan Gaya Hidup yang Lebih Sedentari
Dulu, anak-anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah, bermain di alam terbuka, dan bergerak aktif sepanjang hari. Aktivitas fisik seperti berlari, bermain bola, bersepeda, atau berjalan jauh menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Namun, dengan kemajuan teknologi dan hadirnya perangkat digital seperti smartphone, komputer, dan televisi, anak-anak zaman sekarang lebih cenderung menghabiskan waktu di dalam rumah dan terikat dengan layar. Kebiasaan ini berujung pada gaya hidup yang lebih sedentari (kurang bergerak), yang berdampak langsung pada kesehatan fisik mereka, seperti penurunan kekuatan otot dan ketahanan tubuh.
ADVERTISEMENT
Kecanduan Teknologi
Perkembangan teknologi, meskipun membawa banyak kemudahan, juga berkontribusi terhadap kebiasaan anak yang kurang bergerak. Kecanduan terhadap gadget, video game, dan media sosial menyebabkan banyak anak lebih suka duduk diam dan berinteraksi dengan dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Kecanduan ini sering kali mengurangi interaksi sosial langsung dan menghambat perkembangan keterampilan motorik mereka, yang sebelumnya banyak terbentuk melalui permainan fisik.
Kelebihan Asupan Gizi yang Tidak Seimbang
Meskipun anak-anak sekarang memiliki akses yang lebih mudah ke makanan, kenyataannya banyak yang mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food yang tinggi kalori, tetapi rendah gizi. Pola makan yang buruk ini menyebabkan anak-anak kekurangan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh mereka. Akibatnya, banyak anak mengalami obesitas atau masalah kesehatan lainnya yang mempengaruhi kemampuan fisik mereka.
ADVERTISEMENT
Kurangnya Pengasuhan yang Menantang
Anak-anak zaman dulu cenderung didorong untuk menghadapi tantangan dan kesulitan secara mandiri, baik dalam hal fisik, emosional, maupun sosial. Mereka belajar banyak dari pengalaman hidup yang penuh dengan usaha dan perjuangan. Sebaliknya, anak-anak zaman sekarang sering kali dilindungi secara berlebihan oleh orang tua atau bahkan sekolah, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mengembangkan ketahanan mental dan fisik. Dalam banyak kasus, orang tua zaman sekarang cenderung lebih khawatir dan cemas jika anak-anak mereka terlibat dalam aktivitas yang berisiko, meskipun sebenarnya kegiatan tersebut penting untuk pertumbuhan mereka.
Kurangnya Waktu Luang dan Kreativitas
Pada zaman dahulu, anak-anak lebih banyak memiliki waktu luang yang tidak terstruktur, yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi kreativitas, belajar keterampilan baru, atau hanya sekadar menikmati waktu bersama teman-teman. Kini, banyak anak yang memiliki jadwal yang padat dengan sekolah, les, dan kegiatan ekstrakurikuler, sehingga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk bersantai dan mengembangkan sisi kreatif mereka. Hal ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan kurangnya kesempatan untuk belajar hal-hal baru secara alami.
ADVERTISEMENT
Faktor Lingkungan yang Semakin Berisiko
Meskipun kemajuan teknologi membawa kenyamanan dan kemudahan, tetapi juga ada dampak negatif terhadap lingkungan. Anak-anak sekarang lebih terpapar oleh polusi udara, suara, dan berbagai ancaman lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan fisik mereka. Selain itu, perubahan iklim dan bencana alam yang semakin sering terjadi juga memengaruhi pola hidup mereka, menciptakan ketidakpastian dan kecemasan yang lebih besar.