Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pernikahan Adat Nias Selatan: Simfoni Cinta dan Budaya
31 Oktober 2024 23:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ira Haryani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernikahan adat Nias Selatan adalah sebuah perayaan yang sarat dan makna dan simbolisme. Lebih dari sekedar mempersatukan dua insan, pernikahan adat ini merupakan refleksi dari nilai-nilai luhur, sejarah, dan identitas masyarakat Nias Selatan. Mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang perilaku-perilaku unik yang mewarnai upacara pernikahan adat Nias Selatan.
ADVERTISEMENT
Perilaku unik dalam pernikahan adat Nias Selatan
Molau Bawi (Membawa Babi): Tradisi ini menjadi simbol keseriusan calon pengantin pria dalam melamar. Dua ekor babi besar dibawa sebagai tanda kesanggupan untuk menanggung beban hidup berumah tangga.
Mamahea Ni'owalu (Menandu Pengantin Wanita): Setelah prosesi penyerahan pengantin wanita, dilakukan tradisi menandu pengantin wanita oleh keluarga dekat mempelai pria. Ini melambangkan bahwa pengantin wanita telah menjadi bagian dari keluarga baru.
Pentingnya Peran Sinunö Falöwa: Pemimpin adat (Sinunö Falöwa) memiliki peran sentral dalam memimpin upacara, memberikan nasihat, dan memastikan kelancaran seluruh rangkaian acara.
Tarian Adat: Tarian adat menjadi bagian tak terpisahkan dari upacara pernikahan, melambangkan sukacita dan harapan untuk masa depan.
Musik Tradisional: Gong dan tifa mengiringi seluruh rangkaian upacara, menciptakan suasana yang sakral dan meriah. Makna di balik setiap perilaku setiap perilaku dalam pernikahan adat Nias Selatan memiliki makna yang mendalam. Misalnya, molau bawi tidak hanya sekadar membawa babi, tetapi juga simbol kesiapan untuk memberikan nafkah bagi keluarga baru. Mamahea ni'owalu melambangkan perlindungan dan tanggung jawab suami terhadap istri.
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai yang Dijunjung Tinggi:
Kekeluargaan: Keluarga besar memiliki peran yang sangat penting dalam pernikahan adat Nias. Kehormatan: Setiap langkah dalam upacara pernikahan harus dilakukan dengan penuh hormat, baik kepada leluhur, orang tua, maupun pasangan.
Gotong Royong: Semua anggota keluarga dan masyarakat terlibat aktif dalam persiapan dan pelaksanaan upacara. Kesederhanaan: Meskipun mewah, namun pernikahan adat Nias tetap mengedepankan kesederhanaan dan kearifan lokal.
Selvin Niar Telaumbanua, Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Pamulang