Konten dari Pengguna

Industri Kreatif dalam Peningkatan Sektor Pariwisata di Korea Selatan

Usman Tri Wahyudi
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia
23 Desember 2020 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Usman Tri Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: Drama Startup (Merupakan salah satu drama korea yang trending di tahun 2020)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Drama Startup (Merupakan salah satu drama korea yang trending di tahun 2020)
Pernakah kalian melihat konser K-Pop atau menonton Drama Korea?. Pasti banyak diantara kalian sudah pernah melakukan salah satuya atau mungkin keduanya. Namun, apakah kalian mengetahui sejarah perkembangan serta bagaimana fenomena 'Korean Wave' (Hallyu) berdampak pada sektor pariwisata di Korea Selatan?
ADVERTISEMENT
Pada abad 21 ini sepertinya industri kreatif Korea Selatan mendapat perhatian dari seluruh dunia, mulai dari industri K-Pop mereka hingga Drama Korea yang mempunyai penggemar mereka sendiri. Industri ini memiiki penikmat dari anak-anak sampai orang dewasa yang mana mayoritas dari penggemar mereka berasal dari kelompok remaja atau anak-anak muda di seluruh dunia termasuk Indonesia. Meskipun pada awalnya industri kreatif Korea Selatan kurang begitu diminati akan tetapi seiring berjalannya waktu dan perubahan kebudayaan perlahan industri mulai menemukan pasar mereka sendiri pada persaingan secara global. Banyaknya penggemar industri K-Pop maupun Drama Korea dari seluruh dunia membuat rasa penasaran mereka terhadap Korea Selatan yang mana juga ikut berkontribusi dalam peningkatan sektor pariwisata di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Industri Kreatif Korea Selatan
Fenomena meluasnya budaya Korea ke seluruh dunia sebagai hasil dari perkembangan industri K-Pop atau Drama Korea yang biasa disebut ‘Korean Wave(Hallyu) ini sudah ada sejak tahun 1990an. Dimana kebudayaan Korea mulai menyebar ke negara tetangga yakni Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Vietnam sampai Indonesia. Perkembangan industri kreatif Korea mulai menunjukkan sisi positif ketika serial drama mereka yang berjudul ‘Winter Sonata’ booming di Jepang dan negara-negara lainnya pada tahun 2000an. Meskipun pada tahun 2006 terjadi penurunan terhadap jumlah ekspor industry kreatif sebesar 16,3 persen akan tetapi tidak butuh waktu lama untuk mereka mereformasinya dan kembali bersaing di pasar global.
Hal ini dibuktikan pada tahun 2009 industri kreatif Korea Selatan mulai merubah pola mereka yang sebelumnya hanya mengekspor drama dan beberapa film meluas ke ranah musik pop atau yang sekarang disebut dengan K-Pop. Strategi tersebut dapat dikatakan cukup efektif pasalnya setelah itu industri kreatif Korea terutama pada bidang musik mulai berkembang yang ditandai kemunculan para boyband dan girlband Korea Selatan pada waktu itu seperti Super Junior yang menjadi tren bahkan sampai ke seluruh dunia yang mana kemudian menginspirasi munculnya bintang-bintang baru di industri musik seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Faktor-Faktor Keberhasilan Industri Kreatif Korea Selatan dalam Pasar Global
Kesuksesan industri kreatif dan meluasnya ‘Korean Wave’ dilakukan melalui beberapa tahapan dimana dibalik keberhasilan tentu adanya kerjasama antara pihak pemerintah dan swasta. Adapun strategi-strategi yang menjadi kunci dibalik kesuksesan yang mungkin telah dilakukan. Langkah yang mengawali adalah mereformasi undang-undang negara Korea Selatan terkait keterbukaan mereka kepada dunia dimana sebagai akses awal menuju pasar global. Hal ini kemudian dibarengi dengan investasi dari pemerintah pada industri swasta yang tentunya memiliki nominal yang sangat besar. Dengan adanya investasi infrastruktur seperti jaringan internet yang berkecepatan tinggi dapat dibangun untuk kemudahan komersial dalam promosi ‘Korean Wave’ di pasar global. Setelah itu, hal tersebut tentunya produksi industri kreatif yang konsisten dan berkualitas sehingga mereka benar-benar menampilkan apa yang menjadi potensi dari kebudayaan Korea itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, manajemen dari industri kreatif yang sangat baik. Dalam hal ini para pelaku industri kreatif di Korea Selatan setidaknya mampu mengontrol permintaan konsumen atau mampu menjaga kepuasan konsumen dalam memberikan layanan mereka sehingga para penikmat industri ini semakin banyak yang tertarik akan kebudayaan korea. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya peran pemerintah juga menjadi faktor utama keberlangsungan dan kesuksesan industri kreatif di Korea Selatan. Undang-undang pembatasan sensor yang minim memberikan mereka kreativitas lebih dalam memproduksi musik ataupun film pada industri tersebut. Disamping itu, diplomasi kebudayaan yang kuat oleh pemerintah Korea Selatan semakin meningkatkan rasa penasaran para penggemar K-Pop atau Drama Korea ini untuk datang ke Korea Selatan langsung serta mempelajari budaya-budayanya yang mana secara tidak langsung hal ini berdampak langsung pada peningkatan sektor pariwisata dan perekonomian negara.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Industri Kreatif dalam Peningkatan Sektor Pariwisata Korea Selatan
Salah satu restoran di Itaewon yang menjadi lokasi syuting drama korea 'Itaewon Class'
Kepopuleran kebudayaan Korea tidak dapat diragukan lagi keberadaanya. Fenomena Hallyu yang semakin kuat posisinya di pasar global berkontribusi dalam perekonomian di Korea Selatan. Sealin itu, dampak dari fenomena ‘Korean Wave’ tersebut juga mempengaruhi sektor pariwisata di Korea Selatan. Seperti yang kita ketahui dalam Drama Korea terdapat tempat-tempat ikonik yang menawarkan keindahan alam bahkan nilai sejarah didalamnya. Seperti yang digambarkan dalam serial drama Korea Selatan yang berjudul ‘Crash Landing OnYou’, yang mana memberikan suasana Korea Selatan pada masa tradisional dimana dalam cerita tersebut menceritakan tentang gambaran di Korea Utara yang tepatnya lokasi tersebut berada di Pulau Jeju, Korea Selatan atau restoran Danbam pada serial ‘Itaewon Class’. Dimana menjadi ikonik di Itaewon setelah penayangan serial drama tersebut, contohnya restoran Oriole yang mana menjadi restoran kedua Danbam dalam serial ‘Itaewon Class’ dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Selain Drama Korea, industri K-Pop juga ikut berkontribusi dalam sektor pariwisata di Korea Selatan. Hal tersebut dapat dilihat pada SM Entertainment yang merupakan salah satu agnsi artis terbesar di Korea Selatan menyarakan untuk mengunjungi Gedung SMTOWN Cortex Artum. Pada kunjungan tersebut terutama para penggemar K-Pop, pihak SM Entertainment memberikan mereka fasilitas diantaranya menjual beberapa souvenir khas idola mereka, berkunjung ke ruang latihan dan rekaman artis idola mereka, melihat koleksi museum, dan menonton teater. Kedua hal ini kemudian memberikan inisiatif bagi pemerintah Korea Selatan melebarkan sektor pariwisata mereka dengan menawarkan paket perjalanan wisata yang bernama ‘Hallyu Tours’. Lebih lanjut lagi pemerintah memperbarui halaman internet mereka yakni ‘Visit Seoul’ dengan menwarkan paket ‘Hallyu Tours’ yang khusus ditujukan bagi penggemar Drama Korea dan K-Pop di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Gambar Personil boyband 'BTS' yang merupakan salah satu grup boyband terkenal dari Korea Selatan
Kepopuleran Hallyu membuat hasil yang sangat positif pada sektor pariwisata di Korea Selatan. Dampak dari fenomena tersebut adalah terjadinya peningkatan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Korea Selatan. Menurut data dari Statista, pada tahun 2019 sektor pariwisata mendekati angka 17,5 juta pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke Korea Selatan. Dimana bulan Oktober menjadi yang terbanyak sepanjang tahun 2019 yakni mencapai 1,66 juta pengunjung. Berdasarkan fakta pendapatan yang diperoleh pada tahun 2017 sendiri industri K-Pop setidaknya menyumbang sekitar lima milliar dollar amerika pada sektor industri Korea Selatan yang mana salah satu grup boyband mereka, BTS pada tahun 2018 menyumbangsekitar 3,6 milliar dollar amerika dimana seperti yang kita ketahui hal tersebut belum termasuk dari industri Film dan Drama Korea. Melihat dari peristiwa ini tentunya sangat menguntungkan bagi perekonomian Korea Selatan dimana akibat dari fenomena Hallyu produk-produk asli Korea dan Kebudayaan Korea semakin dikenal secara global dan bahkan patut diperhitungkan dalam pasar industri kreatif global.
ADVERTISEMENT
Industri Kreatif Korea Selatan memang menjadi bisnis yang menguntungkan bagi perekonomian mereka. Meluasnya fenomena ‘Korean Wave’ (Hallyu) di dunia menjadi salah satu bukti nyata bahwa industri tersebut pantas bersaing dalam pasar global. Dimana dampaknya fenomena ini juga berpengaruh pada sektor-sektor lain di Korea Selatan, seperti pariwisata. Tidak dapat dipungkiri bahwa meluasnya Hallyu tersebut semakin membuat rasa penasaran para penggemar sehingga berkeinginan untuk mengunjungi Korea Selatan secara langsung bahkan tidak ragu untuk mempelajari budaya mereka. Akibat dari fenomena ini membuat pemerintah Korea Selatan berinisiatif untuk berinovasi dalam meningkatkan sektor pariwisata di negara mereka salah satunya ‘Hallyu Tours’ yang mana paket wisata khusus untuk penggemar K-Pop dan Drama Korea. Kemudian, hal tersebut membuat sektor pariwisata Korea Selatan meningkat pesat dan berdampak positif terhadap perekonomian mereka. Meskipun tahun 2020 pandemi COVID-19 sedang melanda negara mereka hal tersebut bukan berarti produksi mereka berhenti dan bahkan mereka mulai beradaptasi dengan situasi tersebut dimana hasilnya fenomena ‘Korean Wave’ masih tetap diperhitungkan pada tahun ini. Dalam hal ini bukan tidak mungkin setelah pandemi COVID-19 ini selesai akan terjadi lonjakan wisatawan ke Korea Selatan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumya.
ADVERTISEMENT