Konten dari Pengguna

Mandala Bhakti: Saatnya Dihidupkan Kembali

Uswatun Chasanah
Mahasiswa Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Semarang
20 April 2025 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Uswatun Chasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Tampak depan Museum Perjuangan Mandala Bhakti yang terletak strategis di pusat Kota Semarang, tepat di depan Tugu Muda.Keterangan: Dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Tampak depan Museum Perjuangan Mandala Bhakti yang terletak strategis di pusat Kota Semarang, tepat di depan Tugu Muda.Keterangan: Dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Museum tidak lagi hanya menjadi tempat menyimpan masa lalu—ia bisa menjadi pusat kolaborasi, inovasi, dan edukasi lintas generasi. Mandala Bhakti, sebagai salah satu museum bersejarah di Semarang, menyimpan potensi besar untuk dihidupkan kembali menjadi ruang publik yang hidup dan relevan. Dengan warisan arsitektur kolonial, lokasi strategis, serta koleksi sejarah militer yang kuat, museum ini menanti untuk menjadi lebih dari sekadar bangunan tua, ia bisa menjadi jantung baru narasi sejarah lokal yang dinamis.
ADVERTISEMENT
Jejak Perjuangan di Balik Dinding Tua
Berdiri megah di depan Tugu Muda dan berdampingan dengan ikon Lawang Sewu, Museum Mandala Bhakti dahulu adalah Raad van Justitie—pengadilan kolonial yang menyimpan berbagai narasi sejarah. Dari masa pendudukan Jepang hingga era kemerdekaan, bangunan ini menjadi saksi transisi kekuasaan dan perjuangan bangsa. Sejak 1985, tempat ini diresmikan sebagai museum militer, menyimpan koleksi perjuangan TNI, seragam, senjata, hingga dokumentasi penting.
Namun, banyak kisah di balik benda-benda itu yang belum sepenuhnya tergali—dan di sinilah publik bisa turut ambil bagian.
Museum sebagai Ruang Komunitas
Gambar 2. Ruang pamer Museum Mandala Bhakti yang menampilkan berbagai artefak militer seperti seragam, senjata, dan dokumentasi perjuangan.Keterangan: Sumber gambar diakses dari https://seringjalan.com/museum-mandala-bhakti-semarang/
Ruangan luas yang kini sebagian besar kosong sebenarnya membuka peluang luar biasa. Dengan sentuhan desain ulang yang mengedepankan partisipasi publik, Museum Mandala Bhakti bisa menjadi galeri tematik yang berubah setiap musim, ruang pamer karya sejarah dari mahasiswa dan komunitas, hingga lokasi diskusi dan pertunjukan budaya bertema perjuangan.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi dengan perguruan tinggi, komunitas sejarah, hingga pegiat seni bisa menjadikan museum ini jauh lebih hidup, inklusif, dan menarik bagi generasi muda.
Perpustakaan yang Menanti Pembaca Baru
Gambar 3. Sudut perpustakaan Museum Mandala Bhakti yang menyimpan koleksi buku sejarah langka dan belum banyak diketahui publik : Dokumentasi pribadi.
Perpustakaan di dalam museum menyimpan koleksi buku sejarah yang kaya, namun sepi pengunjung. Ini peluang emas untuk menjadikannya ruang literasi sejarah yang aktif—misalnya dengan klub baca sejarah, workshop penulisan esai sejarah lokal, hingga digitalisasi koleksi langka untuk akses yang lebih luas. Dengan promosi yang tepat, perpustakaan ini bisa menjadi sumber pengetahuan yang tak kalah dari perpustakaan kampus.
Mendengar Suara yang Selama Ini Terabaikan
Melalui obrolan hangat dengan penjaga museum, terlihat bahwa keterbatasan anggaran bukan berarti tidak bisa berbuat banyak. Dengan semangat gotong royong dan kreativitas bersama, museum bisa tetap relevan dan berkembang. Apa yang dibutuhkan adalah ruang untuk terlibat dan wadah bagi ide-ide baru.
ADVERTISEMENT
Museum Masa Depan Dimulai dari Sekarang
Museum Mandala Bhakti bisa menjadi model museum partisipatif—yang bukan hanya menyimpan sejarah, tapi menjadi bagian dari sejarah baru: sejarah keterlibatan warga dalam melestarikan dan menghidupkan nilai-nilai perjuangan bangsa. Mahasiswa, seniman, peneliti, hingga pelajar bisa ambil bagian dalam mengubah museum ini menjadi tempat yang dinamis, interaktif, dan terus bertumbuh.
Semarang tidak kekurangan ruang bersejarah. Tapi yang kita butuhkan adalah keberanian untuk menjadikan ruang itu benar-benar hidup. Mari mulai dari Mandala Bhakti.