Angka Kemiskinan Indonesia dan Cara Mengatasinya dalam Perspektif Islam

utari
sekarang ini sedang belajar menulis untuk menambah wawasan
Konten dari Pengguna
30 Desember 2022 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari utari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-orang-lapar-tuna-wisma-9532305/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-orang-lapar-tuna-wisma-9532305/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menyatakan kemiskinan Indonesia pada 2022 melonjak menjadi 10,81 persen atau mencapai 29,3 juta penduduk. Askar Muhammad, Peneliti IDEAS bidang Ekonomi Makro, mengatakan naiknya jumlah kemiskinan tersebut karena melemahnya anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk perlindungan sosial yang membuat naiknya penduduk miskin yang tidak terlindungi secara ekonomi, padahal beban krisis dan pandemi belum berakhir.
ADVERTISEMENT
“Ketika beban krisis membuncah dan pandemi belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, alokasi anggaran perlindungan sosial justru semakin menurun,” kata Askar Muhammad, Kamis (9/12/2021). Istilah dari “Kemiskinan” tentu tidak asing lagi di telinga masyarakat dan menjadi suatu permasalahan di setiap era, pada zaman Rasulullah SAW pun sudah ada kemiskinan. Kemiskinan adalah kondisi yang mencerminkan kekurangan yang dialami masyarakat pada kondisi ekonominya. Kemiskinan merupakan ukuran kesejahteraan masyarakat di daerahnya, dan kemiskinan juga dapat dijadikan ukuran kemajuan suatu negara tersebut.
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan di antaranya yaitu orang itu bermalas-malasan dalam bekerja dan berusaha, harga kebutuhan tinggi, akses sumber daya yang terbatas, enggan untuk berbagi sesama, tidak mengatur keuangannya dengan baik, rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan, serta terbatasnya lapangan pekerjaan. Adapun kemiskinan bisa terjadi karena bencana alam atau dampak dari perubahan kebijakan tertentu yang berakibat kepada menurunnya kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa cara kemiskinan dalam Islam
1. Memberikan santunan kepada orang miskin
Cara yang pertama yaitu memberikan santunan kepada orang miskin, sudah menjadi keharusan kita harus membantu sesama manusia yang terdampak kemiskinan dalam bentuk santunan. Memberikan santunan ini bisa berupa uang (harta), makanan pokok, atau pakaian. Hal ini telah diatur dalam Q.S Al – Isra : 26 , bahwa : "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan jangan lah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."
2. Fidyah puasa
Cara yang kedua yaitu fidyah puasa, mengeluarkan fidyah adalah suatu kewajiban yang telah diatur dalam Al Quran. Besaran fidyah dapat dihitung dengan mengalikan jumlah hari tidak mampu berpuasa dengan harga bahan atau makanan pokok siap saji. Dalam QS. Al-Baqarah : 184 , bahwa “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu: memberi makan seorang miskin.”
ADVERTISEMENT
3. Zakat
Cara yang ketiga yaitu zakat, hal ini merupakan sebuah praktik ibadah di mana orang Islam memberikan 2,5% dari hartanya untuk disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Zakat ini sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh umat Islam dan dijelaskan dalam Q.S At-Taubah : 60 , bahwa “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha mengetahui, Maha bijaksana.”
4. Infak
Cara yang keempat ini Infak menjadi salah satu ibadah sosial yang utama, karena berdampak nyata dalam masyarakat untuk membantu kebutuhan ekonomi. Infak yaitu pengeluaran atau penggunaan dana zakat dan non zakat. Infak ini ada yang wajib dan sunnah. Dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah : 215 , bahwa “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”
ADVERTISEMENT
Jadi, saya rasa kemiskinan terjadi dari berbagai faktor dan berdampak nyata terhadap masyarakat. Dalam Islam, masyarakat yang terdampak kemiskinan dapat dibantu dengan berbagai cara seperti santunan, fidyah puasa, zakat dan infak. Oleh karena itu, dengan adanya 4 solusi tersebut diharapkan dapat berdampak nyata di masyarakat.