Antara Raja Salman dan Kaisar Akihito

15 Maret 2017 7:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Raja Salman dan Kaisar Akihito. (Foto: Kyodo via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman dan Kaisar Akihito. (Foto: Kyodo via Reuters)
Usai mengunjungi Indonesia, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menyambangi Jepang dan bertemu dengan Kaisar Akihito. Dilaporkan Reuters, Selasa (13/3), pertemuan kedua kepala negara itu digelar di Imperial Palace, Tokyo.
ADVERTISEMENT
Dari foto-foto yang dilansir oleh kantor berita Kyodo, Raja Salman yang saat ini berusia 81 tahun tampak mengenakan jubah bisht kebesarannya yang berwarna cokelat serta baju gamis. Adapun Kaisar Hirohito yang saat ini berusia 83 tahun memakai kemeja putih, dasi dan setelan jas.
Apa saja perbedaan antara kedua kepala negara tersebut? Berikut adalah hasil perbandingan antara Raja Salman dan Kaisar Hirohito yang telah kumparan (kumparan.com) buat.
1. Asal-Usul
Raja Salman
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah anak ke-25 dari Raja Abdulaziz al-Saud, pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Arab Saudi. Raja Salman yang merupakan putra Raja Abdulaziz dari istrinya yang bernama Hussa binti Ahmed al-Sudairi ini, merupakan raja ketujuh Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Raja Salman menjadi Raja Arab Saudi setelah menggantikan saudara tirinya, Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud, yang meninggal pada 23 Januari 2015. Lelaki kelahiran 31 Desember 1935 ini sebelumnya telah menjadi Putra Mahkota sejak 18 Juni 2012.
Kaisar Akihito
Kaisar Akihito adalah anak kelima dari Kaisar Showa. Kaisar Akihito adalah kaisar ke-125 Kekaisaran Jepang. Kekaisaran Jepang telah ada sejak tahun 660 Sebelum Masehi.
Kaisar Akihito dinobatkan menjadi kaisar Jepang sejak 7 Januari 1989 setelah ayahnya meninggal. Kaisar Akihito menggantikan ayahnya menjadi kaisar karena ia merupakan anak tertua. Keempat kakaknya adalah perempuan.
Raja Salman berjabat tangan dengan Kaisar Akihito (Foto: Kyodo via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman berjabat tangan dengan Kaisar Akihito (Foto: Kyodo via Reuters)
2. Keluarga
Raja Salman
Raja Salman memiliki 3 istri, 12 anak laki-laki, serta 1 anak perempuan. Lelaki kelahiran 31 Desember 1935 ini tak pernah tampak membawa atau disertai istrinya dalam setiap kegiatan kunjungan kenegaraan.
ADVERTISEMENT
Ketiga istri Raja Salman bernama Sultana binti Turki al-Sudairi, Sarah binti Faisal al-Subai'ai dan Fahda binti Falah bin Sultan al-Hithalayn. Adapun ketiga belas anaknya bernama Pangeran Fahd, Pangeran Sultan, Pangeran Ahmed, Pangeran Abdulaziz, Pangeran Faisal, Putri Hussa, Pangeran Saud, Pangeran Mohammed, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar, dan Pangeran Rakan.
Kaisar Akihito
Kaisar Akihito memiliki istri bernama Permaisuri Michiko. Dari penikahan tunggalnya itu, ia memiliki 3 orang anak, yakni Putra Mahkota Naruhito, Fumihito alias Pangeran Akishino, dan Sayako Kurada alias Putri Nori.
Tidak seperti Raja Salman, dalam kegiatan-kegiatan kenegaraan, lelaki kelahiran 23 Desember 1933 ini sering terlihat bersama atau didampingi Permaisuri Michiko.
Kaisar Akihito dan Istri akan mengunjungi Vietnam. (Foto: Reuters/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Kaisar Akihito dan Istri akan mengunjungi Vietnam. (Foto: Reuters/Issei Kato)
3. Makna Gelar dan Kekuasaan
ADVERTISEMENT
Raja Arab Saudi
Raja Arab Saudi adalah gelar kepala negara sekaligus kepala pemerintahan monarki absolut Kerajaan Arab Saudi. Monarki absolut merupakan bentuk monarki yang berprinsip seorang raja mempunyai kuasa penuh untuk memerintah negaranya. Kerajaan Arab Saudi didirikan sejak tahun 1932 dan hingga saat ini telah dipimpin oleh 9 raja.
Selain sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Raja Saudi juga memiliki gelar Penjaga Dua Kota Suci. Gelar tersebut menandakan wilayah kekuasaan Arab Saudi yang di antaranya meliputi kota Mekkah dan Madinah.
Raja-raja Saudi tidak dipilih berdasarkan keturunan, tetapi berdasarkan kemampuan. Pengganti Raja Abdullah, misalnya, bukanlah anaknya, melainkan saudara tirnya, yakni Raja Salman. Meski begitu, hingga kini semua raja Arab Saudi setelah Raja Abdulaziz masih berasal dari lingkungan keluarga dan tidak lain merupakan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Selama ini Raja Arab Saudi diganti oleh yang lain jika sang raja telah mangkat. Meski Arab Saudi hukum berdasarkan syariah Islam dan menginginkan dirinya sebagai negara Islam, tetapi sistem monarki herediter --kepemimpinan yang diklasifikasikan sebagai takhta turun-temurun-- dalam pemerintahannya telah mengecewakan sebagian kalangan Muslim.
Kaisar Jepang
Kaisar Jepang adalah pemimpin keluarga kekaisaran dan kepala negara sistem monarki konstitusional Jepang. Dilihat dari sejarah sejak Kekaisaran Jepang didirikan tahun 660 Sebelum Masehi, peran Kaisar Jepang berganti-ganti antara peran simbolis seremonial dan peran seorang penguasa kekaisaran sebenarnya.
Namun saat ini, berdasarkan Konstitusi Jepang tahun 1947, kaisar didefinisikan hanya sebagai lambang negara dan kesatuan bangsa. Kaisar Jepang bukanlah kepala pemerintahan seperti Raja Arab Saudi yang memiliki kekuasaan penuh menjalankan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Konstitusi 1947 tersebut, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut paham pasifisme dan mengutamakan praktik demokrasi liberal. Keberjalanan pemerintahan Jepang dipimpin oleh seorang kepala pemerintahan yang saat ini dijabat oleh Perdana Menteri Shinzo Abe.
Sebagaimana Raja Saudi jabatan Kaisar Jepang juga diperoleh berdasarkan keturunan. Selama dua abad ini, Kaisar Jepang tak pernah turun takhta dan hukum yang ada tidak mengizinkannya. Kaisar Jepang baru bisa digantikan oleh putera mahkota ketika ia telah meninggal.
Akan tetapi, pada awal tahun 2017 ini sejumlah media mengabarkan bahwa pemerintah Jepang telah mempertimbangkan perubahan undang-undang yang mengizinkan Kaisar Akihito turun takhta pada akhir 2018 sehingga Putra mahkota Naruhito dapat meneruskan takhta pada 1 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Sejak Juli 2016 lalu Kaisar Akihito sebenarnya telah menyampaikan keinginannya untuk segera turun takhta karena merasa tubuhnya sudah tak fit lagi untuk mengerjakan tugas-tugas kekaisaran. Meski jarang terdengar sakit, Kaisar Akihito sebenarnya pernah menjalani pembedahan kanker prostat pada 2003 dan operasi bypass jantung pada 2012.
Jika pada akhirnya Kaisar Akihito dapat turun takhta sebelum ia meninggal, maka ini akan menjadi peristiwa bersejarah tersendiri bagi Jepang.
Pangeran Naruhito dan istrinya. (Foto: Reuters/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Naruhito dan istrinya. (Foto: Reuters/Issei Kato)