Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Dalam rangka Hari Keantarikasaan yang jatuh pada 6 Agustus dan World Space Week yang jatuh pada 4 hingga 10 Oktober, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyelenggarakan Lomba Fotografi Festival Sains Antariksa 2017. Lomba fotografi ini terdiri atas lomba fotografi hilal dan lomba fotografi keantariksaan.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Facebook-nya, Thomas Djamaluddin selaku Kelapa LAPAN mengajak semua orang untuk berpartisipasi mengikuti kedua lomba tersebut. Thomas mengingatkan,”Hilal awal Ramadhan (26 Mei) dan Dzulhidjah (22 Agustus) cukup tinggi sehingga menarik untuk dipotret. Hilal Syawal dan Dzuqaidah juga menantang untuk diburu.”
Hilal adalah sabit bulan baru yang menandai masuknya bulan baru pada sistem kalender Qomariyah atau Hijriah. Dalam Islam, keberadaan hilal dijadikan salah satu acuan untuk menentukan hari pertama bulan Ramadhan maupun Hari Raya Idul Fitri.
Dalam memotret hilal, Thomas menyarankan, “Gunakan bantuan Stellarium atau perangkat lunak astronomi lainnya untuk mencari posisi hilal.” Stellarium adalah software open source gratis yang dapat menunjukkan langit secara realistis dalam 3 dimensi seperti yang terlihat dengan mata telanjang, teropong maupun teleskop. Software ini dapat dipasang pada komputer maupun mobile phone.
ADVERTISEMENT
Selain memberi tips menggunakan software, Thomas juga memberi tips waktu yang ideal untuk memotret benda-benda keantariksaan atau benda-benda langit. “Ingat juga 6 Agustus saat Hari Keantariksaan dilaksanakan kampanye ‘Malam Langit Gelap’, saat yang tepat juga untuk memotret benda langit,” sarannya.
Meski ada malam khusus yang ia anjurkan untuk memotret benda-benda langit, Thomas juga menjelaskan, “Tetapi foto keantariksaan (galaksi Bimasakti, nebula, gugus bintang, rasi bintang, planet, bulan, atau satelit) bisa dipotret kapan pun.” Ia menyarankan untuk menggunakan kesempatan malam cerah selama kemarau untuk memotret langit.
Lomba fotografi hilal dapat diikuti oleh kalangan umum. Sementara lomba fotografi keantariksaan hanya boleh diikuti oleh siswa pelajar SMP dan SMA atau sederajat. Meski ada lomba yang disebutkan terbuka untuk umum, kedua lomba tersebut sama-sama tidak boleh dikuti oleh pegawai LAPAN, Observatorium Bosscha dan Imah Noong karena juri kedua lomba berasal dari LAPAN, Observatorium Bosscha, IMAH Noong serta kalangan profesional.
ADVERTISEMENT
Syarat foto yang dikirim untuk lomba fotografi hilal diambil dalam rentang waktu 25 Mei hingga 25 Agustus 2017. Adapun syarat foto yang diikutsertakan dalam lomba fotografi keantariksaan diambil dalam rentang waktu 25 Mei hingga 15 September 2017.
Lomba tersebut tidak dipungut biaya dan penggunaan kamera maupun teleskop tidaklah dibatasi. Ayo ikut, barangkali kamu bisa melihat hilal dan ikut menentukan waktu datangnya bulan Ramadhan dan Hari Idul Fitri tahun ini. Siapa tahu?