Mahasiswa IPB Ubah Susu Basi Jadi Suvenir Unik

28 Mei 2018 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
ADVERTISEMENT
Selama ini biasanya susu hanya diolah menjadi makanan, minuman, dan produk kecantikan. Namun ternyata masih ada produk lain yang bisa diciptakan dari susu, termasuk dari susu basi ataupun susu yang tidak memenuhi standar atau kualifikasi penjualan.
ADVERTISEMENT
Susu yang telah rusak ataupun tidak lolos kualifikasi ini biasa disebut sebagai susu tolak. Pentingnya pemanfaatan susu tolak yang biasanya hanya menjadi limbah ini, mendorong tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk memanfaatkan dan mengubahnya menjadi produk lain yang bernilai jual.
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
Dikutip dari siaran pers Humas IPB, Wa Ode Nuzulurrahmah Sulaiman dan Raden Ajeng Faadhila Ramadhanti Mustikadewi dari Sekolah Bisnis IPB serta Ghina Sa’arah Nibras dari Departemen Ilmu Ekonomi IPB telah berhasil mengolah susu tolak menjadi suvenir.
“Susu tolak biasanya akan langsung dibuang begitu saja atau dibawa pulang kembali oleh peternak dan dijadikan pakan anak sapi. Padahal, susu tolak masih memiliki kandungan protein (kasein) yang bisa diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan berdaya saing. Lalu muncul ide untuk mengubah susu tolak menjadi suvenir menarik,” ujar Wa Ode.
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
Wa Ode dan rekan-rekan mendapatkan ide untuk membuat suvenir ini setelah mereka melihat video percobaan kimia sederhana untuk anak-anak di Youtube Dalam video itu, anak-anak tersebut tampak menggumpalkan kasein susu dan kemudian membentuknya menjadi batu atau sesuatu yang berbentuk bulat.
ADVERTISEMENT
“Kemudian saya terpikirkan bagaimana kalau teknik yang sama dipakai untuk output yang lebih layak, tidak sekedar asal bentuk. Setelah diskusi dengan tim, terpilihlah ide untuk menjadikannya sebagai suvenir khas Bogor, karena setahu kami, di Bogor masih belum ada suvenir khas yang identik dengan Bogor itu sendiri,” tutur Wa Ode.
Dari sini mereka kemudian mengolah susu tolak menjadi suvenir dengan berbagai macam desain yang menunjukkan ciri khas Bogor atau ikon-ikon yang berkaitan dengan Kota Hujan tersebut.
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
“Karya yang kami hasilkan didesain dengan bentuk dan karakter yang unik untuk dapat melambangkan kreativitas khas Bogor. Seperti bentuk rusa, angkot, bunga bangkai, tugu kujang serta tempat-tempat khas di Bogor. Karakter ini didesain dengan pilihan warna yang lucu dan menggemaskan serta dapat mengikuti selera dan tren konsumen,” terang Wa Ode.
ADVERTISEMENT
Produk suvenir ini Wa Ode dan rekan-rekan namakan Seuri. Seuri sendiri dalam bahasa Sunda artinya 'tertawa' yang diharapkan dapat membuat para konsumen bahagia dan puas setelah membeli produk ini.
Saat ini produk Seuri sudah tersedia dalam dua bentuk, yaitu gantungan kunci dan tempelan kulkas. Selain gantungan kunci dan tempelan kulkas, ada juga bentuk lain berupa plakat yang sedang disiapkan untuk diproduksi.
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Seuri, suvenir dari susu basi (Foto: Dok. IPB)
Untuk memproduksi suvenir-suvenir ini, Wa Ode dan rekan-rekan telah mendapatkan dana dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan.
"Ketika tahu bahwa tim kami didanai ya rasanya campur aduk, antara senang, bersyukur, dan sempat bingung bagaimana untuk memulainya dengan skala yang besar. Tapi Alhamdulillah saat ini kami dan tim sudah menemukan mitra-mitra yang tepat untuk membantu kami merealisasikan Seuri," ungkap Wa Ode.
ADVERTISEMENT