Konten dari Pengguna

Bersama Dosen UMY, Peserta Magang MBKM adakan pelatihan Branding Pellet BSF

Teguh utomo
Laboran Proteksi Tanaman, Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
31 Mei 2023 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Teguh utomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peserta pelatihan branding. Foto; Agroteknologi UMY
zoom-in-whitePerbesar
Peserta pelatihan branding. Foto; Agroteknologi UMY
ADVERTISEMENT
Dua Mahasiswi Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yaitu Aliyyah Ulimaningrum dan Yumna Nazihah Hanun melakukan pelatihan branding pelet Maggot untuk warga di RT 03 Padukuhan Pasekan Lor, Gamping (26/2). Acara tersebut merupakan program dari pengabdian dosen Agroteknologi dengan melibatkan peserta magang MBKM. Pemateri yang hadir dalam acara tersebut yaitu Ir. Nafi Ananda Utama, M.S.
ADVERTISEMENT
“ Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk pelet Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot. Branding dapat membentuk persepsi masyarakat, membangun rasa percaya masyarakat kepada brand pelet RT 03 dan membangun rasa cinta masyarakat kepada brand. Selain itu dengan adanya branding pada produk pelet milik warga RT 03 Padukuhan Pasekan Lor diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga”. Ungkap Nafi.
Selain itu, Dosen Agroteknologi UMY sekaligus pembimbing mahasiswa magang MBKM tersebut juga menjelaskan kepada warga mengenai penerapan sistem kemasan yang baik untuk produk olahan maggot hingga penentuan harga jual produk.
Kemasan produk pelet larva BSF. Foto; Agroteknologi UMY
Aliyyah Ulimaningrum mengungkapkan bahwa pellet maggot produksi warga RT 03 Pasekan Lor sangat cocok untuk pakan ternak unggas dan ikan.
ADVERTISEMENT
“Salah satu hasil olahan lalat (BSF) atau maggot yang diproduksi RT 03 Pasekan Lor adalah pelet maggot.pellet tersebut mengandung protein yang tinggi sehingga cocok sebagai pakan ternak unggas dan ikan “. Ungkap Aliyyah.
Sementara itu Yumna Nazihah Hanun menambahkan bahwa proses pembuatan pellet mempunyai banyak tahapan.
“ Larva BSF yang merupakan bahan utama dicampur dengan, bekatul, konsentrat bebek, tepung kanji, molase, dan air secukupnya tersebut diaduk menjadi rata hingga membentuk adonan. Adonan yang sudah jadi tersebut dimasukan ke dalam mesin pelet untuk dibentuk menjadi butiran. Setelah pelet selesai dicetak kemudian dijemur hingga pelet benar-benar kering. Dalam melakukan penjemuran wadah yang digunakan harus benar-benar kering agar terhindar dari pertumbuhan jamur yang dapat merusak pelet tersebut”. pungkasnya
ADVERTISEMENT
Dua Mahasiswi peserta magang MBKM tersebut berharap Dengan adanya program pengabdian dosen Agroteknologi tersebut dapat membawa dampak yang baik bagi warga RT 03 Padukuhan Pasekan Lor sehingga dapat mencapai target penjualan produk olahan lalat BSF lebih dikenal oleh masyarakat luas.