Konten dari Pengguna

Refresentasi Rasisme di Film Loving (2016)

Muhammad Firdaus
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan
9 Januari 2021 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film adalah sebuah media komunikasi yang bersifat untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang, Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari misi film tersebut. Sebuah film pada umumnya dapat mencakup berbagai pesan baik itu hiburan dan informasi. Di massa sekarang film banyak juga dipandang sebagai alat untuk propaganda yang memiliki pengaruh emosional yang dapat menyebabkan krisis sosial diberbagai belahan dunia, banyak sekali hal yang dipropagandakan dalam film seperti, isu politik,ekonomi,rasisme dan lain-lain. Dalam hal ini kita ambil contoh tentang rasisme karna sangat banyak sekali film yang mengangkat isu tentang rasisme baik itu biografi ataupun fiksi.
ADVERTISEMENT
Rasisme merupakan masalah yang tidak asing lagi karna itu rasisme sangat susah dihilangkan dalam masyarakat karena rasisme sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan sudah mandarah daging di tengah-tengah masyarakat dunia. rasisme sendiri dipahami sebagai perbuatan yang memarginalkan suatu kelompok oleh kelompok lain dengan identifikasi tertentu, atau sebaliknya. Hal tersebut diwujudkan dalam berbagai macam hal salah satunya adalan melalui film Loving (2016).
Film loving (2016) yang dirilis pada tanggal 4 november 2016. Film loving (2016) adalah film drama sejarah antara orang kulit hitam dan kulit putih, film ini di sutradarai dan ditulis oleh Jeff Nichols, Film ini diproduseri oleh Big Beach dan Raindog Films. kisah ini juga pernah didokumentasikan oleh Nancy Buirski dalam The Loving Story (2011) - tentang pasangan beda ras yang pernikahannya dianggap ilegal oleh negara bagian. Film ini menceritakan seorang pria kulit putih (Richard Loving) yang jatuh cinta kepada seorang wanita kulit hitam (Mildred Loving). kejadian yang melatarbelakangi kisah Loving ini, dimana pernikahan antar ras dilarang oleh hukum di negara bagian virginia. Walupun dilarang oleh hukum Richard dan Mildred tetap melanjutkan hubungan mereka sampai ke jenjang pernikahan. Walaupun era sudah maju, tetapi masih banyak orang yang memiliki pandangan rasisme.Hal tersebut bukan menjadi hal yang baru lagi bagi masyarakat dunia bahkan sudah mendarah daging.
ADVERTISEMENT
Dalam film ini terlihat jelas konflik rasisme yang digambarkan bagaimana pada adegan dimana Richard Loving dan Mildred Loving setelah mereka menikah banyak sekali orang di sekitar mereka yang mencemooh mereka dengan kata-kata yang rasis. Richard sadar bahwa menikahi orang kulit hitam tidaklah mudah, dan pada suatu malam polisi menggrebek rumah mereka secara paksa mereka ditangkap dan dihukum dipenjara serta diasingkan dari negara virginia pada juni 1958 karna pernikahan antar beda ras dilarang oleh hukum bagian virginia saat itu. mereka tentunya tidak hanya diam Richard dan mildred 9 tahun kemudian memperjuangkan pernikahan mereka dan hak untuk kembali ke rumah sebagai keluarga, mereka menuntut pemerintahan virginia yang menyebabkan kasus harus dibawa ke mahkamah agung, mahkamah agung memutuskan bahwa hukum yang melarang pernikahan antar ras adalah inkonstitusional.
ADVERTISEMENT
Alur cerita film ini mempunyai konflik yang sebenarnya bisa saja diasah menjadi presentasi yang tajam ketika mencoba menggambarkan ketidakadilan yang dihadapi pasangan suami istri tersebut tapi menariknya meskipun salah satu bagian penting cerita melibatkan proses hukum tapi ‘Loving’ justru sangat jauh dari kesan mencoba mempermainkan materi agar tampak sensasional. Jeff Nichols selaku sutradara film ini membuat film ini tampil tenang dimana biasanya karakter berusaha keras membuat penonton merasa simpati dan kasihan pada kasus yang mereka hadapi, dan sutradara mencoba melakukan itu dengan cara yang elegan. Dalam film ini tidak secara berlebihan membakar emosi penonton karena film ini seakan terkesan pemalas namun perlahan membuat penonton merasakan pedihnya masalah ketidakadilan dari interaksi antara Richard dan Mildred. Walaupun Richard dan Mildred mendapat berbagai ancaman dari karakter lain namun justru itu yang digunakan oleh sutradara sebagai bumbu untuk membuat fokus utama cerita semakin manis, yaitu kekuatan cinta serta kekuatan kasih sayang. Kekuatan cinta dan kasih sayang lah yang menjadi senjata yang sangat ampuh untuk melawan ketidakadilan tentang rasisme di film ini.
ADVERTISEMENT
Muhammad Firdaus, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan