Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
All in One Smartcard : Satu Kartu Untuk Semua
4 April 2017 0:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Uwak Millenia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oke, bagi yang membaca sudah ga asing lagi dengan smartphone, ya ponsel pintar.
ADVERTISEMENT
Belakangan membaca berita tentang e-ktp dan kasusnya yang lagi ramai, ada peluncuran Kartin1, Kartu Indonesia 1. Iya satu kartu yang mengintegrasikan semua informasi pemilik kartu dr mulai ktp npwp tabungan bpjs dan lainnya.
Kembali beberapa tahun yang lalu saat proyek e-ktp sedang diperbincangkan. Bahkan sebelum itu pun aku uda memiliki sebuah ide gambaran. Ide ini muncul ketika istilah teroris sedang naik daun, saat itu saya melihat kenapa sulit menemukan teroris ya?
Andaikan sensus penduduk dilakukan dengan benar dan tepat, mestinya data kependudukan akan akurat. Sayangnya, teroris ini dengan mudah menggandakan KTP dan membuat mereka mudah berbaur. Timbullah ide perlunya integrasi segala data penduduk dalam satu nomor penduduk agar pelacakan berpindahnya seseorang dengan mudah terlacak (mungkin sedikit pengaruh film-film dari hollywood yah)
ADVERTISEMENT
Oke, momen peluncuran Kartin1 hanya memanggil ingatanku waktu itu ide ini sebenernya sempat terbayang ketika akan diluncurkan e-ktp. Yah, setelah saya foto dan dapat e-ktpnya beberapa tahun lalu, saya cuma bertanya dalam hati, ktny ditanam chip, dll lalu fungsinya apa, bagaimana e-KTP ini berperan dalam memberikan database? Dan disitulah aku kecewa,
Lalu bagaimana ide smartcard ini (oke, sebenernya smartcard sendiri gimmick marketing ya supaya menarik dengan konsep baru, krn kegagalan e-ktp)?? Inti utamanya adalah sistemnya, bukan kartunya yang canggih sehingga bisa dipake untuk menelepon yaah.
Intinya membangun sistem database, kenapa? Penting sekali untuk negara mengetahui persis rakyatnya, bagaimana ekonominya, hartanya, cash flownya, denga data-data ini tentu saja pemerintah kenal rakyatnya, (walau terbatas dari sisi ekonomi)
ADVERTISEMENT
Single ID number seperti dalam e-KTP menjadi nomor sakti yang akan digunakan di semua transaksi, pembeliam mobil motor baru utk pengurusan BPKB, memudahkan identifikasi nilai progresif pajak, pembelian rumah, jual rumah, memudahkan identifikasi PBB, pendaftaran bpjs, pekerjaan, dimana seseorang bekerja, berapa gajinya, saat pelaporan SPT, pembukaan rekening bank, transaksi jual beli online (bisa diwajibkan input single ID) utk pengenaan pajak online, dsb hanya dengan single ID semua terekam.
Saya ga tau apakah legal pemerintah bisa mengetahui semua data-data ini, tapi intinya dengan 1 nomor ID ini bisa didapatkan segala macam informasi, dan tidak perlu keluar berbagai kartu : NPWP, kartu keluarga, dll
Minimalisir kesalahan penulisan nama, di akte namanya apa di ktp apa direkening bank apa, bila perlu update bs cek account, bila perlu launching app atau via browser, itu yang saya harapkan dari program e-KTP, mau ngurus apapun di kecamatan, kelurahan, walikota, kartu hilang? don't worry
ADVERTISEMENT
Misal ada kasus seseorang pindah rumah (baik milik ataupun pribadi), bisa langsung lapor dengan verifikasi dari RT/RW/Lurah setempat, bila RT/RW/Lurah mengetahui warga sudah pindah, pejabat-pejabat setempat tersebut bisa langsung report, update ke database online atau call center pusat yang bisa update setiap saat. Ya kebayang kan bagaimana pelayanan pemerintah seperti layanan korporat yang friendly dan sophisticated.