Konten dari Pengguna

Apakah Berbicara Sendiri Pertanda Gangguan Jiwa?

Valery Theodosia Sekarningrum H
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
7 Desember 2024 20:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Valery Theodosia Sekarningrum H tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi self talk melalui kaca. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi self talk melalui kaca. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Kalian pernah gak sih melakukan hal seperti bicara sendiri di depan kaca? Seru banget kan.. rasanya semua keluh kesah bisa tersampaikan. Tapi banyak sekali orang mengira kalau berbicara sendiri itu dianggap aneh atau dituduh memiliki gangguan kejiwaan atau gila. Karena seringkali saat melakukan kegiatan ini tidak ada seorang pun disekitar kita, lalu tanpa disadari tiba-tiba terjadi begitu saja. Apakah benar hal tersebut dikarenakan gangguan kejiwaan? Selain itu apa yang terjadi pada diri kita karena berbicara sendiri? Untuk mengetahui lebih lanjut yuk ikuti terus penjelasannya!
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan Self talk?
Pastinya kita pernah melakukan bergumam seperti ini ketika sedang sendirian “Makanan ini terlihat enak, mungkin lain kali aja karena sudah kenyang” atau bisa saja seperti “Ayo semangat mengerjakan tugas, biar besok bisa istirahat”. Hal ini merupakan kegiatan yang bernama Self talk, bisa juga disebut dengan inner speech atau suara batin. Lalu bagaimana pengertian dari self talk itu sendiri? Self talk merujuk pada narasi yang muncul di pikiran kita, narasi ini muncul dengan cara-cara positif dan berdampak baik bagi orang yang melakukan. Self talk juga normal dilakukan oleh banyak orang dan kegiatan ini sangat berbeda dari gangguan mental atau hal-hal yang berhubungan dengan mengingat fakta maupun angka. Self talk bisa membantu kita untuk merefleksikan diri, memberikan afirmasi, dan mengekspresikan perasaan atau emosi yang dirasakan secara pribadi baik itu hal yang menyenangkan atau kurang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Self talk itu bisa terjadi?
Ternyata hal ini bisa terjadi karena berhubungan dengan kinerja otak kita, yaitu terdapat mekanisme sistem syaraf dan hormon. Pada sistem syaraf ketika mendapatkan rangsangan, pesan yang diterima akan dilanjutkan oleh neurotransmitter lalu dikirimkan antar neuron atau dari neuron ke jaringan tubuh lainnya. Peran neurotransmitter selain memberikan respon otomatis pada pernapasan dan detak jantung sebagai respon sesuatu, mereka juga memiliki peran lainnya. Peran itu berupa proses belajar, suasana hati, kebahagiaan, dan ketakutan. Peran-peran itu juga pastinya dijalankan oleh jenis-jenis yang berbeda mulai dari endorphine, serotonin, dopamine, adrenaline, noradrenaline, gaba, acetylcholine, dan glutamate. Ada beberapa neutransmitter yang selalu dihasilkan ketika kita melakukan self talk sebagai bentuk informasi yang disampaikan otak akan suasana hati setiap orang. Contohnya ketika kita mendapatkan pengumuman jika lusa akan diadakan ujian pada kelas Matematika. Karena takut tidak bisa pada ujian nanti, kita akan secara tiba-tiba membuat kata-kata motivasi seperti “Aku pasti bisa! Pelajaran ini cukup menyenangkan”. Kalimat seperti itulah yang nantinya menimbulkan respon dari otak untuk menghasilkan serotonin agar membuat kita tidak cemas lagi. Dari hal tersebut selain kita menjadi lebih tenang, pikiran kita juga tidak terfokus pada hal yang sulit tetapi mencari solusi agar mampu memahami materinya. Selain berhubungan dengan neurotransmitter serotonin, terdapat juga acetylcholine yang memainkan perannya untuk menjaga fungsi kognitif seperti memori dan pembelajaran. Setelah mendapatkan motivasi tersebut, pastinya proses belajar bisa dimulai lebih santai dan siap untuk memahami materi-materi ujian nanti.
ADVERTISEMENT
Menurut psikologi dikatakan juga bahwa kita sudah melakukan self talk sejak usia anak-anak. Pada usia anak-anak mereka biasa melakukan self talk dengan mengeluarkan suara secara vocal atau keras, seperti menirukan suara kendaraan atau membuat percakapan kecil kepada mainan-mainannya. Biasanya mereka melakukan sewaktu bermain dengan boneka atau mobil-mobilan untuk memvisualisasikan cerita yang ada dipikiran mereka. Tetapi seiring berjalannya waktu kita menjadi lebih sering membuat narasi tersebut dengan menyampaikannya lebih pelan atau tanpa suara. Pada tahun 1930-an ada seorang Psikolog dari Russia bernama Lev Vygotsky menyatakan pandangannya bahwa kegiatan bicara sendiri ini menjadi kunci perkembangan anak. Lewat menirukan yang dikatakan oleh orang tuanya, anak-anak akan mempraktekkannya sembari berlatih perilaku dan emosinya.
Ilustrasi affirmasi positif. Foto: Pexels
Apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan dari Self talk?
ADVERTISEMENT
Dari hal tersebut bisa diketahui jika self talk punya manfaat banyak sekali yang berhubungan dengan pikiran kita. Self talk membantu agar kita tetap sehat secara mental dan juga memberikan pikiran-pikiran yang positif ketika dalam situasi yang kurang menyenangkan. Rasa kesepian, kecemasan, stress yang kita alami mampu terlampiaskan juga. Tetapi bukan hanya untuk mengeluarkan sesuatu yang kurang menyenangkan, bisa saja seperti pada persiapan ujian, kita akan mendapat motivasi diri untuk mencapai tujuan. Tujuan dari self talk sendiri bukanlah hanya mendapat nilai yang baik saja, karena selain dari memotivasi diri pastinya butuh usaha juga. Tetapi dengan self talk banyak aspek juga berkembang seperti kecerdasan, kemampuan untuk mencari solusi permasalahan lewat refleksi diri yang dilakukan ketika self talk, meningkatkan kepercayaan diri kita dengan praktik berbicara di depan kaca dan dibayangkan seperti di depan audience, serta bicara langsung pada diri kita sendiri akan berpengaruh juga pada pengolahan emosi.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui bahwa self talk itu penting, ternyata untuk mempelajari hal ini juga bukanlah hal yang mudah. Hanya saja yang perlu diingat bahwa self talk positif akan selalu membantu, tetapi self talk negatif bisa merugikan kita dalam berkembang maju. Karena self talk bukanlah untuk mengkritik diri sendiri, tetapi menjadi teman. Jadi bersikaplah baik dan sayangilah suara batin ini karena akan selalu menjadi teman hingga selamanya.
Referensi:
https://youtu.be/iNyUmbmQQZg?feature=shared
Nurmayani, S. P. (2022, November 16). Mengenal Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukan Self Talk. Retrieved from klikdokter: https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/apa-itu-self-talk-cara-melakukan srsltid=AfmBOoomzLXH4CiS6sHl22HaRVJSioKpdTpttpQ1G9sbYVBz9S219JpG
Fadila, I. (2024, Agustus 26). Neurotransmitter, si Pembawa Pesan pada Tubuh. Retrieved from hallosehat: https://hellosehat.com/saraf/neurotransmitter/#google_vignette