Konten dari Pengguna

Tekanan Sosial di Era Digital: Tantangan Generasi Z di Indonesia

Valliza Aqila
Mahasiswi Universitas Pamulang - Ilmu Komunikasi
13 November 2024 20:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Valliza Aqila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tekanan sosial pada gen z (sumber : https://pixabay.com/id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tekanan sosial pada gen z (sumber : https://pixabay.com/id)
ADVERTISEMENT
Generasi Z, atau mereka yang lahir Tahun 1997 sampai 2012, merupakan generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya dalam era digital. Mereka tak hanya melek teknologi tetapi juga mahir dalam memanfaatkannya di berbagai aspek kehidupan. Di Indonesia, generasi ini hadir dengan pengaruh kuat dalam dunia pendidikan, sosial, dan kerja, mendorong perkembangan teknologi serta industri kreatif. Namun, di balik keunggulan ini, Generasi Z juga menghadapi tantangan berat dari dunia digital itu sendiri. Media sosial, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka, sering kali menimbulkan ekspektasi dan tekanan tinggi untuk selalu terlihat "ideal." Bagaimana tekanan ini memengaruhi kesehatan mental dan keuangan mereka? Artikel ini akan mengulas fenomena tersebut, dampaknya, serta cara Generasi Z dapat mengatasi tantangan era digital dengan bijak.
ADVERTISEMENT
Tekanan Media Sosial dan Fenomena FOMO
Kehadiran media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memberi Generasi Z ruang untuk berekspresi, membangun jejaring, dan menemukan informasi. Namun, media sosial juga menciptakan ekspektasi berat. Banyak anak muda merasa harus tampil "sempurna" sesuai standar sosial dan mengikuti tren demi pengakuan berupa "likes" dan "comments." Fenomena ini, yang dikenal dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO), mendorong mereka untuk membeli produk terbaru atau ikut acara populer, meskipun itu mungkin tidak sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
Tekanan untuk selalu up-to-date dengan tren terkini memicu gaya hidup konsumtif yang terkadang tidak sehat. Generasi Z cenderung melakukan pembelian impulsif demi terlihat di dunia maya, tanpa memikirkan dampak jangka panjang pada keuangan mereka. Fenomena FOMO ini bisa membahayakan kesejahteraan mental dan stabilitas finansial mereka, terutama ketika perbandingan sosial di media hanya menambah rasa tidak puas terhadap diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Tekanan dan pengaruh era digital tentu tidak hanya membawa dampak negatif bagi Generasi Z, tetapi juga sejumlah dampak positif yang dapat memperkaya pengalaman dan potensi mereka. Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari gaya hidup digital bagi generasi ini:
Dampak Positif: Generasi Z diuntungkan dengan peluang untuk berinovasi dan mengembangkan diri. Dunia digital memfasilitasi ekspresi kreativitas mereka, akses cepat ke informasi, dan kemampuan untuk memperluas jaringan. Kesempatan ini bahkan membuka peluang bisnis sejak dini, memungkinkan mereka membangun karier mandiri.
Dampak Negatif: Namun, ada konsekuensi serius dari ketergantungan ini. Tekanan untuk selalu tampil ideal menciptakan kecemasan yang mendalam, menimbulkan stres, dan mendorong mereka untuk terus membandingkan diri dengan orang lain. Gaya hidup konsumtif yang dipicu FOMO juga membuat mereka rentan terhadap masalah keuangan. Ketergantungan pada pengakuan dari media sosial berpotensi menurunkan rasa percaya diri, menjadikan validasi sosial sebagai standar kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan saya, meskipun Generasi Z memiliki kemampuan adaptasi digital yang luar biasa, ketergantungan pada dunia maya dan tekanan sosial yang dihasilkan bisa menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, literasi keuangan dan pemahaman tentang kesehatan mental sangat penting bagi mereka untuk mengatasi tantangan ini. Mengedepankan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia maya serta memahami pentingnya validasi diri yang nyata, di luar sekadar "likes" dan "followers," bisa membantu mereka menjaga kesejahteraan mental.
Generasi Z Indonesia memang menghadapi tantangan berat di era digital, namun dengan pendekatan yang lebih bijak terhadap media sosial, serta edukasi mengenai literasi keuangan dan kesehatan mental, mereka bisa berkembang menjadi generasi yang lebih sehat, produktif, dan bijaksana.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Generasi Z di Indonesia perlu menghadapi tekanan sosial yang semakin besar dengan bijaksana. Edukasi mengenai literasi keuangan dan kesehatan mental adalah langkah penting agar mereka dapat mengatasi tantangan era digital ini secara sehat dan bijak.
Valliza Aqila D, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang (UNPAM)