Konten dari Pengguna

4 Hal yang Wajib Kalian Lakukan Saat Berkunjung ke Jepang

Vania Bintang Cahaya Asia
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Jepang Universitas Airlangga
11 Oktober 2024 18:45 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vania Bintang Cahaya Asia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: canva
zoom-in-whitePerbesar
sumber: canva
ADVERTISEMENT
Seringkali saat kita mengunjungi Negeri Sakura atau nama resmi yang kita ketahui yaitu Jepang, destinasi wisata yang kita pikirkan pastilah tentang kuliner, alam, dan mungkin belanja. Pernahkan kalian memikirkan bahwa Jepang sangat kaya akan kebudayaan dan tradisinya yang khas sehingga membuat anda sekalian tertarik untuk berkunjung bahkan andil untuk mencoba tradisi dan kebudayaannya yang unik.
ADVERTISEMENT
Jepang memiliki segudang keunikan yang hanya bisa kalian temukan disana, baik dari segi seni, budaya, tradisi, dan hiburan. Wisatawan pun selalu dimanjakan dengan keindahan alam serta banyaknya pilihan kegiatan juga destinasi yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah mengunjungi Kuil Shinto di Jepang.
Kuil Shinto di Jepang kerap menjadi salah satu destinasi untuk dikunjungi karena erat dengan tradisi dan kebudayaan yang turun temurun diwariskan di Jepang. Masyarakat Jepang telah menyatu dengan tradisi ajaran Shinto meskipun mereka tidak menganut agama tersebut sehingga tradisi dan budaya yang terdapat dalam agama Shinto masih dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Begitupun Kuil Shinto dapat menjadi salah satu destinasi wajib bagi para wisatawan untuk mengenal sejarah maupun tradisi yang ada di Negeri Sakura tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain mempelajari sejarah kalian juga dapat andil dalam mempraktekkan tradisi yang biasa dilakukan oleh orang Jepang saat berkunjung ke kuil. Hal-hal yang dapat kalian lakukan saat mengunjungi Kuil Shinto antara lain sebagai berikut:
1. Membeli Omamori (Jimat Keberuntungan)
sumber: canva
Omamori atau bisa disebut jimat keberuntungan dapat menjadi salah satu kegiatan wajib yang harus kalian lakukan saat berkunjung ke Jepang. Masyarakat Jepang percaya bahwa omamori adalah sebuah benda keramat yang menyimpan kekuatan dewa atau buddha. Omamori adalah potongan kayu atau kertas yang bertuliskan keinginan, disimpan dalam dompet kecil yang disebut kinchakubukuro. Meskipun masyarakat luar menganggap sebagian orang Jepang tidak memiliki agama tetapi orang-orang Jepang masih melakukan praktek ritual agama Shinto seperti berdoa di kuil dan membeli omamori karena telah menjadi tradisi turun temurun.
ADVERTISEMENT
Omamori mempunyai banyak jenis, tetapi yang umum digunakan oleh masyarakat Jepang sendiri terbagi menjadi tujuh jenis yang memiliki fungsi berbeda :
1. Yaku Yoke (perlindungan dari keburukan)
2. Kaiun (keberuntungan)
3. Gakugyoujoju (keberhasilan akademis)
4. Shoubai Hanjo (kesuksesan bisnis)
5. En Musubi (menemukan jodoh dan pernikahan)
6. Anzan (kesehatan kandungan dan lancar melahirkan)
Omamori ini juga dapat kalian jadikan opsi oleh-oleh unik dari Jepang karena ukurannya yang kecil dan warnanya yang menarik sehingga bisa kalian gantung di tas, kaca mobil, atau kalian simpan saja di dalam dompet. Omamori pun hanya bisa kalian gunakan selama satu tahun setelah itu kalian dapat mengembalikannya ke tempat awal Dimana kalian mendapat atau membeli omamori tersebut seperti di kuil Shinto. Hal ini dilakukan karena sebagian orang beranggapan jikalau menyimpan omamori lebih dari satu tahun akan mendatangkan nasib buruk. Jikalau kalian berhalangan untuk mengembalikannya ke tempat semula ada cara lain yang dapat kalian lakukan sendiri di rumah yaitu dengan menaburkan garam ke omamori kalian kemudian ditutup menggunakan kertas putih lalu bisa kalian buang.
ADVERTISEMENT
2. Shaisen (persembahan uang)
sumber: canva
Shaisen atau tradisi persembahan uang kepada para dewa dan buddha yang dilakukan dengan cara dilemparkan ke dalam sebuah kotak persembahan yang ditempatkan di depan altar atau bangunan utama tempat pemujaan. Kotak persembahan itu disebut dengan nama saisen bako. Biasanya dalam tradisi shaisen kalian melemparkan uang koin sebesar ¥5 namun tidak ada nominal khusus untuk melakukan tradisi shaisen yang diutamakan adalah keikhlasan dan ketulusan saat mempersembahkan sebagian uang kita untuk berdoa.
3. Omikuji (ramalan nasib)
sumber: canva
Sebagian dari kita pasti pernah memikirkan seperti apa nasib yang akan kita dapatkan di masa depan. Jikalau hanya berangan-angan tentu tidak akan cukup untuk menjawab semua pertanyaan kita terhadap nasib yang menanti di masa depan. Sebagian orang mungkin akan melakukan ramalan zodiak yang belum tentu akurat namun tidak dengan tradisi masyarakat di Jepang.
ADVERTISEMENT
Jepang memiliki tradisi yang cukup unik yaitu mengambil omikuji atau ramalan nasib yang akurat di kuil. Biasanya saat tahun baru tiba, orang-orang di negeri matahari terbit itu akan datang ke kuil untuk merayakan tahun baru atau beribadah. Salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan adalah mengambil ramalan nasib atau Omikuji. Omikuji merujuk pada jenis ramalan nasib di mana seseorang memilih selembar kertas yang bertuliskan nasib baik atau buruk. Dengan menyiapkan sekitar ¥100 hingga ¥300 pengunjung bisa mengambil secarik kertas dengan nomor tertera untuk mengambil hasilnya di sebuah laci yang sesuai dengan nomor di kertas tersebut dan kalian dapat melihat hasil ramalan nasib.
Terdapat tingkatan keberuntungan dalam omikuji yaitu Daikichi (sangat beruntung), Kichi (beruntung), Chukichi (keberuntungan sedang), Shokichi (sedikit beruntung), Kyo (tidak beruntung).
ADVERTISEMENT
Jika kalian mendapat ramalan tidak beruntung kalian bisa mengikat kertas hasil ramalan kalian ke pohon pinus atau pagar kawat yang telah disediakan oleh pihak kuil yang bertujuan agar nasib buruk kalian terikat sehingga tidak mengikuti kalian. Dan jika kalian mendapatkan ramalan baik, kalian bisa menyimpannya didompet atau tas kalian.
4. Ema (lempengan gambar kuda)
sumber: canva
Ema adalah lempengan kayu dengan gambar diatasnya yang dipersembahkan orang-orang saat mengunjungi kuil Shinto untuk berdoa, berharap keinginan mereka terkabul. Awalnya, kebiasaan ini merupakan bentuk untuk mempersembahkan seekor kuda sungguhan ke kuil Shinto, tetapi seiring berjalannya waktu orang-orang mulai memberikan persembahan dari papan kayu atau bingkai lebar dengan gambar kuda, bukan kuda sungguhan.
Ema dapat menjadi opsi kegiatan yang tepat bagi kalian yang memiliki harapan saat berkunjung ke Jepang.
ADVERTISEMENT
Jepang memang memiliki banyak sekali hal yang dapat kita eksplor karena banyaknya tradisi dan kebudayaan yang sangat beragam. Tempat wisata yang dikunjungi pun bervariasi namun destinasi yang wajib dikunjungi tentunya Kuil Shinto. Selain belajar mengenai sejarah kita juga belajar cross culture dan juga diversity. Dengan beberapa tradisi yang sudah saya sebutkan seperti omamori, shaisen, omikuji, dan ema diharapkan mampu menambah wawasan dan juga prespektif kebudayaan Jepang bagi para pembaca.