Belajar Mengurangi Sampah Plastik, Tumbuhkan Rasa Cinta Lingkungan Siswa Sekolah

Vania Shafa Meidina
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Menaungi peminatan Public Relations
Konten dari Pengguna
27 Desember 2021 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vania Shafa Meidina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kini yang menjadi hal krusial bukan lagi tentang teori belajar di sekolah, tapi bagaimana proses inovasi belajar dikembangkan. Materi umum seperti mata pelajaran IPA, Matematika, Seni Budaya, dan lain sebagainya mungkin sudah menjadi patokan wajib yang harus ditimba siswa siswi sekolah. Tidak lain tidak bukan, yang dikejar adalah nilai dan rangking kelas yang harus tinggi dan membanggakan. Padahal hal itu justru menjadi ancaman yang harusnya bisa melahirkan inovasi-inovasi baru proses belajar.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran konvensional di dalam kelas kadang menjadi alasan siswa-siswa bosan belajar. Boleh jadi Outdoor Learning salah satu obat penawar yang dapat kembali menumbuhkan motivasi belajar mereka. Harus dipupuk dengan praktek-praktek yang mungkin belum pernah diajarkan dalam kelas, brand audit salah satunya. Perlunya dijejal mengenal lingkungan lebih dekat dimulai dengan belajar mengurangi sampah plastik.
Berdiri sebagai medan menimba ilmu, Institut Pemulihan dan Perlindungan Sungai menjadi wadah diskusi sekolah-sekolah yang mau belajar diluar kelas dengan substansi peduli lingkungan terutama pelestarian sungai. Kerap disapa INSPIRASI, Institut Pemulihan dan Perlindungan Sungai ini juga merekrut beberapa relawan untuk membantu proses pendampingan belajar. Vania Shafa Meidina menjadi salah satu relawan yang juga sedang menimba kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada proses pendampingan belajar. Dirangkul oleh dosen pembimbingnya yakni Maulana Arif, S.Sos., M.I.Kom.
ADVERTISEMENT
Hadir ditengah INSPIRASI, siswa-siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama disambut apik oleh para relawan. Motivasi belajar mereka mulai tumbuh saat proses pembelajaran disempurnakan oleh teori praktek diluar kelas. Rupanya kegiatan brand audit menjadi salah satu praktek yang disukai siswa – siswa. Proses pemilahan sampah plastik yang dikelompokkan sesuai dengan nama perusahaan menjadikan pengertian seberapa banyak sampah plastik yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Kegiatan Pengelompokan Sampah Plastik Berdasarkan Nama Perusahaan (Brand Audit). Sumber : Dokumen Pribadi
Bahaya penggunaan plastik sekali pakai juga dipaparkan oleh para relawan ditunjang dengan menghadirkan visual bahan ajar. Instalasi botol plastik sekali pakai yang telah dirakit oleh beberapa relawan INSPIRASI menjadi perumpamaan betapa banyaknya sampah plastik yang telah dikonsumsi manusia yang akhirnya sulit terurai dan banyak merugikan sekitar.
ADVERTISEMENT
Siswa – siswa juga diajak bermain kuis dengan relawan INSPIRASI yang masih bergelut pada pertanyaan seputar sampah plastik. Dengan lihai menjawab kuis, barang siapa akan mendapatkan hadiah dari para relawan. Alih-alih INSPIRASI bisa menjadi stimulus motivasi belajar positif dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan yang tentu menginspirasi.
#UntagSurabaya #KitaUntag Surabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten