Stop Makan Plastik, Suara Digital Peduli Lingkungan Melalui Media Sosial

Vania Shafa Meidina
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Menaungi peminatan Public Relations
Konten dari Pengguna
27 Desember 2021 14:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vania Shafa Meidina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak dipungkiri, era kontemporer ini manusia hidup secara amphibi. Genap dengan merangkul dunia nyata dan dunia maya yang mempunyai masing-masing kontras. Tawaran dunia jagat maya yang tak terbatas dan tak terukur ruang waktu membuat manusia berduyun-duyun menyelaminya. Keberadaan dunia maya melahirkan duplikasi diri yang baru bagi manusia. Termasuk juga berbagai macam perusahaan dan organisasi.
ADVERTISEMENT
Berbincang organisasi di dunia maya yang cukup beragam, membuat warga-net punya banyak pilihan organisasi. Ketertarikan seseorang terhadap suatu organisasi boleh jadi dikarenakan nilai yang dianut oleh organisasi tersebut sesuai dengan nilai yang ia anut. Salah satunya ECOTON.
Ecological Observation and Wetlands Consevation alias akrab disapa ECOTON, berdiri sejak 1996 dan melakukan aktivasi sosial media sejak 2018. Ketersediaan media sosial menjadi wadah kampanye yang timeless dan tak terbatas. Dengan menggunakan Instagram, ECOTON berhasil menggait 7.713 pengikut aktif. Kesadaran ini membuatnya berinovasi dengan kampanye digital sebagai bentuk manifestasi dari visi yang mereka usung, yaitu #StopMakanPlastik.
Kampanye ini bukan karena mengejar eksistensi belaka, ECOTON ingin gemborkan pesan pengurangan sampah plastik. Pasalnya kegiatan susur sungai yang sering dilakukan ECOTON membuahkan setidaknya puluhan kilo sampah setiap harinya hilir mudik di Bengawan Solo. Tak sampai situ saja, ECOTON juga melakukan penelitian terkait kandungan mikroplastik yang ada pada sampah plastik pada workshop mereka, serta melayangkan surat resmi kepada perusahaan terkait dengan jumlah sampah plastik terbanyak untuk dijadikan peringatan bagi perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Lemparan isu ECOTON ke sosial media tampaknya memiliki target capaian target. Diluapkannya kampanye digital dengan segala konten yang disusun semenarik mungkin, diharapkan bisa mendapat atensi dari warga-net, alih – alih berminat gabung menjadi relawan ECOTON yang bisa dibina dan mempengaruhi untuk bersama-sama merubah lingkungan menjadi lebih baik.
Kegiatan Kunjungan Siswa SMP ke Instalasi Botol Plastik ECOTON. Sumber : Dokumen Pribadi
“Sampah plastik ini bisa jadi akan menelan manusia secara berkala, manusia seharusnya dapat membuka mata dan telinga bahwa kemasan plastik yang mereka konsumsi juga menimbulkan dampak bagi tubuh mereka. Semoga kampanye digital ini dapat menumbuhkan kesadaran warga-net mengenai pengurangan sampah plastik” Ucap Tonis Afrianto selaku Staff Legal ECOTON. Sejurus dengan kampanye digital dan kegiatan susur sungai, ECOTON juga menjalankan pameran berkala di setiap daerah untuk menggaungkan #StopMakanPlastik.
ADVERTISEMENT