Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Culture Shock Fresh Graduate saat Memasuki Dunia Kerja dan Cara Menghadapinya
15 April 2025 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Vanisha Cahya Kamila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ketika Anda memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah sering kali menjadi pengalaman yang penuh tantangan bagi fresh graduate. Transformasi antara perbedaan lingkungan akademik dan profesional tentunya dapat menciptakan culture shock.
ADVERTISEMENT
Bentuk Culture Shock yang umum dialami :
1. Perbedaan Ritme Kerja
Di dunia kerja, tugas cenderung spesifik dan berulang, sementara di kampus lebih fleksibel yang memungkinkan mahasiswa mengerjakan berbagai hal dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat membuat fresh graduate merasa stres dan jenuh.
2. Interaksi dengan Rekan Kerja
Di kampus, Anda dapat memilih teman kelompok, berbeda dengan dunia kerja yang mana Anda harus bekerja sama dengan berbagai orang dari latar belakang, usia hingga kepribadian yang berbeda. Perbedaan perspektif dan budaya kerja ini sering kali menjadi tantangan tersendiri.
3. Ekspektasi dan Tanggung Jawab
Dunia kerja menuntut disiplin tinggi di mana kesalahan kecil akan memiliki dampak besar bagi kemajuan karier, berbeda dengan konsekuensi ringan seperti memperoleh nilai tidak memuaskan di kampus.
ADVERTISEMENT
4. Pengelolaan Keuangan
Fresh Graduate sering kali perlu belajar mengelola gaji pertama mereka secara bijak, termasuk menghadapi potongan gaji akibat keterlambatan atau absensi.
5. Adaptasi Budaya Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki aturan dan budaya kerja yang khas. Anda menjadi seorang Fresh Graduate diperlukan memahami hierarki kekuasaan dalam organisasi yang mana ini juga menjadi tantangan tersendiri ketika beradaptasi dengan budaya perusahaan.
Cara Menghadapi Culture Shock
1. Pahami Tahapan Culture Shock
Tahapan ini biasanya diawali dengan “honeymoon” (antusiasme awal) bersama dengan frustasi, adaptasi hingga berakhir pada proses penerimaan. Anda perlu menyadari bahwa ini menjadi proses wajar yang dapat membantu Anda lebih tenang dalam menghadapi perubahan situasi.
2. Bangun Relasi dengan Rekan Kerja
Membangun hubungan solid dengan rekan kerja dalam memahami budaya perusahaan lebih cepat. Anda tidak boleh ragu dalam bertanya atau meminta bimbingan dengan kolega yang lebih ekspert di bidangnya.
ADVERTISEMENT
3. Adopsi Growth Mindset
Anda perlu melihat tantangan sebagai peluang untuk terus belajar tumbuh dan berkembang. Terima dengan lapang dada bahwa Anda tidak harus menguasai segala hal dan jadikan kritikan atasan sebagai alat untuk evaluasi diri.
4. Manajemen Stres secara Bijak
Perlu diketahui bahwa stres awal itu sebagai proses adaptasi. Beri ruang dan waktu pada diri Anda untuk terbiasa dengan ritme kerja baru serta jangan pernah ragu untuk mencari dukungan dari keluarga serta kerabat.
5. Memiliki Inisiatif
Berinisiasi dalam menunjukkan keinginan untuk belajar danmengambil tanggung jawab tambahan atau menawarkan bantuan kepada rekan kerja. Hal ini tidak hanya mempercepat adaptasi tetapi juga menunjukkan dedikasi Anda kepada perusahaan.
6. Perencanaan Matang
ADVERTISEMENT
Rencanakan waktu dan keuangan Anda secara bijak agar tidak kesulitan ketika menghadapi tuntutan pekerjaan maupun kebutuhan pribadi pada masa yang akan datang.
Sumber :
Brito, M. (2023). College Career Balance: Understanding the College-to-Career Transition of Latinx First-Generation College Students (Doctoral dissertation, New York University).
Christie, F. (2016). Uncertain transition: exploring the experiences of recent graduates.
Ryba, T. V., Stambulova, N. B., & Ronkainen, N. J. (2016). The work of cultural transition: An emerging model. Frontiers in psychology, 7, 427.