Hakikat Pola Pikir pendidikan

Ahmad Varis Farhan
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
20 April 2023 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Varis Farhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan. Photo: shutter stock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan. Photo: shutter stock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sering sekali kita mendengar yang namanya pendidikan, bahkan pendidikan ini sudah sangat lumrah sekali di dewasa ini. Dan pendidikan selalu memberikan dampak yang positif bagi yang mendalaminya secara keseluruhan, Baik dalam bidang akademis maupun non akademis. Di dewasa ini pendidikan sangat amat disenangi dan di gemari oleh banyak khalayak, dikarenakan pendidikan mempunyai dampak yang positif dan aktual bagi setiap insan.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr.K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. di dalam bukunya yang berjudul “Bekal untuk Pemimpin” mengartikan bahwasanya pendidikan adalah satu upaya merubah pola pikir, sikap dan perilaku peserta didik, dari yang negatif menuju positif. Perubahan tersebut bisa di amati dalam kehidupan sehari-hari, sejauh mana seseorang mampu berpikir, bersikap dan berperilaku positif dalam menyelesaikan problema hidup, dan kehadirannya mampu memberikan kemanfaatan sebanyak mungkin manusia.
Oleh karena itu baik tidaknya kepribadian seseorang, cara cakap seseorang, etika seseorang, dan perilaku seseorang tergantung dari pendidikannya, dan seberkualitas apa pendidikan yang ia dapat di dunia pendidikan. Dan pendidikan ini bukan masalah sekolah yang tinggi, ataupun yang sudah mendapatkan gelar Doctor bahkan professor. namun hakikat dari pendidikan ini ialah pola pikir yang baik dan positif, perilaku seseorang, dan sebanyak apa manfaat dia bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
Varis farhan ketika menghadiri Acara seminar di universitas indonesia. photo pribadi
Dan pemikir seperti Herbart Spencer pernah mendefinisikan pendidikan sebagai “persiapan untuk hidup secara sempurna”.
ADVERTISEMENT
Memang benar nyatanya apa yang didefinisikan oleh Herbart Spencer, bahwa fungsi dari pendidikan ialah mempersiapkan kepribadian seseorang untuk lebih baik dan paripurna dalam menjalani kehidupannya. Dan selalu memaksimalkan waktunya untuk sesuatu yang lebih bermanfaat dan berguna baginya. Dan kita tentunya mengetahui orang-orang yang berpendidikan yang sangat berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Seperti K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy`ari, Bj.Habibe, Buya Hamka dan lain sebagainya. Merekalah orang-orang yang sangat berguna dan berpengaruh bagi masyarakat Indonesia dalam bidangnya masing-masing. Dan namanya Akan selalu terkenang dikarenakan begitu besar manfaat mereka bagi Rakyat Indonesia.
Adapun pandangan islam terhadap pendidikan ialah memberikan pandangan yang positif tentang bagaimana cara hidup dan berpenampilan yang layak di dunia ini dengan ketentuan-ketentuan hukum islam yang ada atau biasa disebut dengan syariat islam. Yang mana tujuan dari pendidikan itu sendiri ialah terciptanya kehidupan yang paripurna dengan pengetahuan-pengetahuan yang di dapat. Dan Apabila kita kaitkan pendidikan dengan agama islam maka implikasinya sangat besar sekali, sebagai contoh yaitu di dalam ajaran agama islam yang menyeru untuk berbuat baik dan menjadi orang yang sholeh tanpa adanya pendidikan tidak akan bisa merealisasikannya bagaimana cara menjadi orang yang baik dan bagaimana cara menjadi orang yang sholeh. Sebab pendidikan ialah menanamkan dan memberikan pelatihan-pelatihan terhadap itu semua, dengan cara memberikan pengajaran-pengajaran dalam bidang akademis maupun non akdemis.
ADVERTISEMENT
Itulah sekilas tentang pendidikan yang selalu memberikan sarana yang baik bagi penulis dan pembaca yang budiman, untuk mengembangkan pola pikir kita dan agar terciptanya kehidupan masyarakat yang madani. Dengan pendidikan kita akan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan pendidikan pula kehidupan kita bisa menjadi tentram dan damai.