Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menilik Langkah Politik Nasdem
22 Februari 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ahmad Varis Farhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden telah usai, hal ini ditandai dengan terselenggarakannya pemungutan suara secara serentak baik Presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD tingkat provinsi kabupaten atau kota, dan DPD. Berdasarkan Quick count pemilu kali ini dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Gibran dari hampir semua lembaga survei pasangan ini memperoleh suara sebesar 58 persen, angka ini bisa dikatakan menang telak sebab pemilihan presiden kali ini menghadirkan tiga pasangan.
ADVERTISEMENT
Rekonsiliasi Politik
Sebagimana mestinya usai pemilihan umum ini tentu ada partai politik yang ada di pihak pemerintahan dan ada diluar pemerintahan apalagi bagi partai politik yang mengusung kandidatnya kemudian kurang beruntung untuk memenangkannya di pilpres 2024 ini, seperti PDI-perjuangan, PKB, Nasdem, PKS, dan PPP. Tentunya partai politik ini akan menentukan kemana arah langkah politik selanjutnya melabuh.
Dilansir dari Tempo.co, Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga Nasdem berpeluang masuk Kabinet Prabowo Subianto. Ujang menyebut ada perbedaan alasan mengapa dua partai muslim dengan akar rumput berbeda itu berpotensi merapat ke Prabowo. Ujang mengatakan PKB selama ini tidak memiliki DNA oposisi, sedangkan PKS, memiliki kedekatan dengan Prabowo. Kedua pihak pernah bekerja sama dalam Pilpres 2014, pemilihan gubernur Jakarta 2017, dan pemilihan presiden 2019.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui Nasdem selama ini hampir 10 tahun berada di Pemerintahan dan Nasdem tidak memiliki DNA oposisi, jadi tidak menutup kemungkinan Nasdem akan masuk di kabinet Prabowo Subianto.
Sejauh ini partai yang akan menjadi oposisi ialah PDI-Perjuangan sebagaimana yang diungkapakan oleh sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, PDI perjuangan siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.
Oposisi bagi PDI perjuangan adalah suatu tugas yang patriotik sebab partai ini pernah menjalaninya pasca pemilu 2004 dan pemilu 2009. Ketika PDI Perjuangan di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009 partai ini banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi.
Awal Langkah Politik Nasdem di 2024
ADVERTISEMENT
Pada pilpres 2024 ini Partai Nasional Demokrat yang disingkat Nasdem mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden namun pasangan yang diusungnya kalah dari Prabowo-Gibran berdasarkan hasil dari Quick count. Usai kekalahan ini apakah Nasdem akan ada di luar pemerintahan atau di dalam pemerintahan?
Melihat kejadian akhir-akhir ini Setelah diselenggarakannya pemungutan suara di tanggal 14 februari lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh di istana Kepresidenan, Jakarta,minggu (18/2/2024) sore. Pertemuan ini mungkin bisa menjadi instrumen bagi Nasdem untuk berekonsiliasi atau tidak di pemerintahan Prabowo Subianto nantinya.
Menurut pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, Nasdem punya kecenderungan berkoalisi dengan pihak pemenang dalam pilpres. Sebab secara khusus partai ini tidak pernah menjadi bagian dari oposisi, bisa jadi kemungkinan partai Nasdem nantinya akan membangun rekonsiliasi dengan partai pemenang di pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam kacamata penulis Nasdem akan berkoalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran hal ini ditandai dengan pertemuan presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Pertemuan ini mungkin sebagai instrumen dan bekal bagi Nasdem kemana langkah politik selanjutnya usai pasangan yang diusung oleh Nasdem sendiri kalah menurut hasil quick count.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini