Konten dari Pengguna

Menyulap Limbah Kulit Kacang Jadi Randoseru, Tas Siswa SD di Jepang

Vioni Derosya PhD
Dosen Tetap Dept. Teknologi Industri Pertanian Universitas Andalas
31 Juli 2024 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vioni Derosya PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Randoseru, tas ransel murid SD di Jepang. (Koleksi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Randoseru, tas ransel murid SD di Jepang. (Koleksi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Randoseru adalah sebutan untuk tas ransel murid SD di Jepang yang dipakai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD. Tas ini tak hanya mahal namun juga tahan lama dan memiliki fungsi sebagai pelindung kepala saat gempa karena kekuatannya. Randoseru biasanya terbuat dari kulit imitasi atapun kulit hewan dengan berbagai warna yang menarik.
ADVERTISEMENT
Kulit hewan tidak hanya satu-satunya sumber kulit untuk tas termasuk randoseru. Kali ini, limbah dari kacang tanah digunakan sebagai bahan baku pembuatan kulit vegan oleh Kashiwa Leather di Chiba, Jepang.
Bahkan, kulit dari limbah kacang ini sudah digunakan sebagai kulit tas randoseru dan dijual di pusat perbelanjaan besar di daerah Chiba. Penggunaan limbah sebagai bahan baku pengganti kulit hewan sangat menarik untuk dikembangkan untuk mengurangi dampak negatif proses penyamakan kulit hewan.

Alasan penggunaan limbah kacang untuk kulit vegan

Kacang tanah adalah salah satu komoditas pertanian utama dari Prefektur Chiba. Setiap harinya, industri pengolah kacang setempat menghasilkan 10 kilogram kulit ari kacang tanah. Sehingga, industri fashion dan tas di daerah tersebut, Kashiwa Leather, mencoba menggunakan limbah dari komoditas lokal ini menjadi produk baru yaitu kulit vegan.
ADVERTISEMENT
Kulit vegan berukuran 90 cm x 100 m dapat diproduksi dari 15 kilogram kulit ari kacang tanah. Kulit buatan dari limbah kacang ini kemudian dilapisi PVC agar lebih kuat dan tahan air. Selain itu, warna kulit vegan kacang ini pun sangat khas. Warnanya coklat muda tanpa tambahan pewarna sintetis. Bahkan, wangi kacang masih tercium saat kulit imitasi kacang ini selesai dibuat.
Limbah Kulit Ari dari Kacang Tanah untuk Kulit Vegan (Photo by Lucas Pezeta: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-a-bowl-full-of-roasted-groundnuts-on-brown-wooden-table-2112789/)
Kelebihan kulit vegan dari limbah kacang ini adalah ringan dan lebih murah. Harga kulit vegan dari limbah kacang lebih murah dibandingkan harga kulit vegan impor berbasis limbah dari buah-buahan yang masuk ke Jepang.
Para petani dan industri kacang tanah pun menyambut gembira penggunaan limbah kulit ari kacang tersebut untuk dijadikan kulit imitasi. Mereka mengganggap hal ini sejalan dengan tren ramah lingkungan serta mengurangi jumlah limbah yang mereka hasilkan.
ADVERTISEMENT