Konten dari Pengguna

Sagu Metro, Mi Sagu Buatan Para Santri

Vioni Derosya PhD
Dosen Tetap Dept. Teknologi Industri Pertanian Universitas Andalas
22 Agustus 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vioni Derosya PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Mi Dari Sagu Diproduksi di Pesantren

sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tepung pati sagu dari tanaman sagu dan tapioka dari singkong adalah sumber karbohidrat favorit masyarakat Bogor selain nasi. Bahkan, mi glosor yang terbuat dari pati sagu adalah salah satu makanan wajib saat bulan Ramadhan. Akibatnya, permintaan mi glosor di Bogor sangat tinggi pada bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Ternyata, kita juga dapat menemui olahan mi selain mi glosor yang dibuat dari pati sagu. Mi ini dikenal dengan nama Mi Metro yang dibuat oleh para santri di sebuah pesantren di Bogor.
Nama pesantrennya adalah Pondok Pesantren Al-Quran Wal Hadith memiliki kerjasama dengan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian bernama Pondok Sagu Metro. Proyek ini memproduksi dan mengolah pati sagu menjadi mi. Pesantren yang terletak di Jl. Alternatif IPB, Cilubang Mekar No 11, Situgede, Bogor yang dioperasikan oleh santri yang belajar di pesantren tersebut.

Perkembangan Usaha Mi Sagu Metro

Awalnya, santri di Pondok Pesantren Al-Quran Wal Hadith belajar membuat mi sendiri dari pati sagu yang dihasilkan oleh industri sagu di sekitar Bogor. Alasan pengembangan usaha ini adalah memberikan pilihan mi yang bebas gluten dan berbahan lokal bagi masyarakat. Beberapa masyarakat Indonesia mengalami kondisi kesehatan tertentu sehingga tidak bisa mengonsumsi mi berbahan terigu seperti yang banyak dijual di pasaran.
Mi Sagu Metro versi Basah (Dokumen Pribadi)
Saat ini, pengolahan pati sagu milik pesantren ini sudah berkembang yang awal berproduksi hanya untuk mi basah. Dengan proses pengeringan sendiri, mi sagu dapat diolah menjadi mi kering yang dapat dikemas dan dijual pula. Bahkan saat ini, koperasi pesantren ini juga sudah membuka kafe dengan jenama House of Sago yang menyajikan olahan mi sagu hingga minuman manis berbahan baku pati sagu.
ADVERTISEMENT